Today:Saturday, 21 September 2024
Makanan gosong menyebabkan kanker’, kalimat ini sering kita dengar. Tapi apakah makanan gosong menyebabkan kanker ini terbukti secara ilmiah?

Makanan Gosong Menyebabkan Kanker, Apakah Benar?

Makanan Gosong Menyebabkan Kanker

Makanan gosong menyebabkan kanker’, kalimat ini sering kita dengar. Tapi apakah makanan gosong menyebabkan kanker ini terbukti secara ilmiah?

Saat makanan dimasak pada suhu tinggi dan sampai gosong memang dapat memicu terbentuknya zat yang bersifat karsinogen (penyebab kanker). Sehingga, muncullah pendapat bahwa makanan gosong menyebabkan kanker. Tapi apakah sudah terbukti? Simak artikel ini, ya!

Apa Benar Makanan Gosong Menyebabkan Kanker? 

Salah satu molekul beracun yang terbentuk saat proses memasak dalam suhu tinggi disebut dengan akrilamida. Akrilamida ini ditemukan pada makanan yang mengandung karbohidrat dan dipanaskan pada suhu di atas 120 derajat celcius dengan cara dibakar, dipanggang, atau digoreng. 

1. Senyawa Akrilamida

Senyawa akrilamida terbentuk akibat adanya reaksi antara protein dan gula yang memberi warna pada masakan gosong. Roti gosong, kentang gosong, dan makanan mengandung karbohidrat lainnya dapat membentuk senyawa akrilamida. Semakin gosong makanan tersebut, semakin tinggi kandungan akrilamida di dalamnya.

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa mengkonsumsi akrilamida dalam jumlah besar dapat meningkatkan potensi kanker. Akan tetapi, penelitian terkait efek akrilamida pada manusia memiliki hasil yang sangat beragam.

Terdapat beberapa bukti yang menunjukkan bahwa akrilamida memiliki potensi kematian yang lebih besar pada pasien kanker yang lebih tua, serta meningkatkan risiko beberapa jenis kanker tertentu.

Pada intinya, para ahli belum menemukan adanya hubungan bahwa akrilamida pada makanan gosong sebagai karsinogen. Sebuah ulasan yang diterbitkan International Journal of Cancer pada menyatakan bahwa akrilamida yang ada pada makanan tidak memiliki kaitan dengan risiko jenis-jenis kanker yang paling umum.

2. Senyawa Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) dan Heterosiklik Amina (HCA)

Jika makanan berkarbohidrat dapat menghasilkan akrilamida, daging gosong dapat menghasilkan senyawa beracun polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) dan heterosiklik amina (HCA).

PAH terbentuk dari lemak daging yang terkena api saat memasak, sedangkan HCA dihasilkan dari reaksi antar molekul, termasuk asam amino dan gula. Selain pada daging merah, HCA juga dapat terbentuk pada ayam atau ikan gosong, dengan tingkat produksi yang lebih rendah. Hasil studi terkait masakan gosong mengandung PAH dan HCA juga cukup beragam.

Bagaimana cara kamu  memasak daging memengaruhi risiko kanker yang kamu miliki. Berdasarkan Cancer Research UK, makan daging olahan, terlepas dari cara memasaknya dapat meningkatkan risiko kanker usus. Jadi, sebaiknya kurangi daging olahan yang kamu makan.

Tips Konsumsi Makanan yang Dibakar

Penelitian terkait makanan gosong menyebabkan kanker masih membutuhkan penelitian yang lebih luas. Jika ingin mengonsumsi roti atau daging bakar, bisa mengikuti tips berikut untuk mengurangi risiko makanan gosong menyebabkan kanker:

  • Menghindari masak dengan teknik api yang langsung terbuka dan bisa terpapar ke makanan
  • Menggunakan microwave untuk menghindari masakan gosong lebih cepat dan banyak
  • Mengonsumsi makanan bervariasi dan kaya serat
  • Menambahkan lebih banyak makanan yang tidak diproses (makanan utuh lebih baik dibandingkan processed food)
  • Mengurangi waktu dan suhu memasak untuk menghindari masakan gosong 
  • Masak dengan waktu yang cukup agar matang merata
  • Membalikkan daging secara rutin saat membakarnya untuk mencegah gosong 
  • Buang bagian yang gosong dan jangan dikonsumsi
  • Merendam (marinasi) daging dengan berbagai bumbu rempah dan herbal yang kaya gizi, sehingga tidak perlu dibakar terlalu lama
  • Mengonsumsi makanan yang dibakar sewajarnya saja

Konsumsi Makanan Sehat dengan Cara Mengolah yang Tepat!

Penelitian terkait terbentuknya senyawa kimia pada makanan dan kaitannya langsung dengan kanker pada manusia dianggap masih terbatas. Maka dari itu, dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk mendapatkan bukti ilmiah yang meyakinkan.

Tapi yang perlu diingat adalah konsumsi selalu makanan bergizi tinggi dan pengolahan yang tepat. Mengonsumsi makanan sehat seimbang dengan cara yang tepat membuatmu lebih sehat tanpa dihantui risiko terjadinya penyakit.

Share