Tahukah kamu, ternyata berat badan dapat memengaruhi keberhasilan program hamil yang sedang kamu jalani loh! Kelebihan dan kekurangan berat badan, dapat mengurangi efektivitas terapi fertilitas yang sedang kamu jalani saat progam hamil, serta meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Lalu, apa dampak kelebihan atau kekurangan berat badan pada kesuburan pria dan wanita? Bagaimana cara mencapai berat badan ideal untuk program hamil? Simak penjelasannya pada artikel berikut!
Berat badan ideal adalah kondisi saat perbandingan berat badan dengan tinggi badan kita berada pada range normal. Selain tinggi badan, berat badan ideal juga mempertimbangakan banyak faktor lain seperti jenis kelamin, usia, bentuk tubuh, dan jumlah massa otot.
Mencapai berat badan ideal sangat penting jika kamu dan pasangan sedang merencanakan program hamil.
Terdapat dua cara untuk menghitung berat badan ideal, yaitu:
Nama rumus ini diambil dari nama penemunya yaitu Paul Broca. Perhitungan berat badan ideal menggunakan rumus Broca berbeda untuk pria dan wanita, karena pria dan wanita memiliki komposisi tubuh yang berbeda. Berikut cara menghitung berat badan ideal menggunakan rumus Broca:
Berat badan ideal (kg) = [tinggi badan (cm) – 100] – [(tinggi badan (cm) – 100) x 10%]
Berat badan ideal (kg) = [tinggi badan (cm) – 100] – [(tinggi badan (cm) – 100) x 15%]
Indeks massa tubuh (IMT) adalah cara menghitung berat badan ideal, dengan membagi berat badan dengan kuadrat tinggi badan. Berbeda dengan rumus Broca, perhitungan IMT tidak dibedakan antara pria dan wanita.
Selain untuk mengetahui apakah berat badan kita ideal atau tidak, IMT juga sangat penting untuk mengetahui status gizi seseorang. Berikut adalah rumus perhitungan indeks massa tubuh (IMT):
IMT = Berat badan (kg) / [tinggi badan (m) x tinggi badan (m)]
Seseorang dapat dikatakan memiliki berat badan normal jika IMT antara 18,5-25 kg/m^2. Jika IMT <18,5 kg/m^2 maka dapat dikategorikan kekurangan berat badan, sedangkan jika memiliki IMT >25 kg/m^2 maka dapat dikategorikan sebagai kelebihan berat badan.
Pria dengan berat badan berlebih dan obesitas, lebih berisiko mengalami disfungsi seksual. Selain itu, kadar hormon testosteron juga diketahui lebih rendah pada pria yang kelebihan berat badan. Hal ini dapt memengaruhi kuantitas dan kualitas sperma yang dihasilkan.
Wanita dengan berat badan berlebih dan obesitas, juga cenderung mengalami menstruasi yang tidak teratur dan susah hamil. Hal ini disebabkan karena kelebihan berat badan dan obesitas dapat memengaruhi pelepasan sel telur dan menimbulkan masalah kesehatan seperti polycystic ovary syndrome (PCOS), tiroid, dan diabetes.
Sama halnya dengan kelebihan berat badan, kekurangan berat badan juga dapat memengaruhi peluang keberhasilan program hamil.
Pria mau pun wanita dengan berat badan kurang cenderung memiliki status gizi yang kurang juga. Jika kalori harian kita tidak terpenuhi, maka regulasi hormon di dalam tubuh pun akan terganggu, termasuk hormon reproduksi.
Wanita yang memiliki berat badan kurang juga lebih berisiko mengalami keguguran.
Untuk mencapai berat badan ideal, kita harus menerapkan pola makan yang seimbang. Artinya, makanan yang kita konsumsi harus mencakup berbagai zat gizi, baik makro maupun mikro.
Zat gizi makro yang dimaksud yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Pilih sumber makanan yang mengandung lemak tak jenuh agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan di kemudian hari.
Tak kalah pentingnya, zat gizi mikro berupa vitamin dan mineral juga harus kita penuhi kebutuhannya.
Buah dan sayur merupakan sumber vitamin dan mineral yang mudah sekali kita dapatkan. Kamu dapat mengkombinasikan berbagai buah dan sayur dalam berbagai olahan untuk memenuhi kebutuhanmu sehari-hari.
Jika kamu sedang berada di kondisi berat badan berlebih, penting untuk melakukan defisit kalori yang benar untuk mencapai berat badan ideal. Begitu pun sebaliknya, jika kamu memiliki berat badan kurang, maka penting untuk melakukan surplus kalori untuk mencapai target berat badan yang kamu inginkan.
Defisit dan surplus kalori tentu tidak boleh sembarangan. Kamu harus memperhatikan kandungan kalori tiap makanan yang kamu konsumsi. Jika tidak dilakukan dengan benar, program defisit atau surplus kalori yang kamu jalani untuk mencapai berat badan ideal, bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Selain mengatur pola makan, aktif berolahraga merupakan kunci bagi kamu yang ingin mencapai berat badan ideal untuk program hamil. Pilih jenis olahraga yang kamu sukai, seperti berlari, berenang, yoga, bersepeda, atau olahraga lainnya.
Tak perlu membuat target yang terlalu berat, karena keberhasilan mencapai berat badan ideal bukan bergantung pada tingginya intensitas olahraga, konsistensi olahraga tersebut dilakukan.
Banyak kesalahan yang dilakukan oleh orang yang ingin mencapai berat badan ideal, salah satunya yaitu diet ekstrim seperti makan di bawah BMR. Diet ekstrim adalah metode diet yang mengharuskan seseorang mengonsumsi makanan yang sangat sedikit atau bahkan tidak makan sama sekali dalam waktu singkat.
Diet ekstrem mungkin akan menunjukkan penurunan berat badan yang signifikan di awal, sayangnya metode ini sama sekali tidak baik untuk kesehatan. Diet ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi, gangguan fungsi organ tubuh, menurunkan sistem kekebalan tubuh, hingga menyebabkan gangguan psikologis.
Mencapai berat badan ideal adalah perjalanan panjang yang membutuhkan konsistensi dan kesabaran. Terlebih jika kamu dan pasangan sedang merencanakan untuk program hamil. Kesehatan sangat penting untuk diprioritaskan, bukan sekedar berubahnya angka di timbangan.
Ubah pola makan secara perlahan, rutinlah berolahraga mulai dari intensitas ringan hingga sedang sesuai kemampuan tubuhmu.
Perubahan gaya hidup memang memerlukan waktu. Teruslah berkomitmen untuk mencapai berat badan ideal, agar program defisit atau surplus kalori yang sedang kamu jalani tidak menjadi beban.
Baik berat badan berlebih maupun kurang, memiliki dampak buruk bagi kesehatan dan dapat menurunkan peluang untuk hamil. Oleh karena itu, penting sekali bagi kamu dan pasangan untuk memiliki berat badan ideal saat sedang program hamil (alami atau pun buatan seperti inseminasi buatan dan bayi tabung).
Kalau kamu sedang merencanakan untuk memiliki anak, ahli gizi Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Sudah ada 26 ibu yang berhasil mendapat garis dua setelah ikut program Sirka. Apakah kamu selanjutnya?
Yuk klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…