Bagi pasangan yang baru menikah, khususnya yang sedang merencanakan untuk memiliki anak, hubungan intim tak hanya penting untuk menjaga keharmonisan, tetapi juga dapat menentukan peluang untuk mendapatkan momongan. Berapa kali melakukan hubungan intim agar cepat hamil? Mari kita bahas bersama dalam artikel berikut!
Pasangan yang sedang merencanakan untuk hamil, sangat disarankan untuk melakukan hubungan intim pada masa subur. Masa subur merupakan masa dimana peluang terjadinya kehamilan lebih besar jika melakukan hubungan seksual tanpa pengaman.
Seorang wanita dikatakan memasuki masa subur ketika ovulasi terjadi, yaitu waktu saat sel telur yang sudah matang dilepaskan dan siap untuk dibuahi oleh sel sperma.
Frekuensi berhubungan intim dan peluang hamil memang saling berkorelasi. Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi, antara lain:
Peluang tertinggi terjadinya kehamilan adalah jika kamu dan pasangan berhubungan intim pada masa subur. Masa subur sendiri meliputi 5 hari sebelum ovulasi, saat terjadinya ovulasi, hingga satu hari setelahnya.
Jika kamu dan pasangan berhubungan intim pada periode waktu ini, maka kemungkinan terjadinya kehamilan akan lebih besar jika dibandingkan dengan berhubungan intim di waktu yang lain.
Jika kamu dan pasangan sedang merencanakan program hamil, frekuensi yang direkomendasikan untuk berhubungan intim yaitu 2-3 hari sekali, khususnya di masa subur.
Frekuensi hubungan intim yang lebih sering (pada masa subur), dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan. Sebaliknya, hubungan intim yang jarang dilakukan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pembuahan, sehingga mengurangi peluang terjadinya kehamilan.
Peluang kehamilan tidak hanya ditentukan oleh frekuensi berhubungan intim bersama pasangan, tetapi juga faktor kesuburan secara keseluruhan. Usia, kondisi kesehatan, kuantitas dan kualitas sel sperma atau pun sel telur, sangat signifikan memengaruhi peluang kehamilan.
Pasangan dengan status kesuburan normal, biasanya memiliki peluang 20-25% untuk hamil setiap bulannya dengan melakukan hubungan intim secara teratur.
Ya, hal ini mungkin sekali terjadi!
Berhubungan intim satu kali saja tanpa pengaman atau penggunaan alat kontrasepsi, dapat menghasilkan tes kehamilan yang positif. Namun, ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi, antara lain:
Kehamilan dapat terjadi jika sel telur siap dibuahi, yaitu saat terjadinya ovulasi. Artinya, kehamilan dapat terjadi jika kamu dan pasangan melakukan hubungan intim tanpa alat kontrasepsi pada masa subur (beberapa hari sebelum, saat, atau pun sesudah ovulasi).
Kehamilan dapat terjadi jika sperma berhasil membuahi sel telur. Sperma dapat hidup di saluran reproduksi wanita hingga lima hari. Jadi, jika berhubungan intim dilakukan beberapa hari di antara waktu terjadinya ovulasi, maka pembuahan dapat terjadi.
Setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan berjalan ke rahim dan menempel atau berimplantasi pada lapisan dinding rahim. Proses ini memakan waktu sekitar 6-10 hari setelah ovulasi.
Hasil positif saat tes kehamilan ditentukan oleh kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang meningkat di awal kehamilan.
Kadar hormon hCG biasanya meningkat sekitar 10-14 hari setelah pembuahan berhasil terjadi. Jika tes kehamilan dilakukan terlalu dini, mungkin tes menunjukkan hasil yang negatif meskipun kehamilan telah terjadi.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu dan pasangan terapkan agar cepat hamil!
Frekuensi berhubungan intim memang dapat memengaruhi peluang hamil, tetapi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan kehamilan.
Banyak faktor lain yang memengaruhi kehamilan seseorang, seperti usia, kondisi kesehatan khususnya kesehatan reproduksi, kuantitas dan kualitas sperma maupun sel telur, serta waktu melakukan hubungan intim itu sendiri.
Jika kamu dan pasangan sedang merencanakan program hamil, selain frekuensi hubungan intim, menerapkan pola hidup sehat juga tak kalah penting untuk diperhatikan.
Jaga berat badan dalam batas normal, hindari merokok dan konsumsi alkohol, serta pahami masa suburmu untuk membantu meningkatkan peluang untuk hamil.
Program hamil bersama para dokter gizi dan nutisionis dari Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan keinginan untuk hamil. Klik tautan ini untuk info lebih lanjut!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…