Tahukah kamu apa itu hamil kebo? Hamil kebo atau hamil tanpa gejala itu benar-benar enak pastinya. Tapi, apakah ada risikonya?
Bagaimana ciri-ciri hamil kebo dan implikasinya bagi kesehatan? Simak penjelasannya berikut!
Hamil kebo adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat untuk menggambarkan kondisi ibu yang hamil tanpa gejala. Tidak seperti ibu hamil pada umumnya yang merasakan gejala seperti mual, muntah, ngidam, pusing, nyeri payudara, dan gejala lainnya, beberapa ibu mungkin tidak mengalami gejala apapun selama hamil.
Kehamilan adalah proses yang unik dan bersifat subjektif. Beberapa wanita mungkin mengalami gejala kehamilan yang kompleks, sementara beberapa lainnya mungkin tidak mengalami satu pun gejala. Studi menunjukkan ada beberapa wanita yang berisiko lebih tinggi mengalami hamil kebo atau hamil tanpa gejala, diantaranya yaitu:
Tanda kehamilan yang utama pada mayoritas wanita adalah terlambat menstruasi. Tetapi, jika kamu memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, mengidentifikasi tanda kehamilan yang satu ini mungkin sangat tricky.
Jika kamu mengalami tanda ini, mungkin kamu tidak sadar apabila sedang dalam masa konsepsi. Pusing dan nyeri payudara yang mungkin terjadi, juga bisa disalahartikan sebagai gejala PMS yang biasa kamu rasakan.
Dengan alasan yang sama, beberapa kondisi seperti pada wanita yang baru melahirkan, menggunakan kontrasepsi hormonal, dan wanita perimenopause, mungkin tidak sadar jika sedang hamil karena siklus menstruasi yang tidak teratur.
Wanita dengan PCOS biasanya tidak mengalami menstruasi hingga berbulan-bulan, sehingga lebih sulit untuk mengidentifikasi ketika sedang hamil. Di sisi lain, beberapa wanita mengalami perdarahan sesekali pada trimester awal kehamilan.
Perdarahan atau bercak vagina ini merupakan hal yang wajar dan dapat menjadi salah satu tanda kehamilan. Sayangnya, wanita dengan PCOS mungkin tidak menyadari itu, sehingga wanita dengan PCOS cenderung mengalami hamil kebo.
Tak dapat dipungkiri bahwa usia dapat menentukan kesiapan mental seseorang. Studi menunjukkan bahwa kesadaran terkait kehamilan, sebanding dengan usia ibu saat hamil. Artinya, ibu-ibu muda lebih banyak yang terlambat menyadari ketika mereka sedang hamil.
Tingkat pendidikan dan status sosioekonomi seseorang, berhubungan dengan pemahaman dan perilaku kesehatannya.
Jika seseorang tidak memiliki pemahaman yang cukup terkait tanda dan gejala kehamilan, dia mungkin tidak sadar jika sedang hamil. Oleh karena itu, wanita dengan tingkat pendidikan dan status sosioekonomi yang rendah, lebih mungkin mengalami hamil kebo.
Wanita yang tidak merencanakan untuk hamil, biasanya akan bersikap defensif terhadap tanda atau gejala kehamilan yang muncul. Kecenderungan tersebut, biasanya menyebabkan ibu tidak sadar jika sedang hamil, sehingga berisiko mengalami keterlambatan pemeriksaan kehamilan.
Keterlambatan pemeriksaan kehamilan adalah risiko yang paling signifikan dari hamil kebo.
Jika seorang wanita tidak mengalami gejala apa pun terkait kehamilannya, maka wanita tersebut mungkin tidak sadar jika Ia sedang hamil.
Studi menyebutkan, wanita yang tidak tahu kalau dia sedang hamil, cenderung tetap melanjutkan kebiasaan berisiko tinggi yang berbahaya bagi kehamilan (seperti merokok dan minum alkohol).
Tidak adanya gejala, tidak terbukti membuat seorang wanita lebih berisiko mengalami keguguran. Namun, kamu tetap harus peka terhadap perubahan yang terjadi di tubuhmu. Segera periksakan ke tenaga kesehatan untuk memastikan kondisimu.
Risiko lain yang harus diperhatikan pada hamil kebo adalah pola makan dan aktivitas. Hamil kebo membuat ibu tidak mengalami gangguan makan dan cenderung malas beraktivitas fisik.
Jika asupan makanan yang masuk tidak dikontrol dan kalori yang masuk lebih banyak dibandingkan yang keluar, maka ibu berisiko mengalami pertambahan berat badan yang banyak selama hamil.
Penambahan berat badan selama hamil yang melebihi rekomendasi dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional, preeklampsia, makrosomia, dan komplikasi lainnya.
Hamil kebo adalah kondisi yang normal dan sangat mungkin dialami oleh banyak wanita. Baik yang benar-benar tidak mengalami gejala sama sekali, yang tidak menyadari gejala tersebut, dan mungkin menyalahartikan gejalanya dengan penyebab lain selain kehamilan.
Ada gejala ataupun tidak, jika kamu merasakan adanya kemungkinan terjadi kehamilan, maka segera lakukan tes kehamilan dan periksakan ke tenaga kesehatan untuk memastikannya.
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…