Metabolisme tubuh merupakan hal penting dalam tubuh manusia. Metabolisme tubuh saat sakit berbeda dengan saat kita tidak sakit. Apa yang berbeda dan perlu diperhatikan dari metabolisme tubuh saat sakit?
Metabolisme adalah proses biokimia yang terjadi di dalam tubuh semua makhluk hidup, termasuk manusia agar bisa tetap bertahan hidup.
Istilah metabolisme merupakan keseluruhan reaksi kimia yang terjadi di dalam sel-sel dalam tubuh. Setiap makhluk hidup melakukannya dengan tujuan untuk mempertahankan hidup.
Lebih spesifik, metabolisme sebenarnya memiliki 3 tujuan utama. Ketiga tujuan tersebut adalah mengubah makanan menjadi bahan baku penyusun beberapa jenis karbohidrat, protein, dan lemak, mengubah makanan menjadi energi, dan memilah serta membuang limbah atau hasil metabolisme tersebut.
Secara lebih sederhana, metabolisme juga dapat diartikan sebagai proses mengubah makanan dan minuman menjadi energi. Energi inilah yang kemudian menjadi bahan bakar tubuh dalam melakukan segala aktivitasnya.
Metabolisme dipengaruhi oleh banyak hal. Beberapa faktor yang menentukan metabolisme tubuh seseorang.
Seiring dengan bertambahnya usia, metabolisme cenderung akan semakin menurun. Hal ini terjadi akibat hilangnya massa otot saat tubuh semakin menua (sarcopenia).
Pria punya otot lebih banyak jika dibandingkan dengan wanita.
Karena jumlah otot yang lebih banyak, pembakaran kalorinya juga lebih tinggi. Inilah mengapa laki-laki membutuhkan asupan kalori lebih banyak dibandingkan perempuan.
Makanan atau minuman yang dikonsumsi memengaruhi metabolisme tubuh. Misalnya, jika saat mengonsumsi makanan atau minuman tinggi kafein, metabolisme tubuh juga akan cenderung tinggi.
Jumlah makanan yang dikonsumsi juga turut mempengaruhi. Saat makan lebih sedikit, metabolisme cenderung lambat.
Orang dengan ukuran tubuh lebih besar cenderung memiliki otot lebih banyak. Hal ini membuat metabolisme tubuhnya lebih tinggi.
Keempat faktor diatas memengaruhi metabolisme tubuh seseorang. Lantas, bagaimana dengan metabolisme tubuh saat sakit?
Saat tubuh sakit, terdapat perubahan metabolisme.
Perubahan ini akan ditentukan oleh jenis penyakit. Penyakit yang memengaruhi metabolisme seperti diabetes mellitus, gangguan tiroid, atau kelainan metabolik lainnya. Hal ini cenderung menetap sesuai dengan perjalanan penyakit.
Selain itu, kondisi sakit tertentu seperti peradangan, demam atau infeksi juga dapat memengaruhi metabolisme tubuh. Umumnya sifatnya tidak menetap.
Proses metabolisme terdiri atas dua proses yakni anabolisme dan katabolisme. Keseimbangan adalah kunci agar metabolisme tubuh berjalan dengan baik.
Anabolisme merupakan proses membakar energi yang ada di dalam tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Selama proses perbaikan jaringan dan pembentukan jaringan yang baru, berbagai hormon turut diproduksi.
Pada orang sakit, proses ini cenderung lebih cepat terjadi. Tapi bisa jadi lebih lambat tergantung pada penyakit yang menyertai.
Proses katabolisme menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh sel-sel dalam tubuh untuk melakukan aktivitas.
Pada proses katabolisme, sel akan memecah karbohidrat dan lemak untuk menghasilkan energi. Energi inilah yang digunakan dalam proses anabolisme. Energi yang terbentuk juga digunakan untuk membuat otot agar berkontraksi, menghangatkan badan hingga membuat tubuh bergerak.
Proses katabolisme dan anabolisme berjalan secara beriringan dan menghasilkan sisa-sisa metabolisme. Sisa-sisa metabolisme tersebut kemudian akan dibuang melalui usus, ginjal, paru-paru dan kulit.
Pada orang sakit, proses ini cenderung lebih cepat terjadi, sesuai dengan beratnya penyakit.
Pada orang dengan penyakit yang mengalami peradangan, energi digunakan untuk menggantikan sel-sel yang rusak. Tubuh bekerja ekstra saat sakit, demikian juga metabolisme tubuh saat sakit.
Perubahan metabolisme akan berbeda-beda sesuai kondisi penyakit. Perjalanan penyakit akan menentukan proses metabolisme tubuh saat sakit.
Hal umum yang bisa diperhatikan adalah:
Jaga kesehatan tubuh untuk menjaga metabolisme yang seimbang dengan pola hidup sehat. Jika sedang sakit, pastikan tetap untuk memenuhi kebutuhan cairan dan kalori harian agar tubuhmu segera pulih dan metabolisme kembali normal.
Ingin tahu berapa BMR dan kebutuhan kalorimu agar bisa menurunkan berat badan dengan sukses? Ayo klik tautan ini sekarang!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…