Seks dan Kesuburan

Infertilitas Primer – (Calon) Pasutri Wajib Baca!

Infertilitas Primer – (Calon) Pasutri Wajib Baca!

Tahukah kamu, di Indonesia ada sekitar 10-15% atau 4-6 juta pasangan dari 39,8 juta pasangan usia subur yang mengalami infertilitas dan memerlukan pengobatan untuk memiliki keturunan. Salah satu jenis infertilitas adalah infertilitas primer.

Apa itu infertilitas primer? Faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya infertilitas primer? Simak pembahasannya lebih lanjut pada artikel berikut!

Definisi Infertilitas

Salah satu sumber kebahagiaan yang didambakan pasangan yang sudah menikah tentunya adalah hadirnya buah hati di tengah keluarga kecil mereka. Sayangnya, tidak semua pasangan yang sudah menikah dapat segera memiliki momongan. Ada yang sudah menikah bertahun-tahun, namun tak kunjung dikaruniai momongan. Kondisi inilah yang disebut dengan infertilitas.

World Health Organization (WHO) mendefinisikan infertilitas sebagai suatu penyakit atau masalah sistem reproduksi pria mau pun wanita yang menyebabkan kegagalan terjadinya kehamilan setelah 12 bulan atau lebih melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi. 

Infertilitas sendiri dapat dibagi menjadi dua, yaitu infertilitas primer dan sekunder. Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai infertilitas primer. 

Apa Itu Infertilitas Primer?

Infertilitas primer terjadi ketika pasangan belum pernah memiliki anak setelah berhubungan seksual secara teratur tanpa penggunakan alat kontrasepsi selama 1 tahun (atau 6 bulan jika berusia lebih dari 35 tahun). 

Apa Penyebab Infertilitas Primer?

Infertilitas yang terjadi pada pria umumnya disebabkan karena masalah produksi sperma, termasuk di antaranya jumlah sperma yang dihasilkan kurang, abnormalitas bentuk (morfologi) dan pergerakan (motilitas) sperma. Selain masalah sperma, faktor lain yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria diantaranya yaitu: 

  • Pembesaran pembuluh darah vena (varicocele) pada skrotum
  • Kelainan genetik
  • Kelainan kromosom
  • Paparan suhu tinggi pada testis
  • Cedera pada skrotum atau testis
  • Kadar hormon testosteron yang rendah (hipogonadism)
  • Penyalahgunaan obat steroid
  • Disfungsi seksual (disfungsi ereksi, anejakulasi, ejakulasi dini atau retrograde)
  • Testis yang tidak turun ke kantung skrotum
  • Riwayat kemoterapi atau radiasi
  • Riwayat operasi sterilisasi (vasektomi)

Sementara pada perempuan, infertilitas dapat disebabkan karena:

  • Endometriosis
  • Struktur abnormal dari vagina, uterus, atau tuba falopi
  • Penyakit autoimun seperti lupus
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit radang panggul
  • Gangguan kelenjar pituitari atau hipotalamus di otak
  • Polycystic ovary syndrome (PCOS)
  • Produksi sperma pasangan yang kurang berkualitas
  • Anemia sel sabit
  • Fibroid atau polip rahim
  • Gangguan hormon tiroid
  • Kelainan genetik
  • Kelainan kromosom
  • Disfungsi seksual
  • Menstruasi yang tidak teratur atau tidak menstruasi
  • Riwayat sterilisasi (tubektomi)

Selain itu, menurut beberapa studi, infertilitas yang terjadi baik pada pria maupun wanita, juga dapat dipengaruhi oleh faktor usia, pekerjaan, dan juga status sosial ekonomi.

Bagaimana Penegakkan Diagnosis Infertilitas Primer?

Diagnosis infertilitas primer pada pria dapat ditegakkan melalui beberapa tes seperti analisis sperma, pemeriksaan darah, dan pemeriksaan ultrasonografi (USG) skrotum. 

Sedangkan pada perempuan, dibutuhkan pemeriksaan yang lebih kompleks untuk menegakkan diagnosis dan mengetahui penyebab infertilitas. Dokter akan menyarankan beberapa tes seperti, pemeriksaan pelvis (panggul), pemeriksaan darah, USG transvaginal, histeroskopi, hysterosalpingogram (HSG), dan laparoskopi. 

Bagaimana Cara Mengatasi Infertilitas Primer?

Jika kamu atau pasangan mengalami infertilitas primer, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Tatalaksana atau treatment yang diberikan, tentunya berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari kondisi dan kemungkinan penyebab infertilitas yang dialami. 

Setelah mengetahui penyebab dari infertilitas yang kamu alami, dokter biasanya akan menyarankan beberapa prosedur seperti operasi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup sehat. 

Konsultasikan dengan Para Ahli untuk Hasil Terbaik!

Tak perlu berputus asa jika kamu belum mendapatkan momongan setelah menikah. Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter obstetri dan ginekologi yang khusus menangani terkait kesuburan.

Semakin cepat mengetahui penyebab infertilitas, semakin cepat mendapatkan penanganan, maka semakin besar pula peluang terjadinya kehamilan. 

Semangat calon ayah bunda pejuang garis dua!

Rekomendasi Sirka

Jika kamu sedang ingin memiliki anak dan melakukan program hamil, ahli gizi Sirka bisa membantu dalam mewujudkan impian tersebut! Ayo klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Sirka Curriculum Team#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago