Neuropati perifer adalah sebuah kondisi kerusakan saraf yang terjadi pada saraf tepi. Penyakit ini dapat disebabkan oleh banyak penyakit, namun neuropati perifer paling banyak ditemukan pada pasien yang menderita gangguan metabolik seperti diabetes melitus. Jika dibiarkan penyakit ini dapat menyebabkan gangguan yang nyata terhadap kualitas hidup seseorang.
Jadi apa itu neuropati perifer? Apa saja gejala yang dapat muncul pada penyakit ini? Apa saja penyebab
Neuropati perifer merupakan sebuah kerusakan saraf tepi. Saraf tepi adalah saraf yang berada di luar otak dan sumsum tulang belakang.
Saraf tepi memiliki tugas untuk mengirimkan impuls dari dari otak ke seluruh bagian tubuh (fungsi motorik), dan mengirimkan impuls kembali dari bagian tubuh ke otak (fungsi sensorik).
Neuropati perifer dapat disebabkan oleh berbagai kondisi atau penyakit.
Neuropati perifer dapat disebabkan oleh berbagai penyakit. Berikut adalah penyebab dari neuropati perifer.
Diabetes melitus adalah penyebab neuropati perifer yang paling banyak ditemukan di seluruh dunia. Diabetes melitus dicirikan oleh tingginya gula darah yang terjadi secara terus menerus.
Gula darah yang tinggi, dalam waktu lama, akan menyebabkan sebuah kondisi yang toksik bagi saraf perifer. Jika dibiarkan kondisi ini dapat merusak saraf perifer.
Infeksi juga dapat menyebabkan kerusakan perifer. Infeksi dapat terjadi akibat sebab virus maupun bakterial. Beberapa penyebab yang umum adalah infeksi hepatitis B, hepatitis C, dan lepra.
Penyakit autoimun adalah sebuah penyakit yang dicirikan dengan tubuh menyalahartikan sel sehat sebagai sel yang sakit sehingga sistem imun tubuh menyerang sel tersebut. Kondisi ini juga bisa merusak saraf tepi sehingga menyebabkan neuropati perifer.
Gejala neuropati perifer dapat disebabkan oleh kerusakan pada fungsi sensorik maupun fungsi motorik dari saraf tepi. Berikut adalah gejala yang dapat muncul pada neuropati perifer:
Jika tidak diobati maka neuropati perifer dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Berikut adalah komplikasi yang dapat muncul akibat neuropati perifer.
Pada pasien dengan neuropati perifer, tangan dan kaki akan mengalami mati rasa, sehingga terkadang pasien terlambat mengenali adanya luka karena tidak ada rasa sakit. Hal ini menimbulkan kemungkinan terjadinya luka yang parah dan berat.
Neuropati perifer yang berat akan menimbulkan rasa kebas pada tangan dan kaki. Hal ini menimbulkan seseorang menjadi kesulitan untuk beraktivitas dan berfungsi secara optimal.
Pasien yang mengalami neuropati perifer akan kesulitan dalam menggerakkan tangan dan kaki.
Diabetes melitus adalah penyebab utama dari neuropati perifer. Check up rutin akan membantu pasien mengenali penyakit diabetes melitus lebih awal.
Diabetes melitus dapat dicegah dengan olahraga teratur. Olahraga minimal dilakukan selama 150 menit seminggu yang terbagi dalam 5 sesi. Pola makan bergizi rendah gula juga dapat membantu mencegah diabetes melitus.
Vaksinasi dapat mencegah infeksi yang dapat menyebabkan infeksi yang merusak saraf perifer.
Neuropati perifer adalah sebuah penyakit yang dicirikan dengan kerusakan saraf tepi. Penyakit ini paling banyak menyebabkan neuropati perifer. Neuropati perifer dapat dicegah dengan check up rutin, olahraga, pola makan bergizi, dan vaksinasi. Yuk, cegah neuropati perifer.
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…