Deprecated: The PSR-0 `Requests_...` class names in the Requests library are deprecated. Switch to the PSR-4 `WpOrg\Requests\...` class names at your earliest convenience. in /opt/wordpress/blog/wp-includes/class-requests.php on line 24
TESA - Ekstraski Sperma lewat Testis? - Sirka.io
Seks dan Kesuburan

TESA – Ekstraski Sperma lewat Testis?

TESA – Ekstraski Sperma lewat Testis?

Jika kemungkinan faktor infertilitas berada di pria, dokter bisa menyarankan berbagai pilihan metode. Salah satunya adalah TESA atau Testicular Sperm Extraction. Simak artikel ini untuk memahami apa itu TESA dan bagaimana prosedur TESA dilakukan.

Apa itu TESA?

Pengambilan sperma atau sperm retrieval adalah teknik khusus untuk mendapatkan sperma dari saluran reproduksi pria.  

Cara ini dilakukan pada kasus infertilitas faktor pria, di mana tidak ada atau sedikit sekali sel sperma di dalam cairan ejakulasi, atau pria tidak bisa berejakulasi secara normal. 

Salah satu prosedurnya adalah Testicular Sperm Aspiration (TESA) adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengambil sampel sperma langsung dari testis. 

Prosedur ini biasanya dilakukan pada pasien yang mengalami kelainan pada produksi sperma atau obstruksi pada saluran kelamin, sehingga sperma tidak dapat keluar secara normal dan menyebabkan masalah kesuburan. 

Manfaat TESA

Manfaat dari tindakan TESA ini secara umum sama dengan tindakan pengambilan sperma lainnya:

  • Untuk mendapatkan sperma yang berkualitas baik.
  • Untuk mendapatkan sejumlah sperma yang cukup untuk segera digunakan dan/atau dibekukan.
  • Untuk meminimalkan cedera pada testis dan saluran reproduksi lainnya.

TESA umumnya dilakukan pada pria dengan azoospermia obstruktif, seperti pada yang telah menjalani vasektomi. 

Kadang-kadang, hasil pengambilan sperma melalui TESA kurang optimal sehingga diperlukan biopsi testis secara terbuka.

Persiapan yang harus dilakukan sebelum TESA

Persiapan yang dapat dilakukan sebelum menjalani prosedur pengambilan sperma meliputi:

  • Konsultasi seputar manfaat dan risiko prosedur, serta metode yang ingin dipilih
  • Pemeriksaan medis
  • Menjalankan instruksi dokter sesuai dengan prosedur yang akan dilakukan

Prosedur TESA

TESA merupakan prosedur pengambilan sperma yang hanya memerlukan bius lokal. Cara ini dapat dilakukan di kamar operasi maupun ruang rawat jalan. 

TESA dilakukan dengan menggunakan jarum khusus yang dimasukkan melalui kulit di bawah skrotum, atau dengan melakukan operasi kecil pada testis untuk mengambil sampel sperma.

Waktu pengambilannya disesuaikan dengan waktu pengambilan sel telur dari wanita. Teknik ini mengambil sperma dengan cara memasukkan jarum khusus ke dalam testis untuk menyedot jaringan/sperma (aspirasi). 

Hal yang perlu Diperhatikan setelah TESA

Prosedur TESA cenderung sederhana, waktu pemulihan mungkin dapat lebih cepat. Rata-rata pria yang menjalani proses pengambilan sperma dapat kembali bekerja dalam 24-48 jam setelah prosedur. 

Setelah prosedur, pasien mungkin merasa sedikit nyeri atau tidak nyaman di sekitar lokasi pengambilan sperma. Namun keluhan ini perlahan-lahan akan hilang.

Pasien juga sebaiknya menghindari aktivitas dan olahraga berat selama masa pemulihan. 

Dokter juga bisa memberikan obat antibiotik sebelum dan atau sesudah prosedur. Langkah ini dilakukan untuk mencegah infeksi.

Risiko TESA

Kurang lebih sama dengan tindakan prosedur lainnya, TESA memiliki risiko yang meliputi:

  • Perdarahan
  • Infeksi
  • Nyeri
  • Kegagalan prosedur, misalnya tidak ada sperma yang bisa diamblil
  • Cedera pada testis

Konsultasikan ke Dokter apakah TESA teknik yang tepat untukmu

TESA merupakan salah satu jenis proses pengambilan sperma. Kamu dapat berdiskusi dengan dokter untuk mengetahui apakah TESA merupakan metode yang terbaik untukmu dan pasangan.  

Dokter Indah Agung Aprilia# and Sirka Curriculum Team#

Recent Posts

Benzphetamine – Obat untuk Menurunkan Berat Badan?

Benzphetamine – Obat untuk Menurunkan Berat Badan? Dalam program penurunan berat badan, perbaikan pola makan…

5 hours ago

Apakah Jalan Kaki Bisa Menurunkan Berat Badan? Ini Faktanya!

Apakah Jalan Kaki Bisa Menurunkan Berat Badan? Ini Faktanya! Jalan kaki dianggap sebagai salah satu…

2 days ago

Naltrexone – Bisakah untuk Menurunkan Berat Badan?

Naltrexone – Bisakah untuk Menurunkan Berat Badan?  Naltrexone adalah obat yang sering digunakan untuk menangani…

6 days ago

Topiramate – Bisakah untuk Menurunkan Berat Badan?

Topiramate – Bisakah untuk Menurunkan Berat Badan? Topiramate merupakan obat yang umum digunakan untuk mengobati…

6 days ago

Khasiat Minyak Kayu Putih Untuk Hubungan Intim – Mitos atau Fakta?

Khasiat Minyak Kayu Putih Untuk Hubungan Intim - Mitos atau Fakta? Sama seperti tanaman herbal…

2 weeks ago

Hubungan Intim Setiap Hari – Risiko dan Keuntungannya

Hubungan Intim Setiap Hari - Risiko dan Keuntungannya Jika kamu dan pasangan sedang merencanakan untuk…

2 weeks ago