PCOS
PCOS (polycystic ovary syndrome) atau yang dikenal dengan nama sindrom ovarium polikistik merupakan masalah kesehatan umum pada wanita yang disebabkan karena ketidakseimbangan hormon, termasuk hormon reproduksi.
Ketidakseimbangan hormon reproduksi ini menyebabkan masalah pada ovarium sehingga membuat sel telur yang seharusnya dilepaskan setiap bulan sebagai bagian dari siklus menstruasi tidak berkembang sebagaimana mestinya atau dengan kata lain tidak dilepaskan selama ovulasi.
Menurut kriteria diagnosis NIH, PCOS memengaruhi 6-9% wanita Asia, Inggris, Amerika, Spanyol, Yunani, Australia, dan Meksiko di usia reproduktif. Informasi ini sepertinya memberikan suatu kesimpulan bahwa sindrom ini tidak dipengaruhi oleh ras atau etnis.
Apa Itu PCOS dan Penyebabnya?
Hampir semua gejala PCOS disebabkan oleh hormon androgen yang berlebihan.
Penyebab PCOS belum diketahui sebab pastinya, tetapi faktor lingkungan dan genetik ikut berperan. Meski demikian, dugaan penyebab dari PCOS masih berkaitan dengan ketidakseimbangan hormon.
Berikut rangkuman penyebab PCOS. Selain ketidakseimbangan hormon, ada juga resistensi insulin.
1. Resistensi Insulin
PCOS selain merupakan kondisi kesehatan dimana seorang wanita memiliki kadar androgen lebih dari normal, juga memiliki resistensi insulin.
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengontrol gula di dalam darah.
Resistensi insulin maksudnya adalah jaringan tubuh tidak terpengaruh oleh insulin. Karena itulah, tubuh harus memproduksi insulin lebih banyak untuk mengimbanginya.
Produksi insulin yang tinggi akan menyebabkan ovarium memproduksi testosteron lebih banyak, sehingga mengganggu perkembangan folikel dan mencegah ovulasi.
Selain itu, resistensi insulin juga akan menyebabkan penambahan berat badan, sehingga gejala PCOS menjadi lebih buruk, karena semakin banyak lemak, semakin banyak produksi insulinnya.
2. Ketidakseimbangan Hormon
Ovarium memproduksi hormon yang mengontrol fungsi tubuh. Salah satu hormonnya adalah estrogen yang biasa disebut dengan “hormon wanita” karena wanita memproduksi hormon tersebut dibandingkan pria.
Selain memproduksi estrogen, ovarium juga memproduksi androgen atau biasa disebut “hormon pria” karena pria memproduksi hormon tersebut lebih banyak dibanding wanita.
Keseimbangan dua hormon tersebut baik pada pria dan wanita diperlukan agar tubuh bisa beraktivitas dengan baik dan sehat.
Pada wanita dengan PCOS, ditemukan ketidakseimbangan di beberapa hormon seperti:
- Testosteron (lebih banyak)
- LH (lebih banyak)
- SHBG (lebih sedikit)
- Prolaktin (lebih banyak)
Alasan pasti terjadinya perubahan hormon di atas ini tidak diketahui. Ada dugaan bahwa penyebab keseimbangan hormon tersebut berawal dari ovarium, di kelenjar yang menghasilkan hormon ini, atau di bagian otak yang mengontrol produksinya. Bisa juga karena resistensi insulin.
3. Genetik
PCOS terkadang terlihat di dalam riwayat keluarga. Jika ibu, tante, atau saudara perempuan memiliki PCOS, ada kemungkinan kamu memiliki PCOS menjadi lebih tinggi.
Mesikpun hal ini menunjukan adanya hubungan PCOS dan genetik. Gen spesifik yang menyebabkan PCOS masih belum ditemukan hingga saat ini.
Gejala PCOS
Bagaimana dengan gejala PCOS? Dokter biasanya akan bertanya beberapa hal yang berkaitan dengan gejala berikut ini:
1. Menstruasi Tidak Teratur
Menstruasi tidak teratur adalah gejala yang paling umum di antara gejala lainnya. Bisa jadi seorang wanita dengan PCOS mengalami menstruasi dengan siklus 35 hari atau lebih lama dari itu.
2. Kadar Hormon Androgen yang Berlebihan
Kelebihan hormon androgen akan menyebabkan gejala seperti tumbuhnya rambut di sekitar tubuh, jerawat, dan kebotakan.
3. Folikel pada Ovarium
Ovarium pada wanita dengan PCOS mungkin akan berukuran lebih besar dan memiliki folikel di sekitarnya, sehingga ovarium mungkin gagal untuk berfungsi sebagaimana mestinya.
4. Berkurangnya Kesuburan
Karena menstruasi tidak teratur dan kesulitan berovulasi menyebabkan berkurangnya kesuburan atau sulit untuk hamil.
Gejala-gejala yang sudah disebutkan biasanya lebih parah pada wanita yang obesitas.
Hubungan PCOS dengan Kesuburan
Meskipun PCOS adalah salah satu penyebab kesulitan untuk hamil, wanita dengan kondisi tersebut masih berpeluang untuk hamil, jadi tenang saja.
Alasan mengapa wanita dengan PCOS tidak mudah untuk hamil adalah karena PCOS menyebabkan produksi androgen (hormon laki-laki) yang berlebihan, sehingga bisa mengganggu perkembangan dan pelepasan sel telur.
Jika sel telur yang dilepaskan tidak sehat, maka sel telur tersebut tidak bisa dibuahi oleh sperma, sehingga wanita tersebut akan sulit untuk hamil.
PCOS juga menyebabkan menstruasi tidak teratur, sehingga sulit untuk menentukan masa subur yang merupakan hal penting dalam perencanaan kehamilan.
Karena itu, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Apalagi jika kamu sedang merencanakan kehamilan dengan pasanganmu.
Risiko yang dapat Terjadi
Memiliki PCOS dapat menaikkan risiko terjadinya beberapa penyakit seperti
- Diabetes tipe 2 (Obesitas dan resistensi insulin menaikkan risiko diabetes tipe 2)
- Depresi (Gejala PCOS dapat mempengaruhi kepercayaan diri)
- Tekanan darah dan kolesterol tinggi (Menurut studi yang dilakukan oleh Oxford, wanita dengan PCOS memiliki peluang lebih besar untuk mengidap hipertensi daripada wanita yang obesitas tanpa PCOS)
- Sleep apnea (Kelebihan hormon androgen dan ketidakseimbangan hormon menyebabkan sleep apnea)
Selain penyakit di atas, wanita dengan menstruasi kurang dari 3 atau 4 kali per tahun berisiko untuk mengidap kanker endometrium meski peluangnya kecil dan bisa diminimalkan dengan pengobatan seperti pil kontrasepsi, tetapi harus dengan izin dokter.
Apakah PCOS bisa Sembuh?
Sampai saat ini, PCOS belum ada obatnya, tetapi gejalanya bisa dikelola lewat perubahan gaya hidup dan tindakan medis.
Bagaimana Cara Mengatasi PCOS?
Beberapa cara seperti perubahan gaya hidup, pengobatan, dan operasi bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini.
1. Perubahan Gaya Hidup
Pada wanita yang kelebihan berat badan, gejala yang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang bisa diperbaiki dengan menurunkan berat badan.
Kehilangan berat badan 5% saja bisa berpengaruh secara signifikan pada gejala yang dialami.
Kamu bisa menurunkan berat badan dengan menerapkan pola makan sehat, beraktivitas fisik, tidur teratur, dan mengelola stres dengan baik.
Pola makan yang baik mencakup cukup banyak buah dan sayur (5 porsi dalam sehari), sumber karbohidrat utuh seperti roti, gandum, nasi merah, dll, serta kombinasi antara protein hewani dan nabati seperti daging ayam,ikan, tempe, tahu, dsb.
Prinsip gizi seimbang bisa diikuti dengan mengonsumsi makanan beraneka ragam seperti yang disebutkan di atas, beraktivitas fisik, menjaga berat badan ideal, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Berkonsultasi dengan ahli gizi adalah salah satu jalan untuk mendapatkan pola makan yang sehat dan sesuai.
2. Pengobatan
Beberapa pengobatan bisa meringankan gejala. Misalnya, pil kontrasepsi bisa digunakan untuk gejala menstruasi tidak teratur. Selain itu, induksi menstruasi juga bisa dilakukan dengan tablet progestogen.
Untuk masalah kesuburan, obat bernama clomifene biasa diberikan kepada wanita dengan PCOS yang berusaha untuk hamil. Obat tersebut mendorong pelepasan sel telur setiap bulan dari ovarium (ovulasi).
Selain itu, metformin sering digunakan untuk penanganan diabetes tipe 2, tetapi bisa menurunkan gula darah dan kadar insulin.
Jika keluhannya adalah pertumbuhan rambut atau rontoknya rambut, kombinasi obat kontrasepsi khusus biasanya diberikan oleh dokter. Obat tersebut akan memblokir atau menekan efek dari hormon laki-laki.
Namun ingat, solusi pengobatan di atas harus berdasarkan saran dan rekomendasi dokter.
3. Operasi
Prosedur operasi minor mungkin dilakukan. Operasi ini dinamakan laparoscopic ovarian drilling (LOD). Operasi dimungkinkan jika pengobatan untuk kesuburan yang berkaitan dengan PCOS yang dilakukan tidak manjur.
Kamu Tidak Sendirian, Ayo Kita Hadapi PCOS Bersama!
Jika kamu mengidap PCOS, you are not alone. Hal ini lumrah di kalangan wanita dan bisa dilakukan perawatan untuk mengelola gejalanya.
Jika kamu ingin mengatasi PCOS, yuk klik link ini!