Bagi pasangan yang sedang merencanakan program hamil, masa subur dan ovulasi tentu merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. Apakah kedua istilah tersebut merupakan dua hal yang sama? Apa perbedaan masa subur dan ovulasi? Simak penjelasannya berikut!
Masa subur adalah masa dimana peluang hamil lebih besar jika berhubungan seksual pada periode tersebut. Masa subur dimulai sejak 5 hari sebelum ovulasi, saat ovulasi, dan 1 hari setelah ovulasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa masa subur wanita total sekitar 7 hari.
Periode ini ditentukan dari masa hidup sperma yang dapat bertahan selama 5 hari di dalam tubuh seorang wanita. Sementara sel telur matang yang telah dilepaskan, hanya dapat bertahan hingga 24 jam. Oleh karena itu, periode tersebut merupakan periode yang sangat dianjurkan untuk berhubungan seksual jika pasangan sedang merencanakan program hamil.
Ovulasi adalah proses fisiologis yang ditentukan oleh pecah dan lepasnya folikel dominan (sel telur yang matang) dari ovarium ke dalam tuba falopi untuk dibuahi. Proses ovulasi diatur oleh kadar hormon gonadotropin (FSH dan LH).
Fase ovulasi merupakan fase ketiga dari siklus menstruasi bulanan seorang wanita. Berikut adalah 4 fase dari siklus menstruasi yang perlu kamu pahami:
Fase yang pertama yaitu fase menstruasi. Fase ini dimulai sejak hari pertama keluarnya darah menstruasi, hingga sekitar 3-7 hari. Fase ini terjadi ketika dinding rahim dan sel telur yang tidak dibuahi, akan meluruh dan keluar melalui vagina sebagai darah menstruasi.
Fase kedua yaitu fase folikuler, biasanya terjadi sekitar hari ke 6-14. Selama fase ini, kadar hormon estrogen akan naik dan menyebabkan dinding rahim (endometrium) mulai tumbuh dan menebal kembali.
Sementara itu, Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang juga dihasilkan pada fase ini, akan merangsang pertumbuhan folikel yang ada di ovarium. Sekitar hari ke 10-14, satu folikel dominan yang berkembang akan menghasilkan sebuah sel telur (ovum) yang matang dan siap dibuahi.
Fase ini biasanya terjadi pada sekitar hari ke 14 pada siklus menstruasi normal (28 hari). Pada fase ini, terjadi peningkatan Luteinizing Hormone (LH) hingga mencapai puncaknya, atau sering disebut dengan istilah LH Surge. LH Surge akan menyebabkan ovarium melepaskan sel telur matang dan terjadilah peristiwa ovulasi.
Fase luteal terjadi sekitar hari ke 15-28 pada siklus menstruasi normal. Sel telur yang telah dilepaskan akan bergerak meninggalkan ovarium menuju ke tuba falopi dan berakhir di rahim. Kadar hormon progesteron yang meningkat pada fase ini, akan membantu mempersiapkan rahim untuk terjadinya kehamilan.
Jika sel telur matang berhasil dibuahi oleh sperma saat ovulasi, maka sel telur tersebut akan menempel ke dinding rahim (implantasi) dan terjadi kehamilan. Apabila kehamilan tidak terjadi, kadar hormon estrogen dan progesteron akan menurun dan dinding rahim akan kembali luruh menjadi darah menstruasi.
Ada beberapa tanda alami yang dapat kita kenali saat memasuki masa subur, seperti perubahan lendir serviks dan suhu basal tubuh. Selain itu, mulainya masa subur dan ovulasi juga dapat dihitung dari siklus menstruasi bulanan. Catat hari pertama menstruasimu setiap bulan hingga minimal 6 bulan untuk mengetahui pola siklus bulananmu.
Jika kamu memiliki siklus normal 28 hari, maka ovulasi akan terjadi pada hari ke 14 sebelum menstruasi selanjutnya. Dengan demikian, maka masa subur dimulai sejak hari ke 9-15 pada bulan tersebut (5 hari sebelum ovulasi, saat ovulasi, dan 1 hari setelah ovulasi).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa masa subur seorang wanita meliputi 5 hari sebelum ovulasi, saat ovulasi itu sendiri, dan 1 hari setelahnya. Sayangnya, waktu terjadinya ovulasi tidak dapat dipastikan, terlebih jika seorang wanita memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur. Oleh karena itu, menghitung masa subur merupakan salah satu cara yang dapat membantu kita untuk memperkirakannya.
Kalau kamu sedang merencanakan untuk memiliki anak, ahli gizi Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Sudah ada 26 ibu yang berhasil mendapat garis dua setelah ikut program Sirka. Apakah kamu selanjutnya?
Yuk klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…