Perencanaan program hamil sama pentingnya dengan kehamilan itu sendiri. Saat kamu dan pasangan sudah memutuskan untuk memiliki momongan, penting sekali bagi kalian untuk mulai menerapkan pola hidup sehat. Salah satunya yaitu dengan mengatur makanan dan minuman yang kamu konsumsi.
Agar kesuburan dan kesehatan terjaga, kamu dan pasangan sebaiknya menghindari beberapa minuman berikut saat menjalankan program hamil, antara lain:
Konsumsi alkohol saat hamil terbukti memiliki efek negatif bagi janin, termasuk dapat menyebabkan fetal alcohol spectrum disorders (FASD). Zat berbahaya yang terkandung dalam minuman beralkohol, bisa masuk ke dalam peredaran darah janin yang ada di perut ibu.
Selain berdampak langsung pada pertumbuhan dan perkembangan janin, konsumsi alkohol juga dapat memengaruhi kesuburan seseorang. Alkohol terbukti dapat memengaruhi kualitas sperma pria sehingga peluang terjadinya pembuahan dapat menurun.
Tak ada batasan aman untuk konsumsi alkohol saat hamil. Baik vodka, whiskey, wine, atau pun bir yang memiliki kandungan alkohol berbeda-beda, tetap wajib untuk dihindari saat program hamil.
Mayoritas wanita baru mengetahui jika ia sedang hamil saat menginjak usia kehamilan 4-6 minggu atau lebih. Artinya, meskipun kamu memutuskan untuk berhenti minum alkohol saat hamil nanti, tetap ada kemungkinan janin di dalam kandunganmu terkespos oleh alkohol jika kamu masih mengonsumsinya sebelum hamil. Oleh karena itu, baik calon ibu maupun ayah, sebaiknya berhenti mengonsumsi alkohol ketika memutuskan untuk memulai program hamil.
Soda dan minuman dengan pemanis tambahan terbukti dapat memengaruhi kesuburan.
Studi epidemiologi menunjukkan bahwa pria dan wanita yang gemar mengonsumsi soda atau minuman berpemanis hingga >7 kali dalam seminggu, cenderung lebih susah memiliki keturunan.
Kemungkinan hubungan ini dikaitkan dengan peningkatan resistensi insulin yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Stres oksidatif yang terjadi pada tubuh kita, dapat memengaruhi kualitas air mani pada pria dan fungsi ovulasi pada wanita.
Selain alkohol dan minuman manis, konsumsi minuman berkafein seperti kopi dan teh juga sebaiknya dibatasi selama program hamil.
Sebuah tinjauan sistemastis menunjukkan adanya potensi penurunan kesuburan pada pria yang gemar mengonsumsi minuman berkafein.
Asupan kafein berhubungan dengan kemungkinan terjadinya kelainan kromosom (aneuploidi) dan kerusakan DNA. Konsumsi kafein pada pria dikaitkan dengan waktu yang lebih lama untuk memiliki anak pada beberapa penelitian yang ditinjau. Meskipun demikian, hubungan pasti antara keduanya masih perlu dipelajari lebih lanjut.
Sebagai gantinya, saat sedang menjalankan program hamil, kamu dan pasangan dapat mengonsumsi minuman yang dapat meningkatkan kesuburan.
Kamu dapat mengonsumsi berbagai macam jus buah, susu, serta minuman dari kacang-kacangan seperti sari kacang hijau, susu kedelai, susu kacang mede, dll.
Minuman-minuman tersebut kaya akan zat gizi yang baik untuk tubuh. Tak lupa, penuhi juga kebutuhan cairan harianmu dengan mengonsumsi air putih setidaknya 8 gelas sehari.
Keberhasilan program hamil tidak hanya ditentukan oleh calon ibu saja, tapi juga kesuburan calon ayah. Baik laki-laki maupun perempuan yang sedang merencanakan program hamil, sangat disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat dan mengonsumsi gizi seimbang. Jika kebutuhan gizi terpenuhi dengan baik, kesuburan terjaga, dan peluang untuk hamil akan lebih besar.
Perhatikan makanan dan minuman yang kamu konsumsi selama program hamil. Pastikan apa yang masuk ke dalam tubuhmu mengandung zat gizi yang baik, serta tidak mengganggu kesehatanmu dan calon buah hatimu nanti.
Jika kamu sedang merencanakan program hamil bersama pasangan, ahli gizi/nutrisionis Sirka dapat membantumu untuk mencapai berat badan ideal dan konsumsi gizi seimbang agar kamu bisa hamil.
Sudah banyak pasangan yang berhasil menjalankan program hamil melalui pendampingan ahli gizi/nutrisionis berpengalaman dari Sirka. Apakah kamu selanjutnya? Ayo klik tautan ini untuk info lebih lanjut!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…