Seks dan Kesuburan

Posisi Tidur untuk Program Hamil – Mitos atau Fakta?

Posisi Tidur untuk Program Hamil – Mitos atau Fakta?

Di era media sosial seperti saat ini, mungkin banyak sekali informasi yang membuat kamu dan pasangan bingung saat sedang menjalankan program hamil. Salah satunya, posisi tidur tertentu yang dikatakan dapat meningkatkan peluang hamil (posisi tidur untuk program hamil). 

Apakah posisi tidur dapat memengaruhi keberhasilan program hamil? Mitos atau fakta? 

Simak penjelasannya di blog ini!

Apakah Berbaring Setelah Berhubungan Seksual dapat Membantu Konsepsi?

Hingga saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa berbaring atau meninggikan kaki dalam jangka waktu tertentu setelah berhubungan seksual, dapat meningkatkan peluang untuk hamil. 

Hal ini karena sperma dapat ditemukan di saluran serviks dalam beberapa detik setelah berhubungan seksual. Diperkirakan, sperma yang sehat dapat mencapai saluran tuba dalam waktu kurang dari dua menit. 

Sebuah studi dari Helsinki melibatkan 479 pasien yang melakukan inseminasi intrauterine. Kedua kelompok dibandingkan antara mereka yang bed rest selama 15 menit setelah prosedur (dimasukkan sperma ke dalam rahim), dan mereka yang tidak. Hasilnya, tidak ada perbedaan yang signifikan diantara keduanya. 

Rasio kehamilan bahkan didapatkan lebih tinggi pada mereka yang segera mobilisasi setelah prosedur (40,3%), dibandingkan yang melakukan bed rest selama 15 menit (32,2%). 

Dr. Joukje van Rijswijk dari VU University Center Amsterdam sebagai salah satu peneliti menyampaikan, “Imobilisasi (bed rest) setelah prosedur IUI (Intrauterine insemination) tidak memiliki efek positif terhadap peluang kehamilan, serta tidak ada alasan bagi pasien untuk tetap imobilisasi setelah tindakan.” 

Jadi, baik itu program hamil secara alami mau pun buatan, tidak ada posisi tidur tertentu yang direkomendasikan dan terbukti meningkatkan peluang hamil. Kamu dapat tidur dengan posisi apa pun sesuai kenyamananmu. 

Apakah Meninggikan Kaki Dapat Membantumu untuk Hamil?

Nenek, ibu, atau bahkan ibu mertuamu, mungkin ada yang menyarankan untuk meninggikan kaki setelah berhubungan seksual agar cepat hamil. Lantas, apakah itu berpengaruh?

Sayangnya, ini juga hanyalah mitos belaka. 

Mungkin, dasar logika munculnya mitos ini adalah untuk membantu agar sperma dapat masuk ke tempat yang seharusnya. Tapi seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, mereka tidak membutuhkan bantuanmu untuk melakukannya. 

Sperma yang sehat, secara alami memiliki kemampuan untuk berenang menuju ke sel telur. Itulah yang disebut dengan motilitas sperma. Oleh karena itu, tugas kita hanyalah memastikan bahwa sperma tetap terjaga kualitasnya agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. 

Lalu, Apa yang Harus Dilakukan untuk Meningkatkan Peluang Hamil?

Agar program hamil berjalan dengan baik, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut, yaitu:

  1. Menerapkan pola hidup sehat
  2. Menjaga berat badan ideal
  3. Berhubungan seksual di masa subur
  4. Menggunakan lubrikan atau pelumas yang aman untuk sperma (fertility friendly)
  5. Hindari merokok
  6. Batasi konsumsi alkohol dan kafein

Posisi Tidur untuk Program Hamil? Itu Hanya Mitos!

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa tidak ada rekomendasi posisi tidur tertentu yang dapat meningkatkan peluang hamil. Hal terpenting untuk keberhasilan program hamil adalah dengan menjaga kesuburanmu dan pasangan. 

Terapkan pola hidup sehat, hindari kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesuburan, dan lakukan hubungan seksual di masa subur untuk meningkatkan peluangnya. 

Rekomendasi Sirka

Kalau kamu sedang merencanakan untuk memiliki anak, ahli gizi Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Sudah ada 26 ibu yang berhasil mendapat garis dua setelah ikut program Sirka. Apakah kamu selanjutnya?

Yuk klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago