Beberapa orang beranggapan bahwa menghindari nasi adalah kunci sukses untuk menurunkan berat badan. Namun, apakah benar-benar harus tidak makan nasi sama sekali agar dapat mencapai goals yang kamu impikan?
Artikel ini akan membahas peran nasi dalam manajemen berat badan, kalori dari berbagai jenis nasi, dan bagaimana kamu tetap bisa makan nasi saat menjalani defisit kalori.
Menghindari makan nasi bisa membantu mengurangi jumlah kalori yang masuk setiap hari, sehingga dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, sebetulnya penurunan berat badan ini lebih memungkinkan terjadi karena berkurangnya total kalori dari seluruh makanan yang dikonsumsi seharian, bukan hanya karena tidak makan nasi.
Tidak mengonsumsi nasi dapat membantu menurunkan berat badan jika asupan kalori total yang kamu konsumsi menjadi lebih rendah dari kalori yang dibakar.
Nasi seringkali dianggap sebagai penyebab utama kenaikan berat badan, padahal sebenarnya tidak begitu. Berat badan naik ketika kamu mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar oleh tubuh.
Nasi merupakan sumber karbohidrat yang penting sebagai sumber energi. Namun, masalahnya biasanya terletak pada porsi nasi yang berlebihan dan tambahan kalori dari lauk-pauk yang tinggi lemak dan gula.
Banyak orang cenderung makan nasi dalam porsi besar yang otomatis meningkatkan jumlah kalori yang masuk.
Makanan pendamping nasi, seperti gorengan, masakan bersantan, atau makanan manis, sering kali menyumbang kalori ekstra yang membuat berat badan naik.
Jadi, bukan nasi yang menjadi masalah utama, tetapi bagaimana cara kamu mengatur porsi dan memilih lauk-pauk yang lebih sehat.
Tidak semua jenis nasi memiliki jumlah kalori yang sama. Berikut adalah gambaran kalori dalam 100 gram dari berbagai jenis nasi:
Nasi putih merupakan jenis nasi yang paling umum dikonsumsi.
Dengan 180 kalori per 100 gram, nasi putih memberikan energi yang cukup tinggi, tetapi memiliki kandungan serat yang relatif rendah karena lapisan luar bijinya telah dihilangkan selama proses penggilingan. Hal ini membuat nasi putih lebih cepat dicerna tubuh.
Nasi merah memiliki kalori yang lebih rendah dibandingkan nasi putih, yaitu sekitar 149 kalori per 100 gram. Nasi merah lebih kaya akan serat, vitamin, dan mineral karena lapisan dedaknya masih utuh, namun perbedaannya tidak terlalu jauh.
Kamu dapat menjadikan nasi merah pilihan yang lebih sehat untuk menjaga stabilitas gula darah dan memberi rasa kenyang lebih lama. Tekstur nasi merah cenderung lebih kasar dibandingkan nasi putih.
Nasi coklat, seperti nasi merah, juga merupakan jenis nasi utuh yang tidak mengalami proses penggilingan yang intensif.
Dalam 100 gram, nasi coklat dapat menyumbang sebanyak 112 kkal energi.
Nasi shirataki hampir tidak mengandung kalori karena sebagian besar komposisinya adalah air dan serat. Serat ini tidak dicerna oleh tubuh, sehingga tidak memberikan kalori tambahan.
Nasi ini memiliki tekstur kenyal, dan sering digunakan dalam diet rendah kalori atau rendah karbohidrat sebagai pengganti nasi biasa karena hanya menyumbang 9 kkal dalam 100 gram.
Menurunkan berat badan dengan defisit kalori berarti mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar tubuh. Namun, ini tidak berarti bahwa nasi harus dihindari sepenuhnya.
Berikut beberapa cara untuk tetap menikmati nasi saat menjalani defisit kalori:
Memilih jenis nasi yang lebih rendah kalori, seperti nasi shirataki, dapat membantu mengontrol asupan kalori. Namun, penting untuk diingat bahwa jenis nasi ini bukanlah solusi ajaib untuk menurunkan berat badan.
Mengonsumsi nasi putih juga masih diperbolehkan, asalkan sesuai dengan kebutuhan kalori harian (kamu bisa mengetahui kebutuhan kalori harianmu di tautan ini).
Mengurangi porsi nasi dan menambahkan lebih banyak sayuran serta protein tanpa lemak ke dalam piring dapat membantu menjaga keseimbangan kalori. Hal ini adalah cara efektif untuk membantu kamu merasa kenyang lebih lama.
Jangan hanya bergantung pada nasi sebagai satu-satunya sumber karbohidrat. Cobalah variasi makanan lain yang juga kaya nutrisi, seperti kentang, ubi, atau quinoa. Variasi ini tidak hanya memberikan variasi rasa, tetapi juga membantu memastikan asupan gizi yang lebih beragam.
Jika masih kesulitan dalam mengatur pola makan untuk menurunkan berat badan, kamu bisa coba ikuti program dari Sirka.
Sirka menawarkan pendampingan oleh nutrisionis dan dokter gizi lewat pola hidup sehat yang dapat membantu merancang rencana diet yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kesehatanmu agar lebih terarah dan efektif.
Kalau kamu ingin menurunkan berat badan dan mewujudkan body goals, ayo klik tautan ini untuk info selengkapnya!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…