Jenis Keputihan
Apakah kamu mengetahui jenis keputihan itu bervariasi? Jenis keputihan apa saja jenisnya? Dan apakah semua jenis keputihan merupakan kondisi yang berbahaya?
Tahukah kamu bahwa banyak wanita yang menganggap keputihan sebagai kondisi yang biasa saja. Jenis keputihan banyak sekali dan perlu kamu ketahui adalah bahwa tidak semua keputihan sama.
Kamu perlu mengetahui bahwa ada keputihan tertentu yang merupakan tanda penyakit atau infeksi. Bagaimana membedakan keputihan yang normal dan tidak? Apa saja jenis-jenis keputihan ini? Simak pada artikel ini ya!
Apa itu Keputihan?
Jenis-jenis keputihan bervariasi. Tapi apa sebenarnya keputihan itu?
Keputihan disebut juga fluor albus (leukorea, keputihan, white discharge) yang merupakan istilah gejala yang diberikan pada cairan yang keluar dari vagina selain darah. Fluor albus bukan merupakan penyakit melainkan salah satu tanda gejala dari suatu penyakit organ reproduksi wanita.
Jenis Keputihan
Jenis keputihan umumnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Keputihan Fisiologis
Keputihan fisiologis biasanya keluar berupa cairan jernih, tidak berbau dan tidak gatal, mengandung banyak epitel (lapisan tipis) dengan leukosit yang jarang. Warna dari jenis keputihan ini juga bisa seperti putih telur.
Jenis keputihan yang jernih atau putih dengan tekstur seperti lendir ini merupakan jenis yang normal. Jenis keputihan seperti ini seringkali dialami beberapa hari sebelum ovulasi atau menandakan wanita sedang dalam masa subur.
b. Keputihan Patologis
Jenis keputihan patologis biasanya terjadi akibat adanya penyakit. Jenis keputihan ini mengeluarkan cairan kental yang berwarna, mengandung banyak leukosit, jumlahnya berlebihan, berbau tidak sedap, terasa gatal atau panas, sehingga seringkali menyebabkan luka akibat garukan di daerah mulut vagina.
Penyebab Keputihan
Jenis-jenis keputihan akan bervariasi sesuai dengan penyebabnya.
1. Keputihan yang fisiologis terjadi pada siapa saja?
- Keputihan fisiologis dapat disebabkan oleh, stres, kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi, dan haid.
- Bayi baru lahir (kira-kira 10 hari), hal ini karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron sang ibu.
- Masa sekitar menarche atau pertama kali datang haid.
- Masa sekitar ovulasi
- Kehamilan yang menyebabkan peningkatan suplai darah ke daerah vagina dan mulut rahim, serta penebalan dan melunaknya selaput lendir vagina.
2. Bagaimana dengan yang patologis atau akibat penyakit?
Jenis keputihan yang terkait penyakit biasanya dapat disebabkan oleh beberapa hal, berikut diantaranya:
a. Infeksi
Jenis keputihan akibat infeksi cukup sering terjadi. Tubuh akan memberikan reaksi terhadap mikroorganisme yang masuk ini dengan serangkaian reaksi radang yang akan menyebabkan terjadinya keputihan.
Penyebab dari jenis keputihan ini yakni:
1) Jamur
Candida albicans adalah jamur paling sering menyebabkan keputihan. Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan infeksi jamur Candida sp. seperti pemakaian obat antibiotika atau kortikosteroid yang lama, kehamilan, kontrasepsi hormonal, penyakit diabetes mellitus, penurunan kekebalan tubuh karena penyakit kronis, selalu memakai pakaian dalam ketat dan dari bahan yang sukar menyerap keringat.
2) Bakteri
Bakteri yang dapat menyebabkan keputihan adalah Gonococcus sp. Clamydia trachomatis, Gardnerella sp. dan Treponema pallidum.
3) Parasit
Parasit yang sering menyebabkan keputihan adalah Trichomonas vaginalis. Penularannya yang paling sering adalah melalui hubungan seksual
4) Virus
Sering disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) dan Herpes simplex. HPV ditandai dengan adanya kondiloma akuminata (kutil kelamin), cairan berbau dan tanpa rasa gatal.
b. Benda asing
Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, kondom yang tertinggal atau pesarium untuk penderita hernia atau prolapse uteri dapat merangsang sekret vagina berlebih. Selain itu bisa juga disebabkan oleh sisa pembalut atau kapas yang tertinggal.
c. Neoplasma jinak
Jenis keputihan ini timbul disebabkan oleh peradangan yang terjadi karena pertumbuhan tumor jinak ke dalam lumen.
d. Kanker
Jenis keputihan yang timbul akibat kanker biasanya berupa cairan yang banyak, berbau busuk, serta terdapat bercak darah yang tidak segar. Darah yang keluar disebabkan oleh tumor yang masuk ke dalam lumen saluran genitalia kemudian tumbuh secara cepat dan abnormal sehingga dapat terjadi perdarahan.
Biasanya darah bisa saja keluar sesudah hubungan seks Keputihan abnormal ini disertai rasa tidak enak di perut bagian bawah, terjadi gangguan haid, sering demam, dan badan bertambah kurus, pucat serta lesu, lemas dan gejala lainnya sesuai dengan stadium kanker yang terjadi.
e. Menopause
Pada wanita menopause, hormon estrogen mengalami penurunan sehingga lapisan vagina menipis/menjadi kering, menyebabkan gatal yang memicu untuk terjadinya luka kemudian infeksi. Namun keputihan juga bisa muncul bercampur darah (senile vaginitis).
Jenis Keputihan Berdasarkan Warna
1. Keputihan Warna Putih
Keputihan berwarna putih merupakan hal yang normal jikai dialami sebelum dan sesudah menstruasi.
2. Keputihan Warna Cokelat
Keputihan berwarna cokelat dapat disebabkan oleh adanya darah. Jenis keputihan ini dikenal dengan istilah flek atau spotting.
Keputihan jenis ini bisa merupakan tanda awal haid, kehamilan, keguguran, dan kondisi lain. Jika keputihan berwarna cokelat terus muncul, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Sebab, hal tersebut bisa menjadi tanda adanya penyakit tertentu.
3. Keputihan Warna Abu
Keputihan berwarna abu-abu merupakan jenis keputihan abnormal. Kondisi keputihan ini mungkin disebabkan oleh penyakit bacterial vaginosis (BV).
4. Keputihan Warna Hijau
Jenis keputihan berwarna hijau bisa menjadi tanda infeksi bakteri atau infeksi menular seksual seperti trikomoniasis.
5. Keputihan Warna Kuning
Keputihan yang berwarna kekuningan menandakan kondisi kesehatan organ intim yang tidak normal. Keputihan jenis ini bisa terjadi akibat adanya infeksi bakteri atau infeksi menular seksual.
6. Keputihan Warna Putih dan Menggumpal
Jenis keputihan dengan warna putih menggumpal biasanya disebabkan oleh pertumbuhan jamur di vagina dalam jumlah yang berlebihan.
Gejala keputihan akibat infeksi jamur meliputi keluarnya cairan yang tebal, putih, dan bergumpal seperti susu basi.
Cara Mengobati Keputihan
Pada jenis keputihan fisiologis atau normal, tidak diperlukan pengobatan. Pada jenis keputihan patologis atau terkait penyakit, pengobatan akan dilakukan menyesuaikan dengan penyebabnya.
Pengobatan yang dilakukan pada jenis keputihan akibat bakteri akan diberikan antibiotik, sementara untuk jenis keputihan terkait jamur akan diberikan antijamur. Pengobatan hanya akan diberikan oleh dokter berdasarkan tanya jawab keluhan, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan laboratorium.
Kapan kamu membutuhkan pengobatan?
1. Keputihan Disertai Keluhan Bau
Jika jenis keputihan yang terjadi disertai dengan bau, kamu membutuhkan pengobatan. Pada dasarnya, organ intim wanita memiliki bau yang khas dan itu normal. Namun, jika keputihan muncul disertai bau yang mengganggu, bisa saja kamu mengalami kondisi kesehatan yang berbahaya.
Sebagai contoh, jenis keputihan yang disertai bau amis atau busuk bisa menandakan adanya infeksi bacterial vaginosis (BV).
Jenis keputihan yang disertai bau susu basi menandakan adanya infeksi terkait jamur.
2. Keputihan Disertai Keluhan Gatal
Jenis keputihan yang normal pada umumnya tidak menimbulkan keluhan gatal. Oleh karena itu, ika keluhan jenis keputihan yang kamu alami disertai rasa gatal. Hal ini bisa menandakan adanya infeksi jamur, trikomoniasis, dan kondisi kesehatan lain.
2. Keputihan Disertai Keluhan Lain
Jenis keputihan yang disertai keluhan lain seperti demam, nyeri perut bawah, disertai bercak darah, penurunan berat badan membutuhkan investigasi lebih lanjut oleh dokter.
Sehingga jika jenis keputihan ini terjadi, perlu langsung memeriksakan diri kamu ke dokter.
Kenali Jenis Keputihan dan Lakukan Pencegahan
Jenis keputihan patologis bisa dicegah dengan menjaga kesehatan alat reproduksi. Bisa dilakukan dengan rutin mengganti pakain dalam, serta menjaganya dalam kondisi kering serta tidak ketat.
Selain itu, untuk jenis keputihan akibat infeksi bakteri umumnya bisa dicegah dengan melakukan hubungan seksual secara aman, karena transmisinya melalui hubungan seksual. Jaga kebersihan sebelum dan sesudah hubungan seksual.
Jika memang kamu mengalami keputihan, cermati gejala jenis keputihan yang kamu alami dan segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.