Seks dan Kesuburan

Durasi Hubungan Intim yang Sehat: Temukan Keseimbangan yang Tepat!

Durasi Hubungan Intim yang Sehat: Temukan Keseimbangan yang Tepat!

Hubungan intim tak hanya memengaruhi kesehatan emosional dan psikologis, tetapi juga kepuasan fisik antar pasangan. Di antara berbagai faktor yang berkontribusi, durasi berhubungan intim merupakan salah satu yang berperan penting. Menemukan keseimbangan waktu yang tepat adalah kunci untuk mempertahankan hubungan intim yang sehat dan memuaskan. 

Berapa lama durasi hubungan intim yang sehat? Lalu, bagaimana cara menemukan keseimbangan waktu yang baik saat berhubungan intim? Mari kita bahas bersama dalam artikel berikut!

Mengapa Durasi Penting dalam Berhubungan Intim?

Durasi hubungan intim bukan hanya masalah ketahanan fisik, tetapi juga kedekatan emosional, komunikasi, dan kepuasan bersama. Jika waktu berhubungan intim terasa alami dan nyaman, maka dapat meningkatkan keintiman dan koneksi kita dengan pasangan. 

Sebaliknya, jika durasi hubungan intim terlalu singkat atau terlalu lama, mungkin dapat menimbulkan perasaan frustasi, ketidakmampuan, atau kehilangan kepercayaan diri. 

Ejakulasi dini (premature ejaculation) dan ejakulasi tertunda (delayed ejakucation) merupakan dua masalah umum yang dapat mengganggu kualitas hubungan intim kita dengan pasangan. Keduanya dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan penurunan kepuasan seksual. 

Apa Dampak Ejakulasi Dini dan Ejakulasi Tertunda pada Hubungan?

Ejakulasi dini (premature ejaculation) merupakan kondisi ketika air mani pria keluar dari tubuh (ejakulasi) lebih cepat dari yang Ia inginkan pada saat berhubungan seksual. 

Beberapa tanda dan gejala ejakulasi dini antara lain:

  • Ejakulasi terjadi pada sekitar 1 sampai 3 menit setelah penetrasi
  • Tidak dapat menahan atau menunda terjadinya ejakulasi selama berhubungan seksual
  • Merasa stres dan frustasi yang dapat mengakibatkan kecenderungan untuk menghindari hubungan intim

Sedangkan ejakulasi tertunda (delayed ejaculation), dapat diartikan sebagai kondisi dimana dibutuhkan waktu yang lama dari rangsangan seksual hingga mencapai klimaks dan keluarnya air mani dari penis pria (ejakulasi). 

Meskipun sepertinya hal ini bukanlah sebuah masalah, faktanya, ejakulasi tertunda yang terjadi berkepanjangan dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik, kehilangan gairah, dan memutus ikatan emosional. 

Baik ejakulasi dini maupun ejakulasi tertunda dapat mengikis kualitas hubungan intim antar pasangan jika terjadi berkepanjangan. Sehingga perlu diatasi dan dikomunikasikan agar tidak menimbulkan efek yang tidak kita inginkan di kemudian hari. 

Berapa Lama Durasi Hubungan Intim yang Sehat?

Hubungan intim yang sehat ditentukan oleh kualitas hubungan emosional dan fisik antara pasangan, bukan pada lamanya waktu hubungan intim berlangsung. 

Durasi hubungan intim sendiri bersifat subjektif dan sangat bervariasi antar pasangan. Penelitian menunjukkan, durasi rata-rata hubungan seksual (tidak termasuk foreplay) adalah sekitar 5 sampai 7 menit.  

Sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2023 melibatkan 1660 pria ke dalam survei. Partisipan diminta memperkirakan waktu rata-rata mulai stimulasi penis hingga mencapai orgasme.

Hasilnya, studi tersebut menemukan bahwa pria tanpa kesulitan orgasme biasanya mengalami ejakulasi dalam waktu 11 menit saat berhubungan seksual dengan pasangan. Analisis mengungkapkan bahwa latensi ejakulasi yang lebih lama secara signifikan dikaitkan dengan kesulitan orgasme yang lebih besar. 

Mengatasi Ejakulasi Dini: Cara agar Tahan Lama di Ranjang!

Jika kamu atau pasangan merasa mengalami masalah ejakulais dini, beberapa tips berikut mungkin dapat membantumu untuk mengatasinya:

1. Cobalah Berlatih Teknik Start-Stop

Teknik start-stop melibatkan rangsangan oleh diri sendiri atau pasangan hingga hampir mencapai ejakulasi, kemudian hentikan rangsangan sampai dorongannya mereda. Mengulangi proses ini dapat membantu kita memiliki kontrol lebih terhadap waktu ejakulasi. 

2. Gunakan Produk yang dapat Membantu Mengurangi Sensitivitas

Krim atau spray yang mengandung zat mati rasa seperti lidokain, dapat mengurangi sensitivitas dan membantu hubungan intim bertahan lebih lama. Namun penggunaannya harus sangat hati-hati dan berdasarkan saran dokter agar tidak mengganggu hubungan bersama pasangan.

3. Perpanjang Waktu Foreplay

Memperpanjang waktu foreplay atau pemanasan, dapat membantu mengurangi kecemasan dan mengalihkan fokus dari penetrasi. Hal ini juga dapat membuat pengalaman yang lebih menyenangkan bagi kedua pasangan

4. Lakukan Latihan Dasar Panggul

Latihan kegel dapat membantu memperkuat otot-otot dasar panggul. Latihan kegel secara rutin dapat meningkatkan kontrol atas waktu terjadinya ejakulasi.

5. Kelola Stres dan Kecemasan

Faktor psikologi seperti stres dan kecemasan dapat berkontribusi pada ejakulasi dini. Lakukan relaksasi, latihan pernapasan, dan konsentrasi untuk membantu mengatasi masalah ini.

Cara Mengatasi Ejakulasi Tertunda: Menemukan Keseimbangan Waktu yang Tepat

Jika kamu atau pasangan merasa mengalami kesulitan dalam mencapai ejakulasi (delayed ejaculation), beberapa tips berikut mungkin dapat kamu terapkan, antara lain:

1. Periksa Kembali Obat yang Kamu Konsumsi

Beberapa obat antidepresan dan anti hipertensi dapat menyebabkan delayed ejaculation.

Jika kamu sedang mengonsumsi beberapa obat tersebut, konsultasikan ke dokter untuk alternatif yang sesuai.

2. Periksa Status Kesehatanmu

Masalah kesehatan seperti diabetes, gangguan saraf (neurologis), atau ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan delayed ejaculation. Lakukan kontrol rutin dan terapi yang tepat untuk mengatasinya. 

3. Kelola Stres dan Kecemasan

Sama halnya dengan ejakulasi dini, stres dan kecemasan juga dapat menyebabkan terjadinya delayed ejaculation. Lakukan latihan relaksasi, pernapasan, dan konsentrasi untuk membantu mengelola stres dan kecemasan yang kamu alami. 

4. Kelola Ekspektasi

Ada kalanya, delayed ejaculation berhubungan dengan ekspektasi yang tidak realistis terhadap performa seksual kita atau pasangan.

Komunikasikan secara terbuka tentang keresahan dan preferensimu kepala pasangan untuk membantu menyesuaikan harapan dan mengurangi tekanan, 

5. Gunakan Visualisasi

Visualisasi dan fantasi terkadang dapat membantu kita untuk memicu orgasme. Mendiskusikan fantasi dengan pasangan juga dapat meningkatkan gairah dan kualitas hubungan intim. 

Take Home Message

Kualitas hubungan intim tidak hanya ditentukan oleh lamanya aktivitas seksual, tetapi juga kepuasan bersama dan hubungan emosional yang baik. Jika kamu mengalami masalah terkait hubungan seksual seperti ejakulasi dini atau tertunda, cobalah untuk menerapkan tips-tips di atas. 

Komunikasikan kepada pasanganmu terkait keresahan maupun ekspektasi yang kamu inginkan dalam hubungan intim, agar keharmonisan bersama pasangan dapat terjaga dengan baik. 

Rekomendasi Sirka

Jika kamu dan pasangan sedang merencanakan program hamil dan mendapatkan keturunan, selain berhubungan seksual secara rutin, kesiapan fisik juga sangat berpengaruh. Jaga berat badan ideal dan terapkan pola hidup sehat.

Ahli gizi dan dokter dari Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan impianmu untuk hamil. Klik tautan ini untuk info lebih lanjut!

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Sirka Curriculum Team#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago