Terdapat banyak sekali jenis kontrasepsi yang dapat dipilih ibu untuk mengatur kehamilan, salah satunya yaitu IUD mirena. Apa kelebihan dan kekurangannya dibandingkan metode kontrasepsi lainnya? Bagaimana prosedur pemasangannya?
Mirena adalah jenis kontrasepsi hormonal jangka panjang yang berbentuk intrauterine device (IUD). Alat kontrasepsi ini berbentuk seperti huruf T kecil yang dimasukkan ke dalam rahim. Alat ini akan mengeluarkan hormon progestin yang berfungsi untuk:
IUD mirena memiliki beberapa kelebihan, diantaranya yaitu:
Meskipun memiliki banyak kelebihan, tetapi IUD mirena memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
Dokter atau tenaga kesehatan lainnya, akan memasukkan alat bernama spekulum untuk membuka serviks. Panjang serviks akan diukur untuk mengetahui kedalaman dan memastikan tempat pemasangan IUD.
Kemudian, IUD mirena akan dimasukkan ke dalam rahim secara perlahan. Selanjutnya, aplikator akan ditarik dan dikeluarkan dari rahim sehingga lengan IUD akan terbuka dan menahan posisinya sesuai bentuk rahim kita. Yang terakhir, benang IUD akan dipotong sesuai ukuran serviks kita.
Karena IUD mirena termasuk alat kontrasepsi jangka panjang, jadi tidak memerlukan kunjungan setiap bulan seperti kontrasepsi hormonal lainnya. Ibu dapat kembali di bulan pertama untuk memastikan posisi IUD tidak berpindah atau apabila ada beberapa keluhan berikut:
IUD mirena dapat bekerja hingga 7 tahun di dalam rahim.
Untuk pelepasan IUD, ibu harus datang ke fasilitas kesehatan. Dokter akan mengecek lokasi IUD dan mengambil IUD secara perlahan dari dalam rahim menggunakan alat khusus.
Perdarahan dan kram perut ringan mungkin akan ibu rasakan ketika pelepasan. Tetapi tak perlu khawatir, itu adalah hal yg normal dan aman.
Meskipun terlihat menyeramkan bagi beberapa orang, tetapi pada dasarnya pemakaian IUD, termasuk IUD mirena merupakan metode kontrasepsi yang aman. Selain itu, kontrasepsi hormonal jangka panjang ini juga memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi untuk mencegah kehamilan. Ibu tak perlu repot kembali ke fasilitas kesehatan tiap bulan ataupun risau seperti ketika lupa minum pil.
Jadi, apakah kamu masih ragu untuk mencoba metode kontrasepsi yang satu ini?
Suplemen MCT Oil - Apakah bisa Menurunkan Berat Badan? MCT oil atau medium-chain triglycerides oil…
Benzphetamine – Obat untuk Menurunkan Berat Badan? Dalam program penurunan berat badan, perbaikan pola makan…
Apakah Jalan Kaki Bisa Menurunkan Berat Badan? Ini Faktanya! Jalan kaki dianggap sebagai salah satu…
Naltrexone – Bisakah untuk Menurunkan Berat Badan? Naltrexone adalah obat yang sering digunakan untuk menangani…
Topiramate – Bisakah untuk Menurunkan Berat Badan? Topiramate merupakan obat yang umum digunakan untuk mengobati…
Khasiat Minyak Kayu Putih Untuk Hubungan Intim - Mitos atau Fakta? Sama seperti tanaman herbal…