Aktivitas Fisik

Olahraga Anaerobik – Apa Bedanya dengan Aerobik?

Olahraga Anaerobik

Pernahkah kamu mendengar istilah latihan/olahraga anaerobik? Olahraga tersebut berbeda dengan olahraga aerobik dimana pengerahan tenaga dan cara bernafasnya pun berbeda..

Jika kamu baru pertama kali mendengar istilah olahraga anaerobik, bukan berarti kamu belum pernah melakukannya karena prinsip dari olahraga anaerobik adalah “kekuatan besar yang dikeluarkan dalam waktu singkat”. Dari istilah ini berarti pengerahan daya ledak otot dalam waktu singkat yang mengeluarkan kapasitas maksimal kekuatan otot dalam kurun waktu tersebut.

Apa itu olahraga anaerobik? Bagaimana manfaatnya dan contoh olahraganya?

Apa Itu Olahraga Anaerobik?

Olahraga anaerobik adalah olahraga yang tidak melibatkan oksigen dalam sistem metabolismenya. Olahraga jenis ini berintensitas tinggi dan berdurasi singkat, sehingga tubuh kita tidak menggunakan oksigen seperti saat sedang olahraga aerobik seperti kardio.

Jika intensitas olahraga yang dilakukan melewati batas tertentu, sistem aerobik akan berubah menjadi sistem anaerobik. Contohnya adalah pelari yang awalnya berlari dengan kecepatan konsisten, secara tiba-tiba menambah pace berlarinya hingga kecepatan tertentu.

Selain itu olahraga anaerobik juga berlaku latihan kekuatan, saat mengangkat beban kita cenderung menahan nafas untuk mendapatkan kekuatan maksimal saat mengangkat beban. 

Olahraga Anaerobik memiliki ciri khas pada waktu pengerjaannya yang cenderung cepat namun intensitasnya tinggi. Durasi latihan anaerobik berkisar dari 1-6 detik hingga di bawah 1 menit untuk setiap gerakannya.

Tipe olahraga ini juga bisa dikombinasikan dengan gerakan aerobik, untuk jenis latihan kombinasi seperti itu sering disebut juga dengan latihan interval.

Latihan interval berarti ada interval atau jeda di setiap gerakannya. Misalnya 1 menit jogging diikuti dengan 30 detik sprint dan diulang dalam beberapa repetisi dan set.

Bagi orang yang memiliki gaya hidup sedentari dan tidak pernah olahraga, olahraga ringan bahkan bisa masuk ke fase anaerobik ketika mereka kehabisan nafas dan intensitas menjadi terlalu tinggi karena badan tidak bisa mengatasi beban latihan yang dilakukan.

Perbedaan Olahraga Anaerobik dengan Olahraga Aerobik

Apa perbedaan olahraga anaerobik dan olahraga aerobik? Berikut penjelasannya pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Perbedaan Olahraga Anaerobik dan Olahraga Aerobik

Olahraga anaerobik Olahraga aerobik
Ada penggunaan oksigen? Tidak Iya
Intensitas Tinggi Rendah atau sedang
Durasi Pendek/waktu singkat Panjang
Kebutuhan energi Lebih tinggi Lebih rendah
Contoh olahraga Latihan beban Kardio
Otot yang terbentuk Serabut Otot Putih (Fast Twitch) Serabut Otot Merah (Slow Twitch)

 

Manfaat Olahraga Anaerobik

Berikut manfaat dari olahraga anaerobik

Contoh Olahraga Anaerobik

Contoh olahraga anaerobik adalah:

Safety dalam Olahraga Anaerobik

a. Pemanasan dan Pendinginan

Karena biasanya, olahraga anaerobik berintensitas tinggi, pemanasan sangat vital sebelum melakukan olahraga ini.

Kalau tidak pemanasan sebelum melakukan olahraga berintensitas tinggi, bisa terjadi kram otot atau cedera.

Setelah berolahraga, jangan lupa juga untuk pendinginan agar otot kembali rileks.

b. Beban

Untuk latihan beban, jangan mengangkat beban yang terlalu berat karena dapat menimbulkan cedera atau hal yang tidak diinginkan.

Perhatikan beban dan pakai prinsip training to failure untuk melihat ambang batas kekuatan dan sesuaikan latihan dengan ambang batas tersebut

c. Jangan Sendirian

Latihan seperti HIIT dan latihan beban sebaiknya tidak dilakukan sendirian demi keselamatan. Sebaiknya ada teman meskipun hanya 1 orang saat sedang melakukan olahraga ini untuk memantaumu agar jika ada masalah bisa langsung ditangani.

Mari Lakukan Olahraga Anaerobik!

Olahraga anaerobik dan aerobik sama-sama bermanfaat. Tinggal kita saja yang pilih mau melakukan yang mana.

Kalau kamu lebih suka olahraga dengan durasi singkat dan intensitas yang sangat tinggi, maka olahraga anaerobik adalah pilihan yang cocok untukmu.

Mari berolahraga secara rutin demi kesehatan!

Jika ingin panduan olahraga yang benar untuk mencapai tujuan berat badan, yuk klik link ini!

Faris Yudza Ghifari, S.Si# and Pratama Dany Prihandoko, S.Pd. M.Sc#

Share
Published by
Faris Yudza Ghifari, S.Si# and Pratama Dany Prihandoko, S.Pd. M.Sc#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago