Banyak orang membutuhkan makanan atau minuman lain untuk mengonsumsi obat, seperti air putih atau buah pisang. Namun, perlu diketahui bahwa ada makanan atau minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat. Sebab, ada beberapa bahan yang bisa menurunkan efektivitas obat ketika dikonsumsi bersamaan. Lalu, bagaimana dengan minum susu setelah minum obat?
Setelah minum obat, tubuh membutuhkan waktu untuk melarutkan dan menyebarkan kandungan obat melalui aliran darah agar muncul manfaat obat yang dikonsumsi.
Pada beberapa obat, saat bertemu dengan kalsium dari susu, proses penyerapan obat bisa terganggu. Akibatnya, obat kehilangan efektivitasnya dalam mengatasi penyakit.
Mengonsumsi obat dengan susu bisa membuat efektivitas obat dalam mengatasi penyakit jadi tidak maksimal. Zat yang terkandung di dalam susu, seperti kalsium, magnesium, dan protein kasein menyebabkan masalah interaksi obat dan susu.
Susu dapat mengganggu penyerapan berbagai obat di dalam tubuh.
Untuk menghilangkan efek negatif susu dalam menghambat proses penyerapan obat, sebaiknya jarak waktu konsumsi susu dengan penggunaan obat sekitar 2-4 jam.
Jarak minum obat dan susu membuat lambung punya waktu mencerna makanan yang lebih dulu masuk.
Sebenarnya minum susu setelah minum obat boleh dilakukan dan tidak berbahaya, tapi tidak dianjurkan untuk semua jenis obat.
Berikut obat yang boleh dikonsumsi setelah atau bersama susu:
Minum obat kortikosteroid, seperti prednisolone dan dexamethasone bersamaan dengan susu diketahui tidak bermasalah.
Susu yang dikonsumsi setelahnya pun dapat membantu mengembalikan kadar kalsium yang hilang sebagai efek samping dari obat. Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya osteoporosis.
Obat nonsteroidal anti-inflamasi (NSAID) seperti diklofenak, ibuprofen, dan naproxen, serta pereda nyeri aspirin dapat memicu peradangan pada lapisan lambung (gastritis), luka, hingga perdarahan.
Susu tidak masalah diminum setelah mengonsumsi obat ini.
Obat untuk HIV, seperti ritonavir dan nelfinavir diketahui tidak masalah diminum dengan susu.
Berikut daftar obat yang tidak boleh dikonsumsi setelah minum susu:
Antibiotik tetrasiklin berperan menghambat pertumbuhan bakteri. Obat ini digunakan untuk mengatasi jerawat, malaria, hingga infeksi bakteri seperti Lyme disease.
Hindari minum obat antibiotik tetrasiklin setelah minum susu. Obat ini dapat berikatan dengan kalsium dan zat besi di dalam susu.
Antibiotik tetrasiklin juga membentuk ikatan yang tidak larut dan mengurangi kadar obat dalam aliran darah. Susu dapat menurunkan kadar tetrasiklin hingga 50 persen sehingga bisa mengurangi efektivitas obat satu ini.
Antibiotik golongan kuinolon, seperti siprofloksasin, norfloxacin, dan ofloksasin digunakan untuk membunuh bakteri. Biasanya antibiotik kuinolon sering digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih.
Obat ini juga tidak boleh diminum berdekatan dengan konsumsi susu. Kalsium dan kasein di dalam susu dapat mengurangi kadar antibiotik kuinolon di dalam tubuh.
Kadar antibiotik penisilin dapat berkurang hingga 40-50 persen pada anak-anak yang minum obat dengan susu.
Karena itu, efektivitas antibiotik golongan penisilin bisa berkurang apabila kamu mengonsumsi obat ini bersama susu.
Bisacodyl adalah obat yang digunakan untuk mengatasi konstipasi atau sembelit. Lapisan obat bisacodyl mencegah obat larut di lambung.
Paroxetine adalah obat antidepresan untuk mengatasi gangguan mood dan kecemasan. Konsumsi susu bersama paroxetine dapat mengurangi penyerapan obat di dalam tubuh hingga 40 persen.
Mercaptopurine digunakan untuk pengobatan kanker darah (leukemia). Obat ini bisa menjadi bisa menjadi tidak aktif akibat kandungan enzim xantin oksidase yang tinggi di dalam susu. Karena itu, hindari konsumsi mercaptopurine bersama susu.
Interaksi beberapa obat dengan susu dapat mengganggu penyerapan dan pembuangan zat sisa hasil pengolahan obat di dalam tubuh. Akibatnya obat bisa berkurang efektivitasnya dalam tubuh.
Selalu konsultasi dan ketahui jenis obat yang dikonsumsi untuk mencegah interaksinya dengan susu!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…