Obat diet seringkali jadi pilihan banyak orang yang sedang ingin menurunkan berat badan. Tapi, apakah konsumsi obat diet itu tepat dan aman? Apa sajakah jenis obat diet?
Obat diet merupakan jenis obat yang mengandung bahan tertentu untuk membantu mengatur pola makan dan penyerapan kandungan makanan.
Tujuan penggunaannya yaitu menurunkan berat badan, dengan mencegah pertambahan lapisan lemak tubuh.
Berikut ini adalah beberapa jenis obat diet yang sering kali digunakan beserta efek sampingnya:
Obat diet ini bekerja dengan cara menghalangi tubuh untuk menyerap lemak dari makanan yang dikonsumsi.
Hasilnya, lemak akan langsung dikeluarkan dari tubuh saat buang air besar sehingga berat badan dapat berkurang.
Jenis obat penghambat penyerapan lemak yang umum dikonsumsi adalah orlistat dan obat ini harus diresepkan oleh dokter.
Obat untuk menurunkan berat badan ini bekerja dengan cara menurunkan nafsu makan sekaligus memberikan efek kenyang lebih lama. Dengan begitu, berat badan akan menyusut dan perut pun mengecil.
Salah satu contoh jenis obat ini adalah phentermine dan obat ini harus diresepkan oleh dokter.
Jika mengalami obesitas dan memiliki masalah kesehatan terkait berat badan, sebaiknya konsultasikan ke dokter mengenai perlu atau tidaknya penggunaan obat diet
Sebagian orang dengan kondisi tertentu bisa saja disarankan menggunakan obat diet dengan pengawasan dokter, seperti:
Obat diet harus diresepkan oleh dokter. Obat diet tidak aman digunakan tanpa rekomendasi ahli. Obat ini juga memberikan banyak efek samping jangka pendek atau pun panjang. Berikut di antaranya:
Obat diet penghambat penyerapan lemak bisa menimbulkan efek samping, seperti:
Obat diet ini memiliki efek samping yang dapat ditimbulkan, yaitu:
Selain efek di atas, obat ini juga memiliki potensi ketergantungan atau penyalahgunaan obat sehingga tidak aman bagi seseorang yang memiliki riwayat kecanduan narkoba.
Selain itu, juga tidak disarankan untuk mengonsumsi obat penurun nafsu makan jika sedang hamil atau menyusui dan memiliki riwayat penyakit jantung, stroke, gagal jantung, tekanan darah tinggi, glaukoma, serta hipertiroidisme.
Perlu diingat bahwa obat diet harus digunakan sesuai indikasi. Semua keputusan dan rekomendasi pemberian obat diet dilakukan oleh dokter.
Jika mengalami obesitas dan memiliki masalah kesehatan terkait berat badan, sebaiknya konsultasikan ke dokter/ahli gizi mengenai perlu atau tidaknya penggunaan obat diet.
Dokter akan menilai dulu kondisi untuk melihat apakah ada indikasi untuk penggunaan obat diet. Dokter akan mengatur jenis olahraga serta makanan yang tepat untukmu.
Terapi farmakologi dan perubahan gaya hidup dapat menurunkan beart badan.
Jika kamu sedang mengalami obesitas/kelebihan berat badan, cobalah untuk meminta bantuan ahli gizi berpengalaman untuk memandumu. Diet sehat dengan konsumsi gizi seimbang adalah kunci keberhasilan program dietmu. Ahli gizi bersertifikasi dari Sirka dapat membantumu untuk mewujudkannya!
Sudah banyak orang yang berhasil menurunkan berat badan melalui program diet sehat bersama Sirka loh! 93,5% orang yang mengikuti program Sirka sukses menurunkan berat badannya.
Kalau kamu ingin menurunkan berat badan untuk mencapai berat badan ideal, ahli gizi Sirka dapat membantumu untuk mewujudkannya. Klik tautan ini untuk informasi lengkapnya!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…