Today:Friday, 20 September 2024
kelenjar prostat pada pria

Kelenjar Prostat – Kelenjar Vital pada Pria?

Kelenjar Prostat – Kelenjar Vital pada Pria?

Kelenjar prostat merupakan salah satu kelenjar yang berperan vital pada sistem reproduksi pria. Tahukah kamu apa itu kelenjar prostat? Apa saja fungsi dan gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada kelenjar prostat? Simak selengkapnya pada artikel berikut!

Apa Itu Kelenjar Prostat?

Kelenjar prostat adalah kelenjar yang terletak di bawah kandung kemih pria dan dikelilingi oleh saluran tempat keluarnya urin dari kandung kemih (urethra). Kelenjar prostat memiliki lima lobus atau bagian, yaitu: lobus anterior (di depan), lobus  posterior (di belakang), dua lobus lateral (di samping), dan satu lobus median (di tengah). 

Terdapat fasia, yaitu selembar jaringan ikat elastis yang menutupi kelenjar prostat. Kelenjar prostat ini seukuran buah kenari dan biasanya dapat membesar setelah usia 40 tahun (hiperplasia prostat jinak). Pada hiperplasia prostat ini, ukuran prostat yang sebelumnya sebesar buah kenari, dapat tumbuh hingga seukuran buah lemon. 

Apa Fungsi Kelenjar Prostat?

Fungsi utama dari kelenjar prostat adalah untuk memproduski cairan yang memberi zat gizi dan menyalurkan sperma, atau yang lebih kita kenal dengan cairan semen (air mani). Selain itu, otot-otot kelenjar prostat juga berfungsi untuk membantu ejakulasi saat terjadi orgasme. 

Gangguan pada Kelenjar Prostat

1. Kanker Prostat

Kanker prostat merupakan kanker terbanyak kedua yang dialami oleh laki-laki.

Kanker ini biasanya tidak menimbulkan gejala awal hingga ukurannya membesar dan mengganggu saluran urethra. Risiko kanker prostat bertambah seiring dengan bertambahnya usia. Kasus ini biasanya banyak dialami oleh pria yang berusia 50 tahun ke atas. 

2. Inflamasi (Prostatitis)

Inflamasi atau peradangan kelenjar prostat yang dapat terjadi ada 4 macam, yaitu: acute bacterial prostatitis, chronic bacterial prostatitis, chronic pelvic pain syndrome, dan asymptomatic inflammatory prostatitis. Prostatitis merupakan gangguan pada saluran kemih yang paling banyak dialami oleh pria berusia di bawah 50 tahun.

3. Hiperplasia Prostat Jinak

Hiperplasia prostat jinak merupakan keadaan pembesaran ukuran kelenjar prostat yang dapat tumbuh hingga memblokade saluran urethra. Kejadian hiperplasia prostat jinak ini dapat dialami oleh pria seiring dengan pertambahan usianya. Namun, hiperplasia prostat ini tidak bersifat ganas dan tidak meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat. 

Tanda Gejala Gangguan Prostat yang Perlu Diwaspadai

Beberapa tanda dan gejala gangguan prostat yang harus kita waspadai diantaranya yaitu:

  • Nyeri pada penis, testis, atau perineum (area antara testis dan rektum)
  • Sering buang air kecil
  • Nyeri saat buang air kecil (dysuria) atau ejakulasi
  • Sulit buang air kecil
  • Disfungsi ereksi
  • Darah pada urin atau air mani (hematospermia)
  • Nyeri pada punggung bawah, panggul, atau dada

Jika kamu mengalami beberapa tanda gejala yang disebutkan sebelumnya, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan beberapa tes seperti digital rectal exam, tes darah dengan antigen spesifik untuk prostat, atau biopsi. 

Tatalaksana Gangguan Kelenjar Prostat

1. Kanker Prostat

    • Skrining, scan, dan biopsi setiap 3 tahun sekali
    • Brachytherapy, terapi radiasi pada prostat
    • Focal therapy, termasuk high-intensity focused ultrasound (HIFU), cryotherapy, ablasi dengan laser, dan terapi fotodinamik. 
    • Prostetectomy, pengangkatan kelenjar prostat

2. Prostatitis

    • Terapi medikasi dengan antibiotik untuk membunuh bakteri
    • Manajemen stres
    • Olahraga

3. Hiperplasia Prostat Jinak

    • Terapi medikasi untuk mengatur produksi hormon
    • Operasi, jika didapatkan penyumbatan saluran kemih
    • Terapi uap air, dengan memasukkan instrumen melalui uretra untuk membunuh sel prostat dan mengatasi pembengkakan.

Jaga Kesehatan Kelenjar Prostat!

Kelenjar prostat merupakan salah satu organ reproduksi yang sangat penting bagi pria. Jaga kesehatan kelenjar prostat dengan konsumsi makanan yang sehat, rutin berolahraga, berhenti merokok, dan melakukan skrining terutama jika kamu sudah berusia di atas 50 tahun. 

Share