Manajemen Berat Badan

4 Bahaya Mengerikan di Balik Makan di Bawah BMR

4 Bahaya Mengerikan di Balik Makan di Bawah BMR

Dalam menurunkan berat badan, memang betul kamu harus mencapai kondisi defisit kalori. Hal tersebut bisa diperoleh dengan meningkatkan aktivitas fisik dan olahraga atau makan di bawah kebutuhan kalori harian. Makan di bawah kebutuhan kalori harian berbeda dengan makan di bawah BMR.

Meskipun demikian, praktek makan di bawah BMR terkadang menjadi kesalahan yang dilakukan oleh banyak orang yang ingin menurunkan berat badan, terutama pemula yang belum tahu bagaimana cara penurunan berat badan yang sehat.

Ada banyak sekali bahaya makan di bawah BMR, sehingga kita jangan sampai melakukannya. Yuk cari tahu lebih dalam tentang makan di bawah BMR (Basal Metabolic Rate)!

Sekilas tentang BMR

BMR atau basal metabolic rate adalah kalori yang dipakai oleh tubuh dalam keadaan diam. Jadi, saat kita tidak berolahraga sekali pun, tubuh tetap butuh sejumlah kalori untuk menjalankan fungsi vital seperti pencernaan, pernapasan, imunitas, dll.

Makan di bawah BMR bisa mengarah pada VLCD (very low calorie diet) dimana asupan makan hanya dibatasi hingga 800 kkal. Seseorang yang menjalankan VLCD harus didampingi oleh dokter dan ahli gizi. Diet ini juga tidak bisa dilakukan untuk jangka panjang.

BMR sendiri bisa diketahui dengan persamaan Mifflin – St. Jeor:

  • Pria (kkal) = ((10 x berat badan (kg)) + ((6,25 x tinggi badan (cm)) – ((5 x usia (tahun)) + 5
  • Wanita (kkal) = ((10 X berat badan (kg)) + ((6,25 X tinggi badan (cm)) – ((5 X usia (tahun)) – 161

Bahaya/Efek Makan di Bawah BMR

Berikut beberapa bahaya makan di bawah BMR:

a. Menurunkan Kecepatan Metabolisme Tubuh

Bahaya makan di bawah BMR yang satu ini merupakan efek dari tergerusnya massa otot karena saat kita cutting kalori secara ekstrim tubuh tetap membutuhkan energi untuk aktivitas sehari-hari, maka tidak hanya lemak saja yang dipakai tetapi juga otot.

Massa otot yang kita miliki memengaruhi kecepatan metabolisme tubuh. Semakin sedikit massa otot, semakin lambat juga metabolismenya. Akhirnya? Berat badan jadi sulit turun dan mudah untuk naik berat badan lagi (diet yoyo).

Menurut studi tahun 2020, restriksi kalori dapat mengurangi energy expenditure secara tidak proporsional.

b. Kekurangan Gizi

Ingat bahwa makanan yang kita konsumsi tidak hanya sekedar untuk memenuhi asupan kalori, tetapi juga zat gizi makro hingga mikro.

Makan di bawah BMR berarti makan dalam porsi sangat sedikit, sehingga kebutuhan zat gizi bisa tidak terpenuhi terlebih jika hal tersebut dilakukan dalam jangka waktu panjang.

Kekurangan zat gizi dalam jangka panjang dapat menyebabkan:

  • Memburuknya komposisi tubuh
  • Anemia (kekurangan zat besi)
  • Tulang keropos (kekurangan kalsium)
  • Mudah lelah
  • Rambut rontok (kekurangan vitamin B)
  • Fungsi organ tubuh terganggu seperti jantung (kekurangan magnesium)
  • Imun tubuh berkurang (kekurangan vitamin A)

c. Kesuburan Menurun

Makan di bawah BMR juga dapat membuat kesuburan menurun, terutama pada wanita karena ovulasi yang mereka lakukan sangat bergantung pada level hormonnya, terutama pada hormon estrogen dan LH.

Bagaimana dengan pria? Menurut studi pada tahun 2019, pria dengan IMT yang rendah memiliki kualitas sperma yang buruk dan bisa dibilang merupakan faktor risiko kemandulan.

d. Pengeroposan Tulang (Osteoporosis)

Makan di bawah BMR juga bisa menyebabkan pengeroposan tulang karena hormon testosteron dan estrogen berperan pada pembentukan tulang.

Ayo Turunkan Berat Badan dengan Sehat!

Untuk kamu yang sudah terlanjur pernah makan di bawah BMR, jangan panik. 

Daripada mencari pembenaran atau tanya ke media sosial yang opininya belum tentu faktual atau bukan dari ahlinya, lebih baik langsung bertanya/konsultasi ke ahli gizi agar tahu diet yang paling cocok untukmu dan terhindar dari cara penurunan berat badan yang salah seperti makan di bawah BMR.

Penurunan berat badan yang sehat itu adalah sebesar 0,5-1 kg/minggu. Jadi, tidak usah terlalu terburu-buru ingin cepat turun, apalagi kalau lihat before after orang yang sukses turun berat badan dan pakai cara instan seperti obat penahan nafsu makan/pelangsing. Menurunkan berat badan itu bukan perlombaan.

Rekomendasi Sirka

93,5% pengguna program Sirka berhasil menurunkan berat badan loh! Kalau kamu sedang ingin menurunkan berat badan untuk mencapai body goals atau berat badan ideal, dokter dan nutrisionis Sirka bisa membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!

Faris Yudza Ghifari, S.Si# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago