Air mani (semen) yang dikeluarkan saat ejakulasi merupakan campuran dari sel sperma dan kumpulan zat lain yang dihasilkan oleh sistem reproduksi pria. Normalnya, air mani (semen) memiliki konsistensi yang kental dan berwarna keputihan. Tetapi, terkadang air mani ini juga dapat terlihat lebih encer dari biasanya.
Apa penyebab dari sperma encer dan bagaimana cara penilaiannya? Simak selengkapnya dalam artikel berikut!
Sperma encer sejatinya adalah sebutan bagi air mani (semen) yang encer. Artinya, sperma/air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi ini memiliki konsistensi yang lebih cair dibandingkan dengan konsistensi normal yang kental.
Perubahan konsistensi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor termasuk gaya hidup, kondisi medis, dan pengaruh lingkungan.
Melakukan aktivitas seksual atau masturbasi beberapa kali sehari, dapat menyebabkan penurunan produksi dan konsistensi sperma yang encer.
Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol telah terbukti dapat memengaruhi kualitas sperma. Hindari merokok dan mengonsumsi alkohol berlebihan agar konsistensi sperma terjaga.
Produksi sperma sangat ditentukan oleh keseimbangan hormon reproduksi. Jika terjadi ketidakseimbangan hormon, misalnya testosteron, maka dapat memengaruhi konsistensi dan kualitas sperma yang dihasilkan.
Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti klamidia dan gonore, dapat memengaruhi kualitas air mani, termasuk merubah konsistensinya menjadi lebih encer
Pembesaran pembuluh darah di dalam skrotum dapat mengganggu aliran darah dan pengaturan suhu tubuh. Akibatnya, hal ini dapat berdampak pada produksi dan konsistensi sperma yang dihasilkan saat ejakulasi.
Pria yang bekerja di industri bahan kimia, pestisida, logam berat dan lainnya, lebih rentan terhadap paparan zat beracun yang dapat mengganggu keseimbangan hormon dan produksi sperma.
Lingkungan kerja bersuhu tinggi, sauna, atau seringkali memangku laptop dalam waktu yang lama, dapat meningkatkan suhu skrotum. Jika suhu skrotum naik, produksi dan kualitas sperma pun dapat mengalami gangguan
Sperma encer tidak selalu menandakan kualitas yang rendah.
Perubahan konsistensi merupakan hal yang normal dan mungkin terjadi tanpa adanya masalah kesuburan. Namun, jika konsistensi sperma encer ini terjadi secara terus-menerus, maka dapat mengindikasikan adanya penurunan kualitas sperma dan berpotensi memengaruhi kesuburan.
Kualitas sperma dapat dinilai secara visual (diamati secara langsung dengan mata telanjang) atau tes laboratorium.
Umumnya sperma (air mani) normal berwarna putih keabuan dengan konsistensi yang kental. Perubahan warna dan konsistensi sperma dapat mengindikasikan adanya masalah. Volume air mani saat ejakulasi yang sedikit juga dapat mengindikasikan jumlah sperma yang sedikit, namun hal ini harus dikonfirmasi melalui tes laboratorium untuk memastikannya.
Kualitas sperma secara spesifik dapat dinilai dari tiga indikator, yaitu jumlah, motilitas, dan morfologi sperma. Analisis air mani dapat menentukan jumlah sperma per mililiter air mani. Normalnya, sperma yang terkandung dalam air mani sebayak 15 juta per mililiter.
Selain jumlah, tes laboratorium juga bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan sperma untuk bergerak (motilitas) serta bentuk dan struktur sperma (morfologi). Jika terdapat kelainan pada motilitas dan morfologi sperma, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas sperma kurang baik dan mengindikasikan adanya masalah kesuburan.
Sperma encer dapat dipengaruhi oleh gaya hidup, kondisi medis, hingga faktor lingkungan. Meskipun perubahan konsistensi sperma sesekali merupakan hal yang normal, sebaiknya konsultasikan ke dokter jika sperma encer terjadi secara terus menerus. Analisis sperma melalui tes laboratorium dapat membantu untuk mengetahui kondisi dan penyebab pastinya.
Jika kamu sedang merencanakan program hamil bersama pasangan, menjaga asupan gizi seimbang dan menerapkan pola hidup sehat merupakan kunci keberhasilannya.
Ahli gizi Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan keinginan untuk memiliki keturunan. Klik tautan ini untuk info lebih lanjut!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…