Seks dan Kesuburan

Macam-Macam Tes Kesuburan Wanita – Pasutri Wajib Masuk!

Macam-Macam Tes Kesuburan Wanita – Pasutri Wajib Masuk!

Jika kamu dan pasangan berhubungan seksual aktif  tanpa KB selama 1 tahun tetapi tak kunjung hamil, maka kamu dan pasangan perlu melakukan tes kesuburan. Apa saja yang diperiksa dan bagaimana prosedur pemeriksaan tes kesuburan wanita? Simak penjelasannya berikut!

Tahapan Tes Kesuburan Wanita

Apabila seorang wanita dicurigai memiliki masalah kesuburan, maka dokter akan melakukan beberapa prosedur tes untuk mengetahui sumber masalahnya. Berikut adalah tahapan tes kesuburan pada wanita:

1. Anamnesis

Tahap pertama yang akan dilakukan oleh dokter yaitu anamnesis. Anamnesis merupakan kegiatan berupa wawancara medis untuk mengetahui keluhan dan riwayat pasien. 

Pada tahap ini, dokter akan menanyakan beberapa topik yang berkaitan dengan kesuburan seperti metode atau alat kontrasepsi yang digunakan, riwayat menstruasi serta kehamilan, riwayat berhubungan seksual, riwayat operasi dan masalah kesehatan lain, dan juga obat-obatan yang sedang dikonsumsi. 

Beberapa topik lain yang berkaitan dengan psikososial budaya, gaya hidup, dan lingkungan kerja, mungkin juga dikaji oleh dokter untuk data tambahan.

2. Pemeriksaan Fisik

Pada tahap pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa beberapa organ reproduksi seperti payudara dan pelvis (panggul).

Dokter juga akan memeriksa pertumbuhan rambut, terutama rambut pubis (rambut di sekitar kemaluan). Hal ini dilakukan untuk memastikan pertumbuhan organ reproduksi berjalan dengan baik sesuai dengan usia. 

Pemeriksaan pada pelvis juga penting dilakukan untuk mengevaluasi jika terdapat masalah seperti chlamydia, gonorrhea, dan infeksi menular seksual lain yang dapat mengganggu kesuburan. .

3. Pemeriksaan Hormon

Selain kondisi organ reproduksi yang sehat, kadar hormon reproduksi memainkan peran penting dalam memastikan fungsinya berjalan dengan baik. Pada tes kesuburan wanita, beberapa hormon yang diperiksa meliputi:

Kadar hormon diperiksa melalui pengambilan darah. Dokter akan menjadwalkan pemeriksaan kadar hormon dengan menyesuaikan siklus menstruasi. 

Pemeriksaan hormon FSH dan LH harus dilakukan pada hari kedua atau ketiga menstruasi. Pemeriksaan hormon juga harus diulang kembali 7 hari setelah ovulasi.

Setelah ovulasi terjadi, dokter juga akan melakukan pemeriksaan kadar estradiol dan progesteron, kemudian membandingkannya dengan kadar saat hari kedua atau ketiga siklus menstruasi

4. Tes Tambahan

Selain anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan hormon, ada beberapa tes tambahan yang biasanya direkomendasikan oleh dokter spesialis obgyn, yaitu:

a. Basal Body Temperature (BBT) Charting

Suhu basal tubuh dapat menjadi salah satu indikator terjadinya ovulasi. Dokter mungkin akan merekomendasikan untuk mulai mencatat suhu tubuhmu tiap bangun tidur di pagi hari.

Saat ovulasi terjadi, biasanya suhu tubuh akan sedikit lebih tinggi dari suhu tubuh harian. 

b. Post-Coital Test

Tes yang satu ini harus dilakukan beberapa jam setelah kamu dan pasangan berhubungan seksual.

Dokter akan mengambil sampel lendir serviks untuk pemeriksaan mikroskopis.

Tes ini berfungsi untuk melihat viabilitas sperma dan interaksinya dengan lendir serviks. Apakah sperma dapat bertahan di lendir serviks wanita sesuai waktu yang seharusnya atau tidak.

c. USG Transvaginal

Dokter mungkin merekomendasikan dilakukannya USG transvaginal untuk melihat kondisi rahim dan ovarium. Biasanya, USG transvaginal dilakukan 15 hari sebelum menstruasi diprediksi akan terjadi, untuk memastikan apakah folikel di dalam ovarium bekerja dengan baik. 

d. Hysterosalpingogram (HSG)

Ini merupakan prosedur pemeriksaan uterus (rahim) dan tuba falopi (saluran telur) melalui rontgen.

Cairan pewarna akan disuntikkan melalui serviks ke dalam rahim dan saluran tuba. Cairan pewarna tersebut memungkinkan ahli radiologi untuk melihat apakah ada penyumbatan atau masalah lainnya. HSG biasanya dilakukan antara hari ke 6 dan 13 dari siklus bulanan.

e. Hysteroscopy

Prosedur ini dilakukan jika setelah pemeriksaan HSG ditemukan adanya masalah. Alat histeroskopi dimasukkan melalui serviks ke dalam rahim untuk melihat jika ada kelainan, pertumbuhan jaringan, atau adanya jaringan parut di dalam rahim. 

f. Laparoscopy

Hampir sama seperti histeroskopi, prosedur ini dilakukan untuk melihat dan mengetahui masalah yang ada di dalam rahim melalui sebuah alat seperti teleskop serat optik. Bedanya, alat laparoskopi dimasukkan melalui perut dan membutuhkan anestesi (bius) umum untuk melakukan prosedurnya. 

g. Endometrial Biopsy

Prosedur ini berupa pengambilan sejumlah kecil jaringan dari endometrium sesaat sebelum menstruasi. Prosedur ini dilakukan untuk menentukan apakah lapisan tersebut cukup tebal agar sel telur yang telah dibuahi dapat melakukan implantasi dan tumbuh menjadi embrio. 

Segera Konsultasikan ke Dokter

Rangkaian tes kesuburan wanita tersebut tidak semuanya wajib dilakukan. Pemeriksaan dan evaluasi akan dilakukan berdasarkan masalah dan kemungkinan penyebabnya sesuai dengan kondisi ibu. Segera konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan untuk mengatasi masalah kesuburanmu. 

Rekomendasi Sirka

Kalau kamu sedang merencanakan untuk memiliki anak, ahli gizi Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Sudah ada 26 ibu yang berhasil mendapat garis dua setelah ikut program Sirka. Apakah kamu selanjutnya?

Yuk klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago