Wanita yang terdiagnosis Policystic Ovary Syndrome (PCOS), cenderung memiliki kesulitan untuk hamil. Tes ovulasi dapat membantu mengidentifikasi waktu yang tepat agar peluang hamil menjadi lebih besar. Bagaimana tes ovulasi untuk pasien PCOS? Simak pembahasannya pada artikel berikut!
Tes ovulasi adalah sebuah tes yang digunakan untuk memprediksi masa subur, yaitu waktu dimana peluang seseorang untuk hamil menjadi lebih besar jika berhubungan seksual di masa tersebut.
Alat tes ovulasi bekerja dengan cara mendeteksi lonjakan Luteinizing Hormone (LH) yang terjadi tepat sebelum ovulasi. Terdeteksinya Luteinizing Hormone (LH) pada alat tes ovulasi, mengindikasikan bahwa ovulasi akan terjadi dalam 24-36 jam kemudian.
Tes ovulasi bisa jadi sangat tricky pada wanita dengan PCOS karena adanya ketidakseimbangan hormon. Ketidakseimbangan hormon ini, dapat memengaruhi keakuratan tes ovulasi yang dilakukan.
Kadar hormon LH dapat sangat berfluktuasi pada wanita dengan PCOS. Akibatnya, tes ovulasi mungkin menunjukkan hasil positif palsu (false positive), dimana hasil tes mengindikasikan adanya lonjakan LH, padahal sebenarnya tidak.
Selain itu, salah satu masalah yang sering dialami oleh wanita dengan PCOS adalah menstruasi yang tidak teratur. Hal ini mungkin menyulitkan kita untuk menghitung dan memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk melakukan tes ovulasi.
Karena siklus menstruasi yang tidak teratur, wanita dengan PCOS disarankan untuk melakukan tes ovulasi yang lebih sering. Wanita dengan menstruasi teratur disarankan untuk melakukan tes ovulasi sekitar 14 hari sebelum haid selanjutnya.
Sedangkan pada wanita dengan PCOS, disarankan untuk melakukan tes ovulasi pada beberapa waktu lain untuk mendeteksi adanya lonjakan LH.
Alat tes ovulasi terdiri dari berbagai macam jenis. Ada yang berupa strip kertas sederhana dengan indikator garis, ada juga yang berupa digital.
Meskipun cenderung lebih mahal, namun tes ovulasi digital dinilai memiliki keakuratan yang lebih baik jika dibandingkan dengan tes strip sederhana.
Selain menggunakan kit tes ovulasi, masa subur dapat diketahui dari munculnya beberapa gejala seperti perubahan lendir serviks, kenaikan suhu basal tubuh, atau munculnya rasa sedikit nyeri di ovarium (mittelschmerz)
Agar mendapatkan hasil yang lebih akurat, konsultasikan dengan tenaga kesehatan berpengalaman seperti dokter spesialis fertilitas untuk membantu memahami siklus menstruasi dan ovulasimu.
Pada beberapa kasus, wanita dengan PCOS mungkin membutuhkan tes tambahan seperti ultrasonografi (USG) atau tes darah untuk mengetahui waktu terjadinya ovulasi.
PCOS dapat menyebabkan seorang wanita sulit hamil. Meskipun lebih tricky, namun tes ovulasi dapat membantu pasien PCOS memprediksi waktu yang tepat untuk berhubungan seksual agar peluang terjadinya kehamilan menjadi lebih besar.
Konsultasikan dengan dokter spesialis fertilitas untuk hasil tes yang lebih akurat.
Pada wanita dengan PCOS, mengontrol berat badan dan menerapkan gaya hidup sehat merupakan hal yang sangat penting. Terlebih jika kamu sedang merencanakan untuk hamil.
Berkonsultasi dengan dokter dan nutrisionis berpengalaman dapat membantumu untuk mewujudkan keinginan untuk meredakan gejala PCOS dan hamil. Klik tautan ini untuk info lebih lanjut.
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…