3 Manfaat Personalisasi Gizi dari Tes Genetik: Mulai dari Energi Hingga Resiko Obesitas
Belakangan Ini, bidang bernama precision nutrition kerap menarik perhatian para profesional kesehatan serta penggiat kesehatan. Kok bisa, ya?
Definisi precision nutrition sendiri adalah pendekatan untuk mengembangkan rekomendasi diet berdasarkan banyak faktor termasuk genetik, pola makan, status kesehatan, sampai aktifitas fisik. Penting untuk diketahui bahwa prinsip “one-size-fits-all” tidak berlaku untuk diet maupun sang individu yang menjalankan diet tersebut – apa yang dianggap sehat untuk individu A mungkin saja tidak cocok untuk individu B, dan sebaliknya.
- Menggunakan informasi DNA yang dapat memberitahu banyak hal seputar tubuh
Salah satu faktor utama yang mendukung perkembangan precision nutrition adalah genetik. Mungkin kita semua pernah mendengar atau bahkan mengerti tentang DNA, si molekul penting yang membentuk semua makhluk hidup. Genetik sendiri adalah bidang yang mempelajari tentang DNA, fungsinya dan segala keunikannya.
Peran DNA pun mencakup cara tubuh kita semua melakukan proses-proses yang terjadi dalam tubuh, termasuk caranya memproses dan mengolah makanan yang kita konsumsi. Hal ini pun sangat dapat terpengaruh oleh pola makan dan gaya hidup kita. Dengan mempelajari genetik kita yang bertanggung jawab atas proses pengolahan makanan ini, otomatis kita akan terdorong untuk mengubah faktor-faktor tersebut demi meningkatkan kesehatan.
Inilah yang mendorong pertumbuhan pasar precision nutrition, didukung oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih serta ketertarikan konsumen terhadap produk personalized yang meningkat.
Kalau zat gizi dan gen berinteraksi, ada apa?
Sekarang kita sudah tahu akan adanya hubungan antara zat gizi dan DNA atau gen. Tapi, apa yang akan terjadi disaat dua hal ini berinteraksi dengan satu sama lain? Akankah satu hal terpengaruh oleh satu hal lainnya? Atau sebaliknya?
Disinilah dimana bidang nutrigenomik berperan besar, tentunya sebagai pondasi precision nutrition itu sendiri. Nutrigenomik berfokus pada bagaimana cara komposisi makanan yang dikonsumsi bisa memengaruhi ekspresi gen di setiap orang.
Contohnya, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat seperti bayam, karena kemampuannya untuk membantu memproduksi DNA baru yang membentuk tabung saraf si bayi.
Sebaliknya, juga ada bidang yang fokus pada bagaimana gen/DNA dapat memengaruhi proses pencernaan makanan yang kita konsumsi, yang dikenal dengan nutrigenetik. Nutrigenetik menyorot perbedaan dalam gen masing-masing orang dapat berujung pada respon yang bervariasi. Perannya tak kalah penting dalam menjadi pondasi precision nutrition, karena dengan mengetahui informasi nutrigenetik, hasil diet yang dijalani akan sangat terpengaruh.
Contohnya, perbedaan atau mutasi di suatu gen yang bertanggung jawab untuk memproses lemak dalam tubuh akan membuat seseorang menjadi lebih berisiko untung mengidap obesitas.
Lantas, apa peran precision nutrition di dunia kesehatan?
Untuk menjawab pertanyaan diatas, tentunya selain mendukung konsumer untuk menjalani pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat, terdapat suatu kelompok penyakit yang akan sangat terbantu pencegahan maupun pengobatannya ketika precision nutrition diterapkan.
- Mencegah berbagai kondisi kesehatan dengan precision nutrition
Metabolic diseases atau penyakit metabolik merupakan sekumpulan kondisi yang disebabkan oleh kelainan pada proses dimana tubuh mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi energi. Faktor lain seperti mutasi pada gen tertentu, keturunan pun ikut serta dalam munculnya penyakit-penyakit ini.
Penyakit metabolik yang terdengar familiar termasuk obesitas. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, obesitas sendiri adalah kondisi yang berdampak pada 2 milyar penduduk dunia, termasuk Indonesia. Untuk 10 tahun ke depan, 1 dari 5 wanita dan 1 dari 7 pria diperkirakan untuk mengalami obesitas. Oleh karena itu, obesitas bertanggung jawab sebagai faktor risiko dibalik penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, hipertensi, dan kanker.
Dari data ini saja, peran precision nutrition tentunya sangat besar. Dengan mengetahui informasi genetik maupun genomik, kita dapat mengenal tubuh kita lebih dalam, memiliki akses ke banyaknya informasi tentang tubuh kita sendiri yang tidak kita ketahui, dan menggunakannya untuk mencapai gaya dan kualitas hidup yang lebih baik.
Nutrigenomics Diet: Asupan Zat Gizi yang Sesuai dengan Profil Genetik
Seiring berkembangnya zaman, istilah “personalization” semakin marak diterapkan di dunia kesehatan dan masyarakat. Dari tren ini, lahirlah nutrigenomics diet, sebuah metode diet yang dipersonalisasi berdasarkan profil genetik sang pendiet.
Nutrigenomics diet mencakup banyak aspek, seperti manajemen berat badan dan pencegahan penyakit. Namun, perlu diingat juga bahwa pola pikir yang konsisten serta tekad yang kuat untuk mencapai tujuan kita masing-masing.
Meluasnya penerapan nutrigenomics diet tentunya akan membawa banyak manfaat untuk siapapun yang menjalaninya. Namun, hal ini juga akan menjadi peluang terbaik sekaligus tantangan terberat dari segi gizi. Hal ini karena harapan untuk membuat semua orang di setiap kelas, usia maupun status mencapai kehidupan yang sehat dan ideal.
- Tak hanya rekomendasi gizi, namun juga intoleransi/alergi dan keseimbangan zat gizi
Dengan NutriReady™ dari Nalagenetics, kami menawarkan tes genetik secara pre-emptive dimana hasilnya bisa digunakan sebagai panduan untuk selamanya. Laporan kami juga memberikan:
- Informasi mengenai 30 zat gizi dan 127 interaksi gen-zat gizi
- Informasi mengenai intoleransi makanan
- Cara tubuh memetabolisir berbagai zat gizi
- Ciri-ciri tentang keseimbangan energi
Nutrigenomics Diet dengan Pendampingan Personal dari Ahli Gizi
Kebanyakan orang mengalami kesulitan untuk dapat mengubah pola hidup sehat jangka panjang, meskipun telah mengetahui preskripsi mengenai nutrigenomic diets. Oleh sebab itu perlunya kolaborasi bersama ahli gizi yang akan membantu untuk mendapatkan pola makan yang paling nyaman untuk diterapkan.