Apa saja Obat Pelangsing yang Dilarang oleh BPOM?
Obat pelangsing atau obat diet seringkali jadi pilihan saat orang menurunkan berat badan. Padahal beberapa obat tidak terbukti khasiatnya dalam menurunkan berat badan bahkan memiliki efek samping apalagi obat pelangsing tersebut bisa saja tidak terdaftar BPOM. Apa saja obat pelangsing berbahaya/dilarang BPOM?
Apa itu Obat Pelangsing?
Obat pelangsing adalah obat berupa bahan herbal dengan klaim dapat membantu menurunkan berat badan.
Secara medis, istilah obat pelangsing sebenarnya jarang digunakan. Adapun obat yang digunakan untuk mengobati obesitas, diberikan nama sesuai dengan mekanisme kerjanya, misal: penghambat kerja enzim lipase (yang mengurai lemak): contoh orlistat.
Umumnya obat pelangsing adalah obat mengandung senyawa herbal yang seharusnya mengandung ekstrak tanaman bukan mengandung bahan kimia obat.
Apa saja Obat Pelangsing Berbahaya/Dilarang oleh BPOM?
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI merilis deretan obat pelangsing berbahaya. Di antaranya obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat (BKO).
Berikut merek obat pelangsing berbahaya berdasarkan temuan BPOM RI terbaru:
- Beauslim, mengandung Sibutramin HCl
- Slim Strong, mengandung Sibutramin HCl dan Paracetamol
- U-One Slimming Herbal, mengandung Sibutramin HCl
- Moya Slimming, mengandung Sibutramin HCl
Informasi lebih lengkap terkait ini bisa dicek melalui link ini
Alasan Mengapa Obat Tersebut Dilarang BPOM/Berbahaya
Obat tradisional yang mengandung BKO adalah produk tradisional yang pada proses pembuatannya ditambahkan bahan kimia obat. Obat pelangsing tidak seharusnya ditambahkan bahan kimia obat.
Penambahan bahan kimia obat bertujuan untuk menambah fungsi pada produk tersebut. Namun, penambahan ini dilakukan tanpa memperkirakan dosis atau aturan pakai.
Adapun beberapa BKO yang sering ditambahkan pada produk obat tradisional pelangsing, di antaranya:
- Sibutramin dan turunannya (penahan nafsu makan)
- Bisakodil dan turunannya (pencahar, membuat BAB terus menerus)
- Furosemid (diuretik, membuat buang air kecil terus menerus)
Jika ditambahkan pada obat tradisional pelangsing tanpa takaran, aturan pakai dan pengawasan dokter, maka bisa menimbulkan efek berbahaya. Dampaknya bisa menyebabkan gagal jantung hingga kematian.
Obat Pelangsing itu harus Dikonsumsi dengan Resep Dokter/Tidak Boleh Sembarangan
Obat pelangsing boleh saja digunakan, tapi harus sesuai indikasi.
Sebagian orang dengan kondisi tertentu bisa saja disarankan menggunakan obat diet dengan pengawasan dokter, seperti:
- Indeks massa tubuh (IMT) 30 atau lebih besar
- IMT 27 atau lebih dan menderita penyakit diabetes tipe 2 atau tekanan darah tinggi
- Berat badan tidak turun 0,45 kg dalam seminggu setelah enam bulan rutin menjalani olahraga dan menjaga pola makan
Gunakan Obat Pelangsing sesuai Resep Dokter
Pada kasus tertentu, obat bisa saja diberikan kepada orang dengan berat badan berlebih dan memiliki komorbid (penyakit penyerta). Ini dilakukan dengan didampingi oleh pengawasan ahli dan sesuai resep dokter.
Olahraga dan pola hidup sehat jika memungkinkan juga tetap dibarengi agar efektivitas obat menjadi optimal.
Rekomendasi Sirka
Kalau kamu overweight atau obesitas, maka konsultasi ke ahli gizi adalah solusinya. Mereka akan membantumu untuk mendampingi perjalanan penurunan berat badan dan memberikan meal guideline yang sesuai dengan kondisi dan tujuanmu.
Sirka memiliki ahli gizi bersertifikasi yang siap membantumu untuk menurunkan berat badan dan mencapai berat badan ideal.
Terapi farmakologi (pengobatan) dan perubahan gaya hidup bisa digunakan untuk menurunkan berat badan loh! Terutama bagi kamu yang sudah mencoba untuk menurunkan berat badan, tetapi tidak kunjung berhasil.
Sudah banyak orang yang berhasil menurunkan berat badan melalui program diet sehat bersama Sirka loh! 93,5% orang yang mengikuti program Sirka sukses menurunkan berat badannya.
Kalau kamu ingin menurunkan berat badan untuk mencapai berat badan ideal, ahli gizi Sirka dapat membantumu untuk mewujudkannya. Klik tautan ini untuk informasi lengkapnya!