Penurunan berat badan merupakan suatu pencapaian bagi seseorang yang sedang menjalankan program menurunkan berat badan. Namun, berat badan yang turun secara drastis apalagi tanpa sebab yang jelas dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
Berat badan yang turun drastis bukan hanya terjadi saat melakukan diet ketat. Beberapa penyakit dan masalah kesehatan juga dapat menyebabkan penurunan berat badan secara drastis. Apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Artikel ini akan membahas kriteria berat badan turun drastis, berbagai penyebabnya, bahaya yang mungkin timbul, serta langkah-langkah yang harus diambil ketika mengalaminya.
Saat melakukan diet untuk menurunkan berat badan, penurunan berat badan yang dianjurkan adalah sebanyak 0,5-1 kg per minggu atau 2-4 kg per bulan. Jika berat badan turun lebih dari 5 kg dalam sebulan maka bisa disebut berat badan turun drastis.
Penurunan berat badan secara drastis juga didefinisikan sebagai penurunan berat badan lebih dari 5% dari berat badan awal, dalam waktu 6-12 bulan tanpa adanya usaha yang sengaja untuk menurunkan berat badan. Misalnya, seseorang dengan berat badan 70 kg dikatakan mengalami turun berat badan secara drastis jika mengalami penurunan lebih dari 4 kg dalam waktu 6-12 bulan dan disertai tanpa adanya usaha untuk menurunkan berat badan.
Berat badan yang turun drastis bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari diet ekstrim hingga berbagai penyakit. Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan berat badan turun drastis:
Penyakit kronis adalah penyakit yang sudah diderita dalam jangka waktu yang lama. Berat badan turun drastis adalah salah satu tanda penyakit kronis karena terjadinya kerusakan organ tubuh.
Penderita penyakit kronis juga sering mengalami penurunan nafsu makan sehingga menyebabkan berkurangnya berat badan. Beberapa penyakit kronis seperti kanker, gagal hati, gagal ginjal, penyakit autoimun, penyakit paru, dan penyakit jantung seringkali menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan.
Gangguan pencernaan seperti radang usus, tukak lambung, dan sindrom iritasi usus bisa mengganggu penyerapan zat gizi sehingga menyebabkan penurunan berat badan.
Tiroid merupakan kelenjar yang berfungsi menghasilkan hormon tiroid. Salah satu fungsi hormon tiroid adalah mengatur metabolisme tubuh.
Pada kondisi hipertiroidisme, yaitu kadar hormon tiroid terlalu tinggi, dapat menyebabkan peningkatan metabolisme tubuh. Dengan begitu makanan yang masuk akan diubah menjadi energi dalam jangka waktu yang cepat. Jika tidak segera diatasi, berat badan dapat turun secara drastis.
Masalah psikologis seperti stres, depresi, dan gangguan kecemasan dapat menurunkan nafsu makan sehingga menyebabkan Penurunan berat badan. Selain itu, stres juga memicu gangguan keseimbangan hormon yang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh.
Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit. Infeksi yang dapat menyebabkan berat badan turun drastis adalah infeksi kronis yang tidak segera ditangani, seperti infeksi bakteri Tuberkulosis (TBC) atau HIV.
Penyebab lain berat badan turun drastis adalah diet ekstrim. Diet ekstrim adalah metode diet dengan penurunan berat badan lebih dari 4 kg dalam satu bulan.
Biasanya penurunan berat badan dalam diet ekstrim disebabkan oleh kehilangan cairan tubuh atau berkurangnya massa otot yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan.
Penurunan berat badan yang drastis dapat menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, antara lain:
Penurunan berat badan yang cepat dapat disebabkan oleh hilangnya massa otot. Massa otot yang berkurang drastis dapat menyebabkan kelemahan Dan mudah lelah.
Penurunan berat badan secara drastis dapat menjadi tanda bahwa tubuh kekurangan zat gizi atau malnutrisi. Kurangnya zat gizi dapat menyebabkan beberapa gejala seperti:
Kekebalan tubuh ditentukan oleh asupan gizi dalam tubuh. Jika berat badan turun drastis, zat gizi dalam tubuh akan berkurang sehingga daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.
Penurunan berat badan yang drastis sering disebabkan oleh berkurangnya cairan dalam tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit.
Dalam proses menurunkan berat badan, kesehatan lebih utama daripada kecepatan. Penurunan berat badan yang normal adalah sekitar 0,5-1 kg per minggu.
Penurunan berat badan yang sehat tidak terjadi secara drastis, melainkan terjadi secara perlahan. Dengan begitu, tubuh dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Jika kamu mengalami penurunan berat badan secara drastis maka segeralah cari kemungkinan penyebabnya. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Segera periksa ke dokter agar dilakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebabnya dan segera mendapat penanganan yang tepat.
Cobalah untuk mengevaluasi pola makanmu. Apakah sudah menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang? Jika belum, segera perbaiki pola makan dan hindari menurunkan berat badan dengan cara yang ekstrim.
Jika penurunan berat badan berkaitan dengan stres maka perlu belajar mengelola stres. Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater jika penurunan berat badan disebabkan oleh masalah psikologis.
Untuk mendapatkan program menurunkan berat badan yang sehat, kamu dapat mengikuti program Sirka. Program Sirka menggabungkan perawatan medis (dengan obat) dengan pola makan sehat dan olahraga untuk mencapai berat badan ideal.
Kamu akan mendapatkan program yang sesuai kebutuhanmu dan dengan pendampingan dari dokter dan nutrisionis Sirka. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, yuk klik tautan ini!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…