Tak hanya nyeri perut dan jerawat haid saja yang muncul menjelang menstruasi, salah satu gejala premenstrual syndrome (PMS) lainnya yang banyak dialami wanita adalah perut kembung. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya berikut!
Seperti gejala pramenstruasi lainnya, perut kembung atau bloating saat menstruasi juga disebabkan karena adanyan perubahan hormon. Kamu mungkin menyadari bahwa berat badanmu berfluktuasi selama menstruasi. Pada beberapa wanita, mungkin merasa berat badannya bertambah saat mendekati waktu dimulainya menstruasi.
Fluktuasi massa tubuh ini disebabkan oleh pergeseran retensi cairan pada fase tertentu dari siklus menstruasi. Selain itu, hal ini juga dapat disebabkan karena penumpukan gas atau sisa pencernaan. Peristiwa ini dikaitkan dengan perubahan hormon yang terjadi selama siklus menstruasi.
Peningkatan hormon estrogen di dalam tubuh dapat menyebabkan retensi cairan. Hormon estrogen dan progesteron juga berinteraksi dengan sistem pencernaan kita dan dapat menyebabkan gas di dalam usus. Reseptor hormon estrogen di saluran pencernaan, juga dapat memengaruhi sensitivitas visceral dan menyebabkan rasa kembung.
Rasa kembung ini, ternyata tidak hanya terjadi pada orang yang memang terlahir sebagai wanita loh. Pada beberapa transgender dengan terapi hormonal, juga dapat merasakan gejala PMS seperti perut kembung.
Perut kembung dapat didefinisikan sebagai munculnya perasaan tekanan pada perut yang meningkat. Dapat juga merasa sesak, perut penuh, dan tidak nyaman. Selain fisik, teryata perut kembung juga dapat memengaruhi mental.
Perasaan tidak nyaman dan gejala-gejala yang timbul menjelang menstruasi, bisa membuat wanita kehilangan kepercayaan diri. Perasaan yang berulang tersebut, dapat menumbuhkan citra diri yang negatif pada seorang wanita.
Studi menunjukkan bahwa retensi cairan meningkat secara bertahap sejak 5 hari sebelum ovulasi (biasanya sejak 14 hari sebelum menstruasi selanjutnya), hingga awal mulai menstruasi, dan puncaknya terjadi pada hari pertama menstruasi. Studi lain menyatakan bahwa periode perut kembung dan ketidaknyamanan lainnya, dapat berkembang selama masa ovulasi.
Puncak dari perut kembung saat menstruasi dapat berbeda-beda pada setiap wanita, tergantung siklus menstruasi kita. Selain merupakan salah satu gejala premenstrual syndrom (PMS), perut kembung saat menstruasi juga berkorelasi dengan premenstrual dysphoric disorder (PMDD) atau bisa juga lebih dipengaruhi oleh ovulasi.
Mulailah pola hidup sehat dari yang paling sederhana, yaitu konsumsi makanan sehat. Konsumsi lebih banyak buah, sayur, dan protein tanpa lemak, dapat membantu meredakan kembung saat menstruasi.
Studi menunjukkan bahwa makanan kaya kalium (potasium) seperti sayuran hijau berdaun gelap (bayam, kale, dll), ubi, pisang, alpukat, dan tomat, juga dapat membantu mengurangi retensi cairan.
Sodium yang terkandung dalam garam, dapat meningkatkan cairan di dalam tubuh. Menghindari makanan yang mengandung tinggi garam dapat membantu mengurangi retensi cairan dan perut kembung saat menstruasi. Banyak sekali makanan olahan yang mengandung tinggi garam. Oleh karena itu, memasak makanan sendiri menggunakan bahan segar merupakan cara terbaik untuk mengontrol konsumsi garam yang berlebihan.
Latihan aerobik secara teratur seperti berjalan, berenang, berlari, dan bersepeda, dapat membantu mengurangi gejala umum PMS. Berolahraga secara teratur dapat membantu mencegah retensi air dan membuat perut kita tertap bergerak. Selain aerobik, latihan relaksasi seperti yoga dan meditasi juga dapat membantu memperbaiki gejala PMS termasuk perut kembung.
Salah satu hal yang dapat membantu mengurangi kembung yaitu tidur cukup dan berkualitas. Tidur cukup (7-8 jam per hari) juga direkomendasikan untuk membantu mengurangi gejala PMS lainnya.
Alkohol dapat meningkatkan gejala PMS seperti nyeri payudara, perubahan suasana hati (mood swing), dan kembung. Kafein juga dapat merangsang saluran pencernaan secara berlebihan, mengiritasi usus, dan meretensi air, sehingga dapat menyebabkan kembung.
Ketidaknyamanan yang muncul menjelang atau saat haid memang tidak bisa dihindari terjadi, karena siklus hormonal wanita yang berulang setiap bulan. Namun, beberapa hal diatas dapat kamu coba untuk mengurangi gejalanya, termasuk perut kembung saat menstruasi.
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…