Today:Sunday, 24 November 2024
hamil saat menyusui ada tantangannya

Hamil Saat Menyusui –  Bagaimana Cara Menghadapinya?

Hamil Saat Menyusui –  Bagaimana Cara Menghadapinya?

Menyusui dapat menjadi salah satu pilihan metode kontrasepsi alami untuk mencegah kehamilan. Tapi ternyata, ibu yang menyusui masih mungkin hamil loh! Bahkan ketika siklus menstruasi ibu belum kembali normal, kehamilan tetap dapat terjadi. Singkatnya, hamil saat menyusui itu sangat mungkin untuk terjadi.

Mengapa bisa demikian? Apa saja efek yang dapat terjadi dan bagaimana cara menghadapinya? Simak penjelasannya berikut!

Mengapa Bisa Hamil Saat Menyusui?

Alasan terbesar mengapa ibu menyusui bisa hamil adalah karena kita tidak dapat mengetahui secara pasti waktu kembalinya siklus menstruasi setelah melahirkan.

Baik menyusui secara eksklusif atau tidak, kembalinya siklus menstruasi sangat beragam pada tiap ibu. Oleh karena itu, datangnya ovulasi juga tidak bisa dipastikan. 

Ovulasi mungkin terjadi meskipun tidak ada menstruasi, begitupun sebaliknya. Jika sel telur yang telah matang dilepaskan, maka kehamilan dapat terjadi. 

Apa Efek Hamil Saat Menyusui?

Jika seorang wanita hamil saat masih menyusui, baik ibu mau pun bayinya akan terdampak. Berikut adalah beberapa efek yang harus dipertimbangankan jika hamil saat menyusui:

a. Produksi, Komposisi, dan Rasa ASI

Perubahan yang paling jelas ketika hamil saat menyusui yaitu adanya penurunan produksi ASI.

Perubahan hormon saat hamil, khususnya kenaikan hormon progesteron, dapat mengurangi produksi ASI. Di awal kehamilan, mungkin perubahan ini tidak terlalu terlihat, namun memasuki trimester kedua dan ketiga penurunan yang signifikan biasanya terjadi. 

Seiring dengan perkembangan kehamilan, perubahan komposisi ASI pun terjadi. Menjelang akhir masa kehamilan, komposisi ASI akan berubah lagi menjadi lebih pekat, kekuningan, dan kaya akan zat gizi seperti beberapa hari setelah persalinan, atau yang lebih kita kenal dengan kolostrum. 

Perubahan komposisi yang terjadi juga akan berpengaruh terhadap rasa ASI. Beberapa bayi yang sensitif akan perubahan rasa ini, biasanya akan berkurang frekuensi untuk menyusu atau bahkan tidak mau menyusu sama sekali. 

b. Puting Lebih Sensitif

Perubahan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan payudara wanita lebih sensitif, termasuk bagian puting. Pada beberapa wanita, menyusui saat hamil dapat terasa sangat tidak nyaman atau bahkan menyakitkan. 

c. Kontraksi Rahim dan Risiko Keguguran

Menyusui bayi secara langsung dapat memicu produksi hormon oksitosin, hormon yang berperan dalam kontraksi rahim. Kontraksi rahim yang ditimbulkan ini sangat berbahaya jika terjadi pada ibu dengan risiko tinggi melahirkan prematur. 

Meskipun keguguran tidak terbukti terjadi pada mayoritas wanita, namun beberapa ibu yang memiliki riwayat keguguran pada kehamilan sebelumnya, sangat disarankan menyapih bayinya untuk menghindari kontraksi rahim yang terjadi. 

d. Kebutuhan Gizi

Hamil dan menyusui, keduanya membutuhkan energi ekstra. Wanita yang hamil saat menyusui, harus menambah asupan kalori dan zat gizi penting seperti protein, kalsium, dan zat besi

e. Perubahan Emosional dan Kebiasaan

Beberapa anak akan menjadi lebih rewel ketika terjadi penurunan produksi dan rasa ASI. Hal ini dapat menjadi tantangan tersendiri bagi ibu.

Jika anak tidak mau disapih (berhenti meminum ASI) hingga adiknya lahir, maka akan muncul tantangan baru lagi bagi ibu, yaitu tandem nursing. Tandem nursing adalah istilah yang digunakan bagi ibu yang menyusui dua anak dengan usia yang berbeda sekaligus.

Tips Bagi Ibu Hamil Saat Menyusui

Hamil dan menyusui di waktu yang bersamaan, dapat menjadi tantangan tersendiri. Perlu pemahaman yang baik dan cara yang tepat agar ibu tetap nyaman saat hamil dan menyusui bayinya. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan ibu hamil saat menyusui :

a. Menjaga Asupan Makanan dan Minuman

Selama hamil dan menyusui, tubuh ibu akan bekerja lebih keras untuk mendukung pertumbuhan bayi di dalam rahim dan memenuhi produksi ASI. Minum banyak air, penuhi kalori harianmu, dan konsumsi makanan yang tinggi protein, kalsium, dan zat besi agar kebutuhanmu dapat tercukupi. 

b. Mengatur Posisi Menyusui

Seiring dengan perut yang semakin membesar, posisi menyusui mungkin dapat menjadi masalah. Cobalah beberapa posisi lain seperti menyusui sambil berbaring ke samping atau gunakan bantal untuk menyangga punggungmu ketika sedang menyusui. 

c. Perawatan Puting 

Puting akan menjadi lebih sensitif saat hamil. Penggunaan krim puting atau lanolin, dapat membantumu untuk mengurangi nyeri saat menyusui. 

d. Buka Komunikasi dengan Calon Kakak

Jika anak yang lebih tua sudah dapat diajak untuk berkomunikasi, berikan pemahaman bahwa akan ada perubahan jumlah dan rasa ASI. Tenangkan dia bahwa perubahan yang terjadi merupakan hal yang normal karena adanya calon adik di perut ibu. 

Jika ibu ingin menyapihnya, berikan afirmasi-afirmasi positif secara bertahap selama proses penyapihan. Ibu dapat mulai mencoba menyapih sang kakak saat tidur di malam hari. Metode ini juga dapat membantu ibu agar dapat beristirahat cukup di malam hari. 

e. Gunakan Bra yang Nyaman

Hamil dan menyusui dapat berpengaruh terhadap ukuran payudara ibu. Pilih bra menyusui yang nyaman dengan ukuran yang tepat agar dapat menopang payudara dengan optimal. 

f. Dengarkan Tubuhmu

Hamil dan menyusui di waktu yang sama akan sangat melelahkan bagi ibu.

Tidak apa-apa jika ibu ingin mempertimbangkan untuk menyapih sang kakak selama hamil. Tak hanya fisik yang lelah, sangat normal jika ibu merasa lelah secara emosional juga.

Jangan ragu untuk meminta bantuan dan menyampaikan apa yang ibu rasakan kepada pasangan dan keluarga.

Karena kesehatan fisik dan mental ibu sangat penting untuk mendukung kesehatan kedua buah hati ibu. 

Jangan Ragu untuk Berkonsultasi!

Hamil saat menyusui merupakan tantangan berat bagi seorang ibu. Keduanya sama-sama penting dan membutuhkan banyak energi. Tak hanya fisik, mental, dan emosional ibu pun dapat sangat terpengaruh. 

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan selama proses hamil dan menyusui agar kebutuhan ibu, bayi di dalam kandungan, dan sang kakak yang masih menyusui, dapat terakomodasi dengan baik. 

Share