Ejakulasi dini merupakan salah satu kondisi yang tak jarang dialami pria ketika sedang berhubungan Intim. Kondisi ini sering kali membuat pria merasa tidak percaya diri serta tidak dapat merasa puas saat berhubungan intim. Apa itu ejakulasi dini? Dan apa saja ciri-cirinya?
Ejakulasi merupakan proses ketika laki-laki mengeluarkan sperma setelah mencapai klimaks seksual, yang mana normalnya terjadi setelah 5–7 menit pasca penetrasi.
Ejakulasi dini juga adalah kondisi ketika seorang pria berejakulasi lebih cepat dari yang diinginkan saat berhubungan seksual.
Ejakulasi dini terbagi menjadi dua, yaitu:
Ejakulasi dini merupakan suatu gejala yang ditandai dengan ketidakmampuan seorang pria untuk mengontrol ejakulasinya.
Seseorang dianggap mengalami ejakulasi dini jika pada 75-100% hubungan seksual yang dilakukan, sperma keluar dalam waktu kurang dari 1 menit dihitung dari penetrasi dan keluhan menetap setidaknya selama 6 bulan.
Bahaya ejakulasi dini lebih terasa ke psikis pria. Pria yang mengalami ejakulasi dini biasanya punya penurunan kepercayaan diri, bahkan bisa merasa sangat stres karena tidak bisa “memuaskan” pasangannya.
Pasangan yang tidak terpuaskan nafkah batinnya bisa menjadi penyebab keretakan dalam hubungan.
Ejakulasi dini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik fisik maupun psikologi, seperti:
Gejala ejakulasi dini akan semakin parah ketika seseorang mengalami masalah ereksi. Ketidakmampuan dalam mempertahankan ereksi dapat membuat pria menyelesaikan hubungan seksual secara sengaja maupun tidak sengaja.
Kondisi stres dapat memengaruhi pikiran pria saat berhubungan seksual sehingga tidak bisa bertahan lama.
Pria yang mengidap penyakit kronis seperti penyakit jantung dapat menyebabkan cemas dan secara tidak sengaja membuat pengidapnya mengalami ejakulasi dengan cepat.
Selain itu, penyakit kardiovaskular juga menyebabkan adanya gangguan tekanan darah yang dapat memengaruhi pembuluh darah pada penis, sehingga meningkatkan risiko terjadinya disfungsi ereksi, ejakulasi, dan lain-lain.
Gejala atau ciri-ciri utama dari ejakulasi dini adalah ketidakmampuan untuk menunda ejakulasi lebih dari satu menit setelah penetrasi.
Akan tetapi, kondisi ini juga dapat terjadi pada situasi seksual apa pun, termasuk masturbasi.
Secara normal, waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh pria untuk ejakulasi akan memakan waktu sekitar 4-5 menit.
Akan tetapi, sebagian besar pakar kesehatan mengartikan salah satu ciri-ciri ejakulasi dini biasanya hanya dalam hitungan 30-60 detik atau kurang dari dua menit setelah penetrasi.
Ejakulasi dini juga ditandai dengan orgasme yang terjadi bahkan setelah rangsangan seks yang minim.
Perlu diketahui terlebih dahulu apa penyebab dari ejakulasi dini yang kamu alami. Ejakulasi dini dapat disebabkan oleh gangguan psikis atau gangguan dari dalam tubuh sendiri.
Gangguan psikis yang sering kali menyebabkan ejakulasi dini adalah depresi atau gangguan cemas, sedangkan penyebab di luar psikis antara lain peradangan pada prostat atau gangguan pada sistem saraf pusat maupun perifer.
Prinsip dasar untuk mengatasi ejakulasi dini adalah dengan menunda ejakulasi.
Penundaan tersebut dapat menggunakan terapi perilaku, obat golongan antidepresan, atau dengan menggunakan krim atau gel topikal yang bersifat anestesi (menghilangkan sensasi raba) pada kulit di kelamin.
Pengobatan hanya dapat diberikan oleh dokter. Sebaiknya konsultasikan keluhanmu ke dokter spesialis andrologi atau urologi.
Pola hidup sehat dapat membantu mencegah terjadinya disfungsi ereksi dan ejakulasi dini. Mulai konsumsi makanan dengan gizi seimbang, tidur yang cukup, dan olahraga teratur demi tubuh yang lebih sehat dan kuat.
Selain itu, kamu bisa mulai konsultasi ke psikologi, dokter atau pun andrologi dan urologi untuk konsultasi terkait keluhan yang kamu alami.
Kalau kamu sedang merencanakan untuk memiliki anak, ahli gizi Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Sudah ada 26 ibu yang berhasil mendapat garis dua setelah ikut program Sirka. Apakah kamu selanjutnya?
Yuk klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…