Kesehatan Perempuan

Rambut Rontok saat Menyusui – Normal atau Tidak?

Rambut Rontok saat Menyusui – Normal atau Tidak?

Banyak ibu baru yang mengeluhkan rambut rontok setelah melahirkan. Apa sebenarnya penyebab dari rambut rontok ini? Apakah rambut rontok saat menyusui merupakan hal yang normal? Simak penjelasannya berikut!

Penyebab Rambut Rontok saat Menyusui

Kabar baik bagi kamu para ibu yang merasakan rambut rontok saat menyusui! Jadi, kamu tak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang normal. 

Ahli dermatologi menjelaskan bahwa kondisi ini sebenarnya bukan merupakan kerontokan rambut (hair loss), namun merupakan bagian dari siklus alami pertumbuhan rambut (hair shedding). Hair shedding ini disebabkan oleh kadar hormon estrogen yang menurun setelah melahirkan. 

Perubahan siklus pertumbuhan rambut ini juga bersifat sementara. Mayoritas akan kembali normal saat anak berulang tahun untuk pertama kalinya atau bahkan lebih cepat daripada itu. Ibu tak perlu cemas berlebihan dan melakukan apapun untuk memperbaikinya. 

Tips Mengatasi Rambut Rontok Saat Menyusui

Jika perubahan siklus yang menyebabkan rambut rontok ini terasa mengganggumu, berikut beberapa tips dari ahli dermatologi yang mungkin membantu hingga siklus rambutmu kembali normal:

1. Gunakan Produk Penambah Volume dan Berbahan Ringan

Pilih shampo yang terbuat dari bahan menyerupai protein yang dapat melapisi rambut dan membuat rambut terlihat lebih tebal. Pilih juga conditioner yang mengandung formula ringan dan tidak akan membebani rambut. 

Menggunakan conditioner dari kulit kepala hingga ke seluruh rambut, dapat memberikan beban lebih pada rambut. Sebaiknya gunakan conditioner terutama pada ujung rambut saja untuk mengurangi beban dan mengurangi kerontokan. 

2. Be Gentle

Rambut rontok biasanya sering terjadi saat kita mencuci, menyisir, atau menata rambut (styling). Pastikan kamu memperlakukan rambut dengan lebih lembut untuk mengurangi kerontokan yang terjadi. Hindari menggunakan tali rambut yang terlalu ketat untuk membantu mencegah kerontokan. 

3. Coba Potongan Rambut Baru

Jika kamu merasa rambut rontok berlebihan menyebabkan rambut tampak lebih tipis dan membuatmu tidak percaya diri, coba untuk mengganti gaya rambutmu. Kamu bisa memilih potongan rambut yang dapat membuat rambut terlihat lebih tebal dan lebat. 

Banyak ibu baru yang memilih memiliki rambut pendek. Rambut pendek dirasa lebih mudah diatur dan menghemat waktu, sehingga ibu memiliki lebih banyak waktu untuk mengurus bayi tanpa menghiraukan penampilannya.

4. Perhatikan Rambut yang Jatuh

Rambut rontok seringkali tidak kita sadari. Inilah yang harus ibu waspadai pada rambut rontok saat menyusui. Rambut ibu yang jatuh dapat menggulung di sekitar tangan atau kaki bayi. Jika bayi banyak bergerak, rambut yang jatuh dapat menjerat dengan erat dan menyebabkan bayi kesakitan. 

Jika kamu melihat ada rambut yang menggulung di sekitar tubuh bayi, jangan panik. Coba uraikan perlahan rambut yang menggulung. Jika ikatannya terlalu kuat, coba gunting untuk melepaskan ikatannya. 

5. Perhatikan Asupan Makananmu

Makanan yang kita konsumsi tercermin pada kondisi tubuh kita, termasuk rambut.

Setelah melahirkan, tubuh membutuhkan energi yang cukup untuk membantu mempercepat pemulihan, terlebih lagi saat ibu menyusui. Makan makanan sehat, minum  dan istirahat cukup dapat memberikan pengaruh yang baik bagi tubuh ibu.

Waspadai Penyebab Lain Rambut Rontok saat Menyusui

Jika rambut rontok yang ibu alami tak kunjung membaik setelah satu tahun, faktor penyebab lain perlu dicurigai. Rambut rontok setelah melahirkan juga dapat dipengaruhi oleh stres dan kecemasan yang ibu rasakan. Konsultasikan kepada dokter jika rambut rontok terus berlanjut disertai dengan keluhan lainnya. 

Rambut Rontok saat Menyusui? Normal Kok!

Jadi, rambut rontok yang terjadi saat menyusui atau setelah melahirkan merupakan hal yang normal. Penyebabnya adalah penurunan kadar estrogen di dalam tubuh. Rambut rontok yang terjadi juga bersifat sementara dan merupakan siklus alami pertumbuhan rambut. 

Ibu dapat memilih produk rambut yang gentle, mencoba gaya rambut baru, dan memastikan asupan makanan yang sehat untuk membantu mengatasinya. 

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Share
Published by
Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago