Pernahkah kamu mendengar istilah kantung kehamilan? Yap, kantung kehamilan merupakan struktur yang berbentuk seperti kantung yang terlihat pada awal kehamilan melalui USG.
Bagaimana perkembangan kantung ini selama kehamilan? Apa saja masalah yang dapat terjadi pada perkembangan kantung ini selama kehamilan? Simak penjelasannya beriku!
Kantung kehamilan merupakan struktur berbentuk kantung berisi cairan yang mengelilingi bakal janin (embrio) selama beberapa minggu awal kehamilan. Kantung ini biasanya pertama kali terlihat pada usia 4-5 minggu melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Memeriksa adanya kantung kehamilan pada saat pemeriksaan USG awal, sangat penting untuk menegakkan diagnosis kehamilan di dalam rahim (intrauterine pregnancy). Pada gambar USG, kantung kehamilan akan tampak seperti lingkaran putih dengan bagian tengah yang bening.
Rahim atau dalam istilah medis disebut dengan uterus merupakan tempat berkembangnya janin di dalam perut selama hamil. Uterus ini terdiri dari 3 bagian, yaitu cervix (leher rahim), corpus (badan rahim), dan fundus (puncak rahim). Pada usia kehamilan 4-5 minggu, kantung kehamilan akan terlihat di bagian tengah rahim dengan diameter 2-3 mm.
Setelah kantung kehamilan terlihat, tanda positif kehamilan yang selanjutnya yaitu adanya yolk sac yang juga berkembang. Yolk sac ini berperan menyediakan gizi untuk embrio tumbuh berkembang selama kehamilan, hingga plasenta terbentuk dan mengambil alih peran tersebut.
Dalam beberapa kasus, kantung kehamilan akan terdeteksi pada USG sedangkan yolk sac tidak. Yolk sac sendiri biasanya akan terlihat pada USG transvaginal antara usia kehamilan 5-6 minggu. Selain kedua kantung tersebut, fetal pole (tahap awal perkembangan janin), juga dapat mulai terlihat sekitar usia kehamilan 6 minggu. Fetal pole ini biasanya akan terlihat berbentuk oval yang berukuran sekitar 1-2 mm, dan terletak berdekatan dengan yolk sac.
Umumnya kantung kehamilan akan terlihat saat pemeriksaan USG sejak usia 4-5 minggu. Namun pada beberapa kasus mungkin kantung ini dapat tidak terlihat. Hal ini dapat disebabkan karena:
Usia kehamilan umumnya dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
Pada beberapa orang, mungkin perhitungan ini bisa menjadi bias karena lupa atau kesalahan pencatatan. Sehingga ketika dilakukan pemeriksaan USG, kantung kehamilan belum dapat terlihat dengan jelas. Untuk kasus ini, sebaiknya dilakukan pemeriksaan USG ulang di kemudian hari untuk mengetahui hasil yang lebih akurat.
Jika kadar hormon beta-hCG normal tetapi kantung kehamilan tidak terlihat, hal ini mungkin mengindikasikan adanya kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim. American College of Obstetrics and Gynecology mencatat bahwa pengukuran hormon beta-hCG berturut-turut dengan selang waktu 2-7 hari, perlu dilakukan untuk melacak perubahan dan diagnosis yang lebih akurat.
Perdarahan pada awal kehamilan, baik disertai keluarnya gumpalan darah atau tidak, dapat menjadi salah satu tanda terjadinya keguguran. Indikasi lain dari terjadinya keguguran dapat diketahui jika pada pemeriksaan USG tidak terlihat adanya kantung kehamilan dan kadar hormon beta-hCG juga mengalami penurunan.
Idealnya, perkembangan kantung kehamilan bersamaan dengan perkembangan janin di dalamnya. Namun, pada beberapa kasus mungkin ditemukan kantung kehamilan yang kosong dan menyebabkan terjadinya keguguran. Kantung kehamilan yang kosong ini dapat disebut juga dengan istilah anembryonic pregnancy, empty sac, atau blighted ovum.
Pada kondisi ini, kehamilan akan berakhir dengan terjadi keguguran karena tidak adanya janin yang tumbuh dan berkembang. Kondisi ini dapat terjadi karena beberapa faktor risiko seperti adanya sel atau kromosom yang abnormal, infeksi, penyakit autoimun, atau penyakit hormonal yang diderita oleh ibu hamil.
Jika hasil pemeriksaan USG menunjukkan kantung kehamilan kosong atau tidak berkembang, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan ulang.
Kalau hasilnya masih tetap sama, maka kehamilan mungkin tidak dapat dilanjutkan karena tidak adanya embrio atau embrio tidak berkembang di dalam kantung kehamilan tersebut.
Kantung kehamilan merupakan struktur yang terlihat pertama kali saat pemeriksaan USG di awal kehamilan. Pemeriksaan USG pada awal kehamilan ini sangat penting untuk mengetahui apakah kehamilan viable atau tidak, serta dapat membantu menentukan usia kehamilan yang lebih akurat.
Oleh karena itu, jangan sepelekan pemeriksaan USG di awal kehamilan, serta lakukan antenatal care secara rutin untuk memastikan janin di dalam kandunganmu tumbuh dan berkembang dengan baik.
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…