Manajemen Berat Badan

Mengapa Orang yang Mengalami Obesitas Turun Berat Badan lebih Cepat?

Mengapa Orang yang Mengalami Obesitas Turun Berat Badan lebih Cepat?

Kalau kamu sedang mengalami obesitas (BMI/IMT lebih dari 30 kg/m^2) dan menurunkan berat badan, mungkin kamu akan menyadari bahwa berat badanmu turun dengan cepat atau lebih cepat daripada orang yang berat badannya normal atau overweight

Ternyata, orang yang mengalami obesitas bisa turun berat badan lebih cepat itu ada penyebabnya loh! Berikut penjelasannya di artikel ini!

1. Kehilangan Air dalam Komposisi Tubuhnya

Saat turun berat badan, orang yang mengalami obesitas akan kehilangan kadar air, bukan lemak. Jadi sangat wajar jika turunnya terlihat lebih cepat.

Turunnya massa air (water loss) pada orang yang mengalami obesitas bisa terjadi karena konsumsi karbohidrat yang berkurang. Memotong asupan karbohidrat akan menurunkan jumlah glikogen dalam otot. Sementara itu, fungsi glikogen adalah menyimpan air. Jadi, air dalam komposisi tubuh akan berkurang ketika glikogen berkurang.

Jadi, jangan hanya perhatikan berat badan saja, tetapi juga lingkar dan komposisi tubuh.

2. Lebih Banyak Memakai Kalori dalam Beraktivitas

Semakin berat badan kita, semakin besar juga kalori yang dipakai dalam beraktivitas.

Namun, orang yang mengalami obesitas juga disarankan tidak berolahraga dengan intensitas tinggi, apalagi jika sebelumnya punya gaya hidup sedentari. Alasannya adalah tubuhnya belum siap dan lebih rentan untuk mengalami cedera.

BMR (basal metabolic rate) orang yang mengalami obesitas juga lebih tinggi, sehingga perlu defisit kalori dengan jumlah makanan yang lebih banyak, tetapi tetap di bawah TDEE (total daily energy expenditure).

Notes: BMR adalah kalori yang dipakai oleh tubuh dalam kondisi istirahat/diam. 

3. Diet Ekstrim

Salah satu kesalahan saat mengalami obesitas dan ingin menurunkan berat badan adalah mencoba-coba diet seperti diet ekstrim (makan di bawah BMR) saat menurunkan berat badan.

Contoh bahayanya adalah:

  • Kehilangan massa otot, sehingga metabolisme melambat
  • Imunitas tubuh menurun
  • Tulang mengeropos (osteoporosis)

Apa yang harus Kamu Lakukan jika Mengalami Obesitas?

a. Menerapkan Defisit Kalori

Orang yang mengalami obesitas dianjurkan untuk menerapkan defisit kalori dengan pemotongan asupan kalori sebesar 500-1000 kkal per harinya untuk mendapatkan penurunan berat badan sebesar 0,5-1 kg/minggu sesuai rekomendasi. 

Meskipun demikian, jumlahnya kalori defisit tersebut perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh serta dipantau secara berkala berdasarkan progress yang dicapai.

Untuk penjelasan lengkap soal defisit kalori yang benar, kamu bisa mengaksesnya di tautan ini!

b. Berkonsultasi dengan Ahli Gizi

Berkonsultasi dengan ahli gizi adalah solusi yang tepat untuk orang yang mengalami obesitas.

Ahli gizi akan menyiapkan meal guideline yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuanmu. Selain itu, mereka akan mendampingimu sebagai support system agar kamu berhasil mencapai berat badan ideal.

c. Pantau Berat Badan, Lingkar, Lemak, dan Indeks Massa Tubuh

Jika kamu mengalami obesitas, maka kamu perlu memantau parameter ini secara rutin:

Pengukurannya bisa kamu lakukan seminggu sekali. Jangan mengukur setiap hari agar kamu tidak stres.

Jangan Putus Asa jika Mengalami Obesitas!

Kalau kamu mengalami obesitas, jangan putus asa! 

Banyak orang yang berhasil dari jeratan obesitas yang mengganggu ini. Contohnya ada di tautan ini!

Yang terpenting terapkan defisit kalori yang benar, berkonsultasi dengan ahli gizi, dan pantau berat badan, lingkar, lemak, dan indeks massa tubuh agar berat badanmu bisa turun dengan sehat dan mencapai berat badan ideal.

Rekomendasi Sirka

Sirka memiliki ahli gizi bersertifikasi yang akan membantumu untuk menurunkan berat badan sesuai dengan kebutuhan dan kondisimu serta pengobatan untuk menurunkan berat badan. Bahkan, kamu bisa mencapai body goals dan berat badan ideal bersama ahli gizi bersertifikasi dari Sirka!

93,5% orang yang mengikuti program Sirka berhasil menurunkan berat badan loh! Ingin tahu informasi selengkapnya? Yuk klik tautan ini!

Faris Yudza Ghifari, S.Si# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago