Seks dan Kesuburan

12 Organ Reproduksi Wanita – Jaga demi Kesuburan

Sistem reproduksi wanita dijalankan oleh organ-organ yang saling bekerja secara sistematis menurut fungsinya masing-masing. Tahukah kamu apa saja yang termasuk organ reproduksi wanita? Apa fungsi masing-masing organ dan bagaimana cara menjaganya? Simak penjelasannya pada artikel berikut!

Organ reproduksi wanita dapat dibagi menjadi dua, yaitu organ reproduksi eksternal dan organ reproduksi internal. 

a. Organ Reproduksi Wanita (Eksternal)

1. Labia Mayora

Labia mayora dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai “bibir besar”. Bagian ini merupakan bagian yang serupa dengan skrotum pada pria. Labia mayora terdiri dari kelenjar yang mensekresi minyak dan keringat. Setelah seorang wanita memasuki masa pubertas, bagian labia mayora ini akan mulai tertutupi oleh rambut pubis. 

2. Labia Minora

Sama seperti organ yang dijelaskan sebelumnya, labia minora artinya “bibir kecil”. Bagian ini berada tepat di dalam labia mayora, mengitari vagina (saluran yang menghubungkan uterus dengan organ reproduksi eksternal) dan uretra (saluran yang membawa urin dari kandung kemih menuju keluar tubuh). 

3. Klitoris

Kedua bagian labia minora (kiri dan kanan), bertemu di klitoris, yaitu organ kecil sensitif yang serupa dengan penis pada organ reproduksi pria. Klitoris ini tertutupi oleh lipatan kulit yang sangat sensitif terhadap rangsangan dan dapat berereksi layaknya penis pada pria. 

4. Kelenjar Bartholini

Kelenjar Bartholini adalah sebuah kelenjar yang berada di samping lubang vagina dan berfungsi untuk memproduksi cairan sekret (mukus). 

5. Himen

Himen merupakan lapisan jaringan yang ada pada pintu masuk vagina.

Ukuran, bentuk, dan ketebalan himen sangat unik dan dapat berubah seiring waktu.

Lapisan jaringan ini bersifat elastis namun dapat robek karena berbagai aktivitas seperti olahraga, memasukkan tampon menstruasi, atau berhubungan seksual. 

6. Lubang Vagina

Lubang vagina merupakantempat keluarnya darah menstruasi dan tempat keluarnya bayi saat melahirkan. Lubang ini menghubungkan organ reproduksi eksternal dengan uterus (rahim).

7. Lubang Uretra

Lubang uretra merupakan tempat keluarnya urin saat kita buang air kecil. Lubang ini menghubungkan organ reproduksi eksternal dengan kandung kemih. 

b. Organ Reproduksi Wanita (Internal)

1. Vagina

Vagina merupakan kanal otot yang menghubungkan serviks (bagian terbawah uterus) dengan tubuh bagian luar. Organ ini dapat melebar saat persalinan untuk mengakomodasi lahirnya bayi. 

2. Serviks

Serviks disebut juga dengan leher rahim. Serviks merupakan bagian terbawah dari uterus. Organ ini dapat berdilatasi (membuka lebar) untuk membantu bayi keluar dari rahim ketika seorang wanita melahirkan pervaginam

Lapisan serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut ektoserviks, sedangkan yang mengarah masuk ke dalam uterus disebut endoserviks. Kedua bagian ini, ektoserviks dan endoserviks, dihubungkan oleh sebuah zona transformasi. Pada zona transformasi inilah paling sering terjadi transformasi sel yang mengarah ke keganasan (kanker serviks). 

3. Uterus

Uterus atau rahim, merupakan organ berbentuk seperti buah pir yang merupakan tempat berkembangnya janin selama kehamilan.

Uterus sendiri terbagi menjadi dua yaitu korpus (badan rahim) dan serviks (leher rahim).

Korpus uterus merupakan bagian yang akan membesar selama kehamilan menyesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim. 

Dinding uterus terdiri dari tiga lapis yaitu endometrium, miometrium, dan serosa.

Endometriummelapisi rongga rahim bagian dalam. Bagian ini akan menebal bergantung pada rangsangan hormon.

Miometrium terdiri dari serat otot polos yang merupakan lapisan tengah dan paling tebal pada dinding rahim. Sedangkan serosa, merupakan lapisan terluar dari dinding rahim. 

4. Ovarium

Ovarium merupakan organ berbentuk oval yang terletak di samping kanan dan kiri uterus. Ovarium merupakan organ yang memproduksi sel telur dan mensekresi hormon reproduksi pada wanita.

5. Tuba Falopi

Tuba falopi merupakan sebuah saluran yang terhubung dengan bagian atas uterus dan memungkinkan sel telur untuk berjalan dari ovarium ke dalam korpus uterus.

Biasanya, pembuahan terjadi di tempat ini. Sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma di tuba falopi, akan berjalan ke dalam uterus untuk kemudian melakukan implantasi (proses menempelnya sel telur pada dinding rahim).

Cara Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Wanita

Seperti yang telah dijelaskan di atas, organ reproduksi wanita memiliki fungsinya masing-masing.

Semua organ ini saling bekerja sama untuk menjalankan sistem reproduksi dengan baik, mulai dari ovulasi, menstruasi, hingga terjadinyakehamilan dan persalinan. Oleh karena itu, penting sekali menjaga kesehatan organ reproduksi agar fungsinya tidak terganggu. 

Beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi yaitu:

1. Konsumsi Makanan Bergizi

Konsumsilah makanan yang kaya akan protein, serat, vitamin, dan mineral. Makanan yang kaya akan asam lemak omega 3, juga dapat membantu mencegah inflamasi dan meningkatkan kualitas sel telur. Pastikan makanan yang kamu konsumsi bersih dan beragam untuk mencukupi zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. 

2. Hindari Makanan yang Diproses (Processed Food)

Makanan yang diproses seperti fast food dan olahan daging (sosis, kornet, dll) mengandung banyak lemak jahat dan zat kimia berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan organ reproduksi.

Konsumsi makanan ini tak hanya berpengaruh pada kesehatan organ, namun juga dapat memengaruhi produksi hormon reproduksi di dalam tubuh kita. 

3. Jaga Berat Badan Ideal

Berat badan kurang atau berlebih, sama-sama dapat memengaruhi kesuburan.

Wanita yang underweight, overweight, atau obese, lebih rentan mengalami masalah ovulasi dan lebih berisiko mengalami komplikasi saat hamil. Jaga berat badan pada rentang indeks massa tubuh normal agar dapat menjaga kesuburan dan sistem reproduksi bekerja dengan baik. 

4. Hindari Konsumsi Alkohol dan Kafein Berlebihan

Baik sedang program hamil ataupun sedang hamil, konsumsi alkohol dan kafein sebaiknya dihindari. Konsumsi alkohol berapapun kadarnya sangat tidak disarankan, terutama saat hamil.

Mengapa? Karena alkohol dapat masuk ke dalam tubuh janin dan menyebabkan cacat lahir. Sedangkan konsumsi kafein berlebihan, dapat memengaruhi tekanan darah dan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pada kehamilan.

5. Berhenti Merokok

Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa merokok dapat memengaruhi kesuburan, baik pada pria maupun wanita.

Wanita yang memiliki kebiasaan merokok, lebih berisiko mengalami gangguan kadar hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang dapat mengganggu fungsi normal menstruasi dan menurunkan jumlah sel telur yang dihasilkan.

Pada beberapa kasus, merokok juga dapat memengaruhi kesuburan serta mempercepat menopause pada wanita. 

6. Jaga Kebersihan Organ Reproduksi Eksternal

Karena letaknya dekat dengan saluran kemih dan pembuangan, maka organ sensitif wanita ini sangat rentan akan infeksi jamur dan bakteri.

Jaga kebersihan organ kewanitaan kita dengan selalu membilasnya dari arah depan ke belakang setelah BAK dan BAB, gunakan pakaian dalam dengan bahan yang dapat menyerap keringat, jaga area miss V tetap bersih dan kering, serta ganti pembalut atau produk kewanitaan sesuai rekomendasi. 

7. Cegah Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual sangat mudah sekali berpindah dan ditularkan apabila kita tidak berhati-hati. Hindari seks bebas (bergonta-ganti pasangan seksual) untuk mencegah terjadinya infeksi yang satu ini. Lakukan skrining secara teratur apabila kamu berhubungan seksual aktif dan segera periksakan diri ke dokter apabila ada keluhan terkait organ reproduksimu. 

Organ Reproduksi Wanita Tidak Kalah Penting dari Organ Vital Lainnya

Organ reproduksi kita memiliki fungsi yang sangat kompleks, tak kalah pentingnya dengan organ vital lain, seperti organ pernapasan dan pencernaan misalnya. Oleh karena itu, jaga kebersihan dan kesehatannya agar organ reproduksi kita dapat menjalankan fungsinya dengan baik. 

Rekomendasi Sirka

Kalau kamu sedang merencanakan untuk memiliki anak, ahli gizi Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Sudah ada 26 ibu yang berhasil mendapat garis dua setelah ikut program Sirka. Apakah kamu selanjutnya?

Yuk klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Aiska Zhafira Alamsyah, S.Gz#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago