Manajemen Berat Badan

Naltrexone – Bisakah untuk Menurunkan Berat Badan?

Naltrexone – Bisakah untuk Menurunkan Berat Badan?

Naltrexone adalah obat yang sering digunakan untuk menangani kecanduan alkohol dan opioid. Obat ini juga mempunyai efek terhadap penurunan berat badan. Namun, apakah naltrexone aman dan efektif untuk menurunkan berat badan? Yuk, kita pahami bersama di artikel ini! 

Apa Itu Naltrexone?

Naltrexone adalah obat yang pada awalnya dikembangkan untuk mengobati kecanduan opioid dan alkohol.

Obat ini adalah opioid semi sintetik yang bekerja dengan menghambat efek dari opioid di otak, sehingga mengurangi dorongan untuk menggunakan zat-zat tersebut. Selain itu, naltrexone juga dapat menurunkan keinginan untuk mengonsumsi alkohol.

Seiring dengan berjalannya waktu, para peneliti menemukan bahwa naltrexone juga memiliki potensi dalam membantu mengendalikan nafsu makan. Oleh karena itu, naltrexone juga digunakan sebagai bagian dari program penurunan berat badan terutama pada orang yang obesitas. 

Kandungan Naltrexone

Naltrexone adalah senyawa kimia yang dikenal sebagai antagonis opioid. Obat ini bekerja dengan menempel pada reseptor opioid di otak dan menghalangi efek yang biasanya ditimbulkan oleh opioid seperti perasaan euforia atau kelegaan dari rasa sakit.

Manfaat Umum Naltrexone

Berdasarkan Food and Drug Administration (FDA) indikasi naltrexone adalah untuk mengatasi kecanduan opioid dan alkohol. Namun, naltrexon tidak mempunyai efek yang cepat sehingga tidak digunakan untuk menangani overdosis.

American Psychological Association (APA) merekomendasikan penggunaan naltrexone kasus kecanduan alkohol. Naltrexone dapat diberikan pada pasien yang ingin mengurangi konsumsi alkohol dan tidak ada respon dengan terapi non-obat.

Namun, naltrexon tidak diberikan kepada pasien yang menggunakan opioid bersamaan dengan alkohol atau pasien yang mungkin membutuhkan opioid di masa depan.

Naltrexone untuk Menurunkan Berat Badan

Naltrexon mempunyai efek yang dapat membantu penurunan berat badan. Efek naltrexone dalam menghambat reseptor opioid berhubungan dengan berkurangnya keinginan makan. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya nafsu makan dan mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi kalori. 

Naltrexone sering dikombinasikan dengan bupropion sebagai obat penurun berat badan. Kombinasi ini dikenal sebagai “Contrave” dan telah disetujui oleh FDA untuk digunakan dalam pengelolaan berat badan pada orang dewasa yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan dengan kondisi medis seperti diabetes tipe 2 atau hipertensi.

Penggunaan naltrexone untuk menurunkan berat badan sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter, karena efek obat ini dapat bervariasi pada setiap orang.

Meskipun terbukti efektif dalam beberapa kasus, penggunaan naltrexone harus tetap diimbangi dengan perubahan gaya hidup, termasuk diet sehat dan olahraga teratur.

Efek Samping Naltrexone

Seperti obat lainnya, naltrexone juga memiliki potensi efek samping. Beberapa efek samping yang mungkin muncul meliputi:

  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Sakit kepala atau pusing
  • Insomnia atau sulit tidur
  • Kecemasan
  • Penurunan energi
  • Menggigil

Cara Mengonsumsi Naltrexone

Naltrexone tersedia dalam bentuk tablet dan suntikan. Untuk mengatasi kecanduan opioid, naltrexone diberikan dari dosis rendah. Biasanya dosis mulai dari 25 mg per hari. Jika tidak ada reaksi putus obat, maka dosis akan dinaikkan menjadi 50 mg per hari. 

Sediaan suntikan diberikan secara intramuskular, yaitu disuntikkan ke dalam otot. Biasanya dosis suntikan adalah 380 mg tiap 4 minggu.

Untuk penurunan berat badan, penggunaan naltrexone harus dengan petunjuk dan pengawasan dari dokter. Sebaiknya kamu tidak sembarangan minum obat untuk mencegah keracunan atau kecanduan.

Jika ingin menurunkan berat badan, mulai dengan perubahan gaya hidup, memperbaiki pola makan, dan perbanyak aktivitas fisik. 

Rekomendasi Sirka

Untuk mendapatkan program penurunan berat badan yang sehat, kamu bisa bergabung dengan program Sirka. Program Sirka menawarkan program diet dengan menggabungkan pola hidup sehat dan obat-obatan sesuai dengan indikasi. 

Kamu dapat berkonsultasi dengan nutrisionis untuk mendapatkan program yang terpersonalisasi dan sesuai kebutuhanmu. Selama prosesnya kamu juga akan didampingi oleh nutrisionis. Dengan begitu rencana program bisa dipantau sampai kamu mencapai body goals impianmu. 

Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya, ya! 

Dokter Wiwit Widiastuti# and Sirka Curriculum Team#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago