Banyak ibu yang khawatir jika produksi Air Susu Ibu (ASI) tidak dapat mencukupi kebutuhan bayinya, sehingga banyak yang pesimis dan beralih menggunakan susu formula. Padahal faktanya, mayoritas ibu dapat menghasilkan cukup ASI untuk bayinya. Jadi, apa saja tanda ASI sedikit dan bagaimana solusinya? Simak penjelasannya berikut!
Produksi ASI yang sedikit biasanya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan dukungan yang memadai. Ada beberapa sebab yang mungkin membuat ibu berpikir produksi ASI nya sedikit, di antaranya:
Normalnya, bayi minum ASI sebanyak 8-12 kali dalam sehari. Pada masa-masa awal menyusui, mungkin ibu akan bingung menyesuaikan waktu menyusui karena bayi cenderung lebih banyak tidur. Cara terbaik untuk mengetahui bayi minum dalam frekuensi yang sesuai adalah dengan membangunkannya tiap 2 atau 3 jam sekali.
Saat masa “growth spurt” dimana pertumbuhan bayi terjadi dengan cepat, ibu mungkin menyadari bahwa frekuensi menyusu bayi menjadi lebih banyak daripada biasanya. Bayi menjadi lebih rewel. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar dan ibu tak perlu khawatir ASI akan habis karena produksi ASI sebanding dengan permintaan dan kebutuhan bayi.
Saat menyusui, payudara ibu akan terasa lebih penuh karena adanya produksi ASI pada duktus-duktus payudara.
Ketika frekuensi menyusui bayi berkurang, maka payudara mungkin terasa lebih lembek daripada biasanya. Selama bayi tetap mau melanjutkan untuk meminum ASI, ibu tak perlu khawatir, karena ASI akan segera diproduksi kembali sesuai dengan kebutuhan bayi.
Ibu mungkin merasa ASI nya sedikit, jika bayi tak bertahan lama ketika meminum ASI. Setelah usia 2 atau 3 bulan, biasanya bayi akan menyusu lebih efisien dan tidak membutuhkan waktu lama seperti sebelumnya.
Jika ibu merasakan tanda ASI sedikit, coba periksa kembali bagaimana keadaan bayi. Pada awal-awal kelahiran, produksi ASI memang cenderung belum stabil karena bayi juga masih belajar menyusu melalui puting ibu untuk merangsang produksi ASI.
Beberapa tanda berikut dapat menjadi indikator bahwa bayi mendapatkan cukup ASI, yaitu:
Produksi ASI dapat dipengaruhi oleh faktor internal (ibu) dan faktor eksternal. Produksi ASI yang sedikit mungkin disebabkan oleh:
Menyusui memang bukanlah proses yang mudah. Ada banyak tantangan yang dapat memengaruhi keberhasilan menyusui.
Kunci untuk meningkatkan produksi ASI yaitu dengan menambah frekuensi menyusui, sehingga siklus pengosongan dan pengisian kembali ASI dapat terjadi. Beberapa hal berikut dapat membantu ibu untuk mengatasi produksi ASI sedikit:
Pastikan posisi bayi menghadap ke payudara ibu. Mulut terbuka lebar hingga puting dan sebagian besar areola ibu masuk ke dalam mulut bayi. Pastikan bayi dapat menghisap dan menelan ASI dengan baik saat menyusui.
Idealnya, bayi minum ASI 2-3 jam sekali. Coba untuk mematuhi jarak waktu tersebut. Bangunkan bayi jika bayi tidur saat waktunya menyusu, agar kebutuhannya tetap terpenuhi.
Agar pengosongan dan pengisian kembali ASI dapat seimbang, sebaiknya ibu menyusui bayinya melalui payudara kanan dan kiri secara bergantian.
Ketika bayi terlihat mulai lelah atau berhenti menghisap puting, coba untuk berpindah ke payudara yang lainnya. Lakukan pengosongan payudara secara bergantian agar produksinya seimbang dan lebih optimal.
Jika ibu merasa payudara penuh namun bayi terlihat sudah kenyang, maka ibu dapat memompa ASI untuk mengoptimalkan pengosongan payudara. Kalau payudara yang terasa penuh tidak segera ditindaklanjuti, maka dapat menyebabkan bendungan ASI yang menyebabkan ibu tidak nyaman.
Selain rangsangan dari hisapan bayi, ASI sedikit mungkin disebabkan karena adanya sumbatan pada saluran payudara atau masalah hormon.
Ibu dapat mencoba melakukan kompres atau pijat payudara untuk merangsangnya. Kompres hangat dan pijat laktasi dapat membantu melancarkan aliran darah dan meningkatkan produksi ASI.
Pada dasarnya, ASI yang diproduksi ibu sudah sesuai dengan kebutuhan bayi. Jika ibu khawatir ASI nya sedikit, coba evaluasi baik faktor internal atau pun eksternal, yang mungkin menjadi penyebabnya.
Jika produksi ASI yang sedikit tak kunjung membaik dengan cara alami, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan terapi medikasi.
Ingin produksi ASI-mu bertambah banyak? Ayo klik tautan ini!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…