Berapa Batas Aman Konsumsi Alkohol?
Konsumsi alkohol selalu berkaitan dengan berbagai macam risiko kesehatan. Risiko ini akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah dan intensitas konsumsi alkohol. Ada batasan tertentu yang harus ditaati dalam konsumsi alkohol (batas aman konsumsi alkohol), tetapi ada pula beberapa golongan orang yang tidak boleh sama sekali mengkonsumsi alkohol. Siapa sajakah itu? Simak penjelasannya berikut!
Apa Itu Alkohol?
Etil alkohol atau etanol, adalah bahan memabukkan yang ditemukan dalam bir, wine, dan minuman keras lainnya. Alkohol diproduksi oleh fermentasi ragi, buah, gula, dan pati.
Alkohol dapat memengaruhi setiap organ tubuh manusia. Alkohol merupakan depresan sistem saraf pusat yang cepat diserap dari lambung dan usus kecil, ke dalam aliran darah. Alkohol dimetabolisme di hati oleh enzim. Namun, hati hanya dapat memetabolisme sebagian kecil alkohol dan menyisakan kelebihan lainnya beredar di seluruh tubuh. Intensitas efek alkohol pada tubuh, berhubungan dengan jumlah alkohol yang kita konsumsi.
Jadi, Berapa Batas Aman Konsumsi Alkohol?
Berdasarkan 2020-2025 Dietary Guidelines for Americans, rekomendasi batas aman konsumsi alkohol untuk orang dewasa yang cukup umur adalah 2 gelas sehari untuk laki-laki, dan 1 gelas sehari untuk perempuan. Meskipun demikian, konsumsi alkohol kurang dari batas aman, atau tidak mengonsumsi alkohol sama sekali merupakan pilihan yang lebih baik bagi kesehatan kita.
Siapa Saja yang Tidak Boleh Mengonsumsi Alkohol?
Meskipun memiliki batas aman, tetapi ada beberapa kondisi yang tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi alkohol sama sekali, diantaranya yaitu:
- Hamil atau kemungkinan hamil
- Berusia kurang dari 21 tahun
- Memiliki kondisi kesehatan atau sedang mengkonsumsi obat yang dapat bereaksi dengan alkohol
- Memiliki riwayat gangguan konsumsi alkohol atau jika tidak dapat mengontrol jumlah alkohol yang dikonsumsi
Apa Dampak dari Konsumsi Alkohol?
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat memberikan efek langsung maupun tidak langsung pada kesehatan. Berikut adalah beberapa dampak jangka pendek dan jangka panjang dari mengkonsumsi alkohol:
Dampak Jangka Pendek
- Cedera saat berkendara, kecelakaan lalu lintas, jatuh, tenggelam, luka bakar, dan cedera lainnya.
- Kekerasan pada anak, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, hingga self harm dan bunuh diri
- Keracunan alkohol
- Hubungan seksual yang berisiko (termasuk kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual)
- Keguguran dan bayi lahir mati akibat fetal alcohol spectrum disorders (FASDs) pada ibu hamil
Dampak Jangka Panjang
- Tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, penyakit hati, dan pencernaan
- Kanker payudara, mulut, tenggorokan, kerongkongan, hati, dan kanker organ pencernaan
- Melemahnya sistem imun tubuh dan meningkatkan risiko terserang penyakit
- Masalah belajar dan memori, termasuk demensia dan prestasi sekolah yang buruk
- Gangguan mental, termasuk depresi dan kecemasan
- Masalah sosial, termasuk masalah keluarga dan pekerjaan.
- Gangguan penggunaan alkohol atau kecanduan alkohol.
Bijak dalam Mengonsumsi Alkohol!
Sebuah studi sistematis terbaru yang mengevaluasi 195 negara di seluruh dunia sejak tahun 1990-2016, menyimpulkan bahwa konsumsi alkohol merupakan faktor risiko utama beban penyakit global. Risiko penyebab kematian, khususnya kanker, meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi alkohol.
Oleh karena itu, meskipun terdapat pedoman terkait batas aman konsumsi alkohol, menghindari sepenuhnya untuk mengonsumsinya merupakan hal yang paling bijak untuk kesehatan.
Rekomendasi Sirka
Meskipun ada batas aman konsumsi alkohol, tidak mengonsumsinya sama sekali tetap lebih baik bagi kesehatan. Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai pola makanmu, konsultasikan dengan ahli gizi Sirka sekarang!