Usia merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi. Kesuburan seorang wanita ternyata akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan usia subur wanita? Bagaimana usia dapat mempengaruhi kesuburan? Simak penjelasannya berikut
Menurut World Health Organization (WHO), wanita usia subur adalah mereka yang berada pada usia reproduktif, yaitu wanita yang berusia antara 15-49 tahun. Artinya, pada periode usia ini, fungsi reproduksi atau kemampuan seorang wanita untuk hamil dan memiliki anak masih sangat besar.
Namun, batas bawah usia subur wanita saat ini sepertinya bergeser menjadi lebih muda dikarenakan pengaruh hormon dan gaya hidup masyarakat.
Banyak anak yang berusia kurang dari 15 tahun yang sudah mengalami menstruasi. Sementara wanita yang berusia lebih dari 49 tahun dikatakan tidak subur karena biasanya pada usia 50 tahun ke atas, wanita mengalami menopause, sehingga kehamilan tidak bisa terjadi.
Seorang wanita lahir dengan jumlah sel telur yang pasti di dalam ovarium. Jumlah sel telur ini akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia dan menstruasi setiap bulannya. Jumlah dan kualitas sel telur inilah yang berhubungan langsung dengan peluang terjadinya kehamilan.
Menurut The American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG), seorang wanita berusia sekitar 20-an, memiliki peluang 25-30% untuk hamil setiap bulannya.
Kesuburan umumnya mulai menurun secara perlahan ketika seorang wanita berusia 30an, dan setelah usia 35 tahun penurunan kesuburan akan terjadi semakin cepat. Sementara itu, pada usia 40 tahun, peluang hamil dalam setiap siklus bulanan menjadi sekitar 5%.
Umumnya, seseorang dikatakan infertil (tidak subur) jika tidak mengalami kehamilan setelah 1 tahun berhubungan seksual aktif tanpa pengaman. Namun, toleransi waktu tersebut berkurang menjadi 6 bulan pada wanita yang berusia 35 tahun.
Kondisi kesehatan seseorang akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. Begitu pun dengan kehamilan. Jika seorang wanita hamil pada usia >35 tahun, maka risiko terjadinya komplikasi kesehatan akan menjadi lebih besar. Kenaikan tekanan darah yang biasanya terjadi saat usia lanjut, dapat meningkatkan risiko preeklampsia pada wanita hamil.
Selain itu, hamil pada usia >35 tahun juga meningkatkan risiko kelainan genetik dan cacat lahir seperti Down syndrome, Patau syndrome, Edward syndrome, dan kelainan lainnya. Menurut ACOG, kejadian Down syndrome saat hamil dapat meningkat berdasarkan usia seperti berikut:
Kehamilan pada usia >35 tahun juga diketahui meningkatkan risiko terjadinya keguguran dan bayi lahir mati. Kehamilan ganda umumnya banyak dialami oleh wanita hamil >35 tahun. Hal ini dapat terjadi karena seiring dengan bertambahnya usia, ovarium cenderung mengeluarkan sel telur lebih dari satu setiap bulannya.
Meskipun kehamilan ganda bukan merupakan kondisi yang membahayakan, namun kondisi ini dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan komplikasi lainnya.
Oleh karena itu, wanita yang hamil pada usia >35 tahun harus rajin melakukan antenatal care selama hamil. Terlebih jika ibu hamil berusia >40 tahun.
Komplikasi kehamilan akan lebih rentan terjadi. Pemeriksaan tambahan mendekati akhir kehamilan mungkin dibutuhkan untuk memastikan janin di dalam kandungan dalam kondisi sehat dan dapat berkembang dengan baik.
Setelah mengetahui berbagai risiko hamil di usia lanjut, tentu kamu tidak ingin mengalaminya bukan? Oleh karena itu, penting sekali mempertimbangkan usia subur wanita jika kamu dan pasangan sedang menjalankan program hamil.
Kalau kamu sedang merencanakan untuk memiliki anak, ahli gizi Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Sudah ada 26 ibu yang berhasil mendapat garis dua setelah ikut program Sirka. Apakah kamu selanjutnya?
Yuk klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…