Bagaimana Cara Cek Gula Darah? Ini Jawabannya!
Cek gula darah adalah bagian penting dari perawatan diabetes.
Jika menderita diabetes, cek gula darah sendiri dapat menjadi hal penting dalam mengelola diabetes dan mencegah komplikasi. Tapi tidak hanya pada diabetes, orang normal pun sebaiknya tau dan rutin melakukan cek gula darah. Bagaimana cara cek gula darah?
Apa itu Cek Gula Darah?
Cek gula darah adalah prosedur medis yang bertujuan mengukur kadar gula (glukosa) dalam darah. Caranya dengan mengambil sampel darah dari ujung jari menggunakan alat khusus.
Pengecekan gula darah penting untuk memantau tingkat gula darah dalam tubuh, terutama bagi pengidap diabetes atau orang yang berisiko mengalami masalah terkait dengan gula darah.
Masalah tersebut melibatkan sejumlah gangguan kesehatan yang berhubungan dengan kadar glukosa dalam darah seseorang. Misalnya, diabetes, hipoglikemia, hiperglikemia, dan gangguan metabolisme.
Seseorang dikatakan memiliki kadar gula darah tinggi jika angkanya melebihi 130 mg/dL sebelum makan atau 180 mg/dL 1-2 jam setelah makan. Gejala biasanya tidak muncul hingga kadar gula darah melebihi 250 mg/dL.
Jenis-Jenis Cek Gula Darah
Pemeriksaan gula darah terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu
Dokter akan melakukan prosedur ini pada pasien yang mengalami gejala awal diabetes. Misalnya, sering buang air kecil, sering haus dan minum, sering lapar, dan penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
Tes gula darah sewaktu menunjukkan hasil yang lebih cepat ketimbang tes lainnya. Kekurangannya, cenderung kurang efektif karena mudah terpengaruh oleh banyak hal, seperti makanan.
Interpretasi hasil dari pemeriksaan gula darah sewaktu:
- Normal: Di bawah bawah angka 200 miligram per desiliter (mg/dL).
- Prediabetes: Di antara 140 hingga 199 mg/dL.
- Diabetes: Di atas 200 mg/dL.
2. Pemeriksaan Gula Darah Puasa
Dokter biasanya melakukan pemeriksaan gula darah puasa setelah pasien berpuasa selama 8–12 jam. Saat puasa, pasien hanya boleh minum air putih dan wajib menghindari penggunaan suplemen atau multivitamin, alkohol, dan merokok.
Intrerpretasi hasilnya:
- Normal: Di bawah atau sama dengan 99 miligram per desiliter (mg/dL).
- Prediabetes: Di antara 100 sampai 125 mg/dL.
- Diabetes: Di atas 126 mg/dL.
3. Pemeriksaan Gula Darah 2 jam setelah Makan
Prosedur ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas hormon insulin pasien dalam mengontrol gula darah. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan lanjutan setelah tex gula darah puasa.
Intrerpretasi hasilnya:
- Bukan pengidap: Di bawah 140 mg/dL.
- Pengidap diabetes: Di bawah 180 mg/dL.
4. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
Pada prosedur ini, pasien akan berpuasa selama 8 jam sebelum pemeriksaan. Setelah itu, mereka akan meminum cairan glukosa sebanyak 75 miligram. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan TTGO 2 jam setelahnya.
Intrerpretasi hasilnya:
- Normal: Di atas atau sama dengan 140 miligram per desiliter (mg/dL).
- Prediabetes: Di antara 140 sampai 199 mg/dL.
- Diabetes: Di atas atau sama dengan 200 mg/dL.
5. Pemeriksaan Hemoglobin A1C
Prosedur ini bertujuan untuk mengukur rata-rata kadar gula darah dalam 3 bulan terakhir. Gunanya adalah mengevaluasi efektivitas pengobatan diabetes dan mendiagnosis diabetes melitus.
Hasilnya akurat dan tidak terpengaruh oleh perubahan kadar gula darah sementara. Dokter tidak dapat melakukan pemeriksaan jika pengidap baru menunjukkan gejala diabetes kurang dari 2 bulan.
Intrerpretasi HbA1C:
- Normal: Di bawah 5,7 persen.
- Prediabetes: Di antara 5,7 sampai 6,4 persen.
- Diabetes: Di atas atau sama dengan 6,5 persen.
Mengapa Cek Gula Darah itu Penting?
Cek gula darah memberikan informasi yang berguna bagi dokter dan pasien, termasuk untuk manajemen diabetes. Beberapa hal iyang diketahui dari cek gula darah dan kenapa cek gula itu penting:
- Efek obat diabetes pada kadar gula darah harus dipantau
- Untuk mengidentifikasi kadar gula darah yang tinggi atau rendah yang membutuhkan pertolongan segera
- Untuk mengetahu progres dalam mencapai tujuan perawatan secara keseluruhan
- Untuk mengetahui bagaimana diet dan olahraga memengaruhi kadar gula darah
- Untuk memahami bagaimana faktor lain, seperti penyakit atau stres, memengaruhi kadar gula darah.
Kapan dan Berapa kali Sebaiknya Mulai Cek Gula Darah?
Kapan dan seberapa sering seseorang harus melakukan cek gula darah? Jawabannya tergantung pada jenis diabetes yang dimiliki dan pengobatannya.
1. Diabetes Tipe 1
Pada pengidap diabetes tipe 1, maka perlu memantau gula darah saat:
- Sebelum makan atau ngemil.
- 2 hingga 3 jam setelah makan.
- Sebelum tidur.
2. Diabetes Tipe 2
Jika pengidap diabetes tipe 2 menggunakan insulin, dokter mungkin merekomendasikan cek gula darah beberapa kali sehari, tergantung pada jenis dan jumlah insulin yang digunakan.
Pemeriksaan dianjurkan sebelum makan dan sebelum tidur, jika kamu melakukan beberapa kali suntikan harian. Selain itu, pengidap perlu melakukan sebelum sarapan, sebelum makan, atau sebelum tidur.
Jika kamu tidak menggunakan insulin untuk mengelola diabetes tipe 2, melainkan hanya dengan pola makan dan olahraga, pengidap tidak perlu melakukan cek gula darah setiap hari.
3. Gula Darah Tinggi
Menurut American Diabetes Association (ADA), seseorang harus memeriksa kadar gula darah jika mengidap diabetes dan merasa semakin haus serta ingin buang air kecil lebih sering.
Tanda tersebut bisa menjadi gejala gula darah tinggi, sekaligus menjadi tanda bahwa kamu mungkin perlu mengubah rencana perawatan.
Jika diabetes sudah terkontrol dengan baik, tapi masih ada gejala, mungkin itu pertanda kamu sedang sakit atau sedang stres.
Melakukan olahraga dan mengatur asupan karbohidrat dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Apabila tidak ada perubahan, sebaiknya temui dokter untuk mendapatkan rekomendasi tentang cara menurunkan gula darah.
4. Gula Darah Rendah
ADA juga merekomendasikan agar kamu harus memeriksa kadar gula darah jika merasakan salah satu dari gejala berikut:
- Tubuh terasa goyah.
- Berkeringat atau kedinginan.
- Suasana hati terasa jengkel atau tidak sabar.
- Bingung.
- Pusing.
- Lapar dan mual.
- Mengantuk.
- Mati rasa pada bibir atau lidah.
- Tubuh terasa lemah.
- Suasana hati sedang marah, keras kepala, atau sedih.
5. Kehamilan
Beberapa ibu hamil mengalami diabetes gestasional. Kondisi tersebut terjadi ketika hormon mengganggu cara tubuh menggunakan insulin. Gangguan ini dapat menyebabkan penumpukan gula di dalam darah.
Dokter dapat merekomendasikan ibu hamil untuk cek gula darah secara teratur. Kabar baiknya, diabetes gestasional biasanya hilang setelah melahirkan.
Apa yang harus Dilakukan setelah Cek Gula Darah?
Jika pasien memiliki kadar gula darah yang lebih rendah atau lebih tinggi, dokter akan melakukan metode penanganan yang sesuai. Prosedurnya sesuai dengan kondisi dan intensitas keparahan gangguan.
- Jika terlalu rendah kemungkinan terjadi hipoglikemia atau kondisi dimana kadar gula darah dibawah normal. Dokter akan memberikan penanganan hipoglikemia
- Jika normal, lakukan pemeriksaan secara berkala terutama untukmu yang berusia di atas 40 tahun
- Jika tinggi, dokter akan mulai menganalisa apakah kamu dalam kondisi diabetes, jika sudah tegak diagnosisnya, kamu akan diberikan obat.
Yuk Cek Gula Darah Secara Berkala!
Pengecekan gula darah merupakan prosedur pemeriksaan yang perlu dilakukan secara rutin untuk mendeteksi dini dan antisipasi penyakit diabetes dan metabolik lainnya.
Tidak hanya itu, cek gula darah penting dilakukan oleh penderita diabetes dan obesitas secara rutin untuk membantu mengendalikan gejala dan mengevaluasi kadar gula darah normal.
Lakukan secara berkali untuk mencegah hal yang lebih buruk terjadi.
Rekomendasi Sirka
Jika kamu sedang punya gula darah tinggi atau diabetes, maka perlu pola makan untuk meredakan gejalanya serta mengontrol/menurunkan kadar gula darahnya.
Dokter dan nutrisionis Sirka bisa membantumu untuk menurunkan dan mengontrol kadar gula darah agar gejala diabetesmu bisa berkurang dan mencegah kenaikan gula darah yang tinggi.
Ayo klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!