Deprecated: The PSR-0 `Requests_...` class names in the Requests library are deprecated. Switch to the PSR-4 `WpOrg\Requests\...` class names at your earliest convenience. in /opt/wordpress/blog/wp-includes/class-requests.php on line 24
Bolehkah Minum Susu setelah Minum Obat? - Sirka.io
Lainnya

Bolehkah Minum Susu setelah Minum Obat?

Bolehkah Minum Susu setelah Minum Obat?

Banyak orang membutuhkan makanan atau minuman lain untuk mengonsumsi obat, seperti air putih atau buah pisang. Namun, perlu diketahui bahwa ada makanan atau minuman yang sebaiknya tidak  dikonsumsi bersamaan dengan obat. Sebab, ada beberapa bahan yang bisa menurunkan efektivitas obat ketika dikonsumsi bersamaan. Lalu, bagaimana dengan minum susu setelah minum obat?

Pengaruh Minum Susu setelah Minum Obat

Setelah minum obat, tubuh membutuhkan waktu untuk melarutkan dan menyebarkan kandungan obat melalui aliran darah agar muncul manfaat obat yang dikonsumsi.

Pada beberapa obat, saat bertemu dengan kalsium dari susu, proses penyerapan obat bisa terganggu. Akibatnya, obat kehilangan efektivitasnya dalam mengatasi penyakit. 

Mengonsumsi obat dengan susu bisa membuat efektivitas obat dalam mengatasi penyakit jadi tidak maksimal. Zat yang terkandung di dalam susu, seperti kalsium, magnesium, dan protein kasein menyebabkan masalah interaksi obat dan susu. 

Susu dapat mengganggu penyerapan berbagai obat di dalam tubuh. 

Untuk menghilangkan efek negatif susu dalam menghambat proses penyerapan obat, sebaiknya jarak waktu konsumsi susu dengan penggunaan obat sekitar 2-4 jam. 

Jarak minum obat dan susu membuat lambung punya waktu mencerna makanan yang lebih dulu masuk.

Obat-Obatan yang Boleh Dikonsumsi Bersama dengan Susu

Sebenarnya minum susu setelah minum obat boleh dilakukan dan tidak berbahaya, tapi tidak dianjurkan untuk semua jenis obat.

Berikut obat yang boleh dikonsumsi setelah atau bersama susu:

1. Kortikosteroid

Minum obat kortikosteroid, seperti prednisolone dan dexamethasone bersamaan dengan susu diketahui tidak bermasalah.

Susu yang dikonsumsi setelahnya pun dapat membantu mengembalikan kadar kalsium yang hilang sebagai efek samping dari obat. Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya osteoporosis.

2. Nonsteroidal Anti-Inflamasi (NSAID) dan Aspirin

Obat nonsteroidal anti-inflamasi (NSAID) seperti diklofenak, ibuprofen, dan naproxen, serta pereda nyeri aspirin dapat memicu peradangan pada lapisan lambung (gastritis), luka, hingga perdarahan.

Susu tidak masalah diminum setelah mengonsumsi obat ini.

3. Antivirus

Obat untuk HIV, seperti ritonavir dan nelfinavir diketahui tidak masalah diminum dengan susu. 

Obat-Obat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersama dengan Susu

Berikut daftar obat yang tidak boleh dikonsumsi setelah minum susu:

1. Tetrasiklin

Antibiotik tetrasiklin berperan menghambat pertumbuhan bakteri. Obat ini digunakan untuk mengatasi jerawat, malaria, hingga infeksi bakteri seperti Lyme disease

Hindari minum obat antibiotik tetrasiklin setelah minum susu. Obat ini dapat berikatan dengan kalsium dan zat besi di dalam susu.

Antibiotik tetrasiklin juga membentuk ikatan yang tidak larut dan mengurangi kadar obat dalam aliran darah. Susu dapat menurunkan kadar tetrasiklin hingga 50 persen sehingga bisa mengurangi efektivitas obat satu ini. 

2. Kuinolon

Antibiotik golongan kuinolon, seperti siprofloksasin, norfloxacin, dan ofloksasin digunakan untuk membunuh bakteri. Biasanya antibiotik kuinolon sering digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih. 

Obat ini juga tidak boleh diminum berdekatan dengan konsumsi susu. Kalsium dan kasein di dalam susu dapat mengurangi kadar antibiotik kuinolon di dalam tubuh. 

3. Penisilin

Kadar antibiotik penisilin dapat berkurang hingga 40-50 persen pada anak-anak yang minum obat dengan susu. 

Karena itu, efektivitas antibiotik golongan penisilin bisa berkurang apabila kamu mengonsumsi obat ini bersama susu.

4. Laksatif

Bisacodyl adalah obat yang digunakan untuk mengatasi konstipasi atau sembelit. Lapisan obat bisacodyl mencegah obat larut di lambung. 

5. Paroxetine

Paroxetine adalah obat antidepresan untuk mengatasi gangguan mood dan kecemasan. Konsumsi susu bersama paroxetine dapat mengurangi penyerapan obat di dalam tubuh hingga 40 persen. 

6. Mercaptopurine

Mercaptopurine digunakan untuk pengobatan kanker darah (leukemia). Obat ini bisa menjadi bisa menjadi tidak aktif akibat kandungan enzim xantin oksidase yang tinggi di dalam susu. Karena itu, hindari konsumsi mercaptopurine bersama susu.

Selalu Konsultasi ke Dokter atau Apoteker terkait Obat yang Dikonsumsi!

Interaksi beberapa obat dengan susu dapat mengganggu penyerapan dan pembuangan zat sisa hasil pengolahan obat di dalam tubuh. Akibatnya obat bisa berkurang efektivitasnya dalam tubuh.

Selalu konsultasi dan ketahui jenis obat yang dikonsumsi untuk mencegah interaksinya dengan susu!

Dokter Indah Agung Aprilia# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Suplemen MCT Oil – Apakah bisa Menurunkan Berat Badan?

Suplemen MCT Oil - Apakah bisa Menurunkan Berat Badan? MCT oil atau medium-chain triglycerides oil…

1 day ago

Benzphetamine – Obat untuk Menurunkan Berat Badan?

Benzphetamine – Obat untuk Menurunkan Berat Badan? Dalam program penurunan berat badan, perbaikan pola makan…

2 days ago

Apakah Jalan Kaki Bisa Menurunkan Berat Badan? Ini Faktanya!

Apakah Jalan Kaki Bisa Menurunkan Berat Badan? Ini Faktanya! Jalan kaki dianggap sebagai salah satu…

4 days ago

Naltrexone – Bisakah untuk Menurunkan Berat Badan?

Naltrexone – Bisakah untuk Menurunkan Berat Badan?  Naltrexone adalah obat yang sering digunakan untuk menangani…

1 week ago

Topiramate – Bisakah untuk Menurunkan Berat Badan?

Topiramate – Bisakah untuk Menurunkan Berat Badan? Topiramate merupakan obat yang umum digunakan untuk mengobati…

1 week ago

Khasiat Minyak Kayu Putih Untuk Hubungan Intim – Mitos atau Fakta?

Khasiat Minyak Kayu Putih Untuk Hubungan Intim - Mitos atau Fakta? Sama seperti tanaman herbal…

2 weeks ago