Kesehatan Perempuan

IUFD – Penyebab dan Cara Penanganannya

IUFD

IUFD adalah kependekan dari Intrauterine Fetal Demise atau bisa juga disebut dengan Intrauterine Fetal Death. Sederhananya, IUFD merupakan istilah medis untuk janin yang meninggal di dalam kandungan. Apa saja penyebabnya? Bagaimana penanganannya? 

Apa Itu IUFD?

IUFD adalah keadaan dimana janin meninggal di dalam rahim namun belum ada tanda-tanda kelahiran atau serviks ibu masih tertutup.

Diagnosis IUFD dapat ditegakkan oleh dokter melalui pemeriksaan USG disertai dengan adanya tanda klinis seperti perdarahan dari jalan lahir, tidak adanya detak jantung janin yang terdeteksi, tidak adanya gerakan janin, dan ukuran rahim yang tidak berkembang sesuai usia kehamilan. 

Tipe IUFD

IUFD dapat dibedakan menjadi 3 tipe yaitu:

  • Early stillbirth: Kematian janin yang terjadi pada usia kehamilan 20-27 minggu
  • Late stillbirth: Kematian janin yang terjadi pada usia kehamilan 28-36 minggu
  • Term stillbirth: Kematian janin yang terjadi pada usia kehamilan lebih dari 37 minggu

Mengapa IUFD dapat terjadi?

IUFD dapat terjadi karena banyak faktor, beberapa penyebab tersebut diantaranya yaitu:

  1. Cacat lahir (kelainan bawaan pada janin)
  2. Transfusi darah dari bayi ke ibu (perdarahan fetomaternal)
  3. Infeksi pada ibu maupun janin
  4. Solusio plasenta (pelepasan plasenta dari dinding rahim sebelum persalinan)
  5. Disfungsi plasenta (plasenta kurang berkembang atau terjadi kerusakan)
  6. Masalah tali pusat

Apa Saja Faktor Risiko IUFD?

Secara teori, IUFD tidak dapat diprediksi dan dicegah. Namun, beberapa faktor risiko berikut terbukti dapat menimbulkan komplikasi yang menyebabkan IUFD:

  1. Diabetes gestasional (diabetes pada kehamilan)
  2. Hipertensi
  3. Usia ibu lebih dari 35 tahun
  4. Kehamilan multiple (kembar 2, 3 dst)
  5. Obesitas
  6. Riwayat keguguran atau IUFD
  7. Konsumsi alkohol, narkoba dan merokok selama kehamilan

Beberapa faktor risiko tersebut dapat dihindari untuk memperkecil kemungkinan terjadinya IUFD. Ibu hamil dengan risiko tinggi, harus melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim. 

Apa Saja Tanda dan Gejala IUFD?

Ada beberapa tanda dan gejala yang dapat mengarah pada diagnosis IUFD, tanda dan gejala tersebut diantaranya yaitu:

  1. Kram perut
  2. Demam
  3. Tidak adanya gerakan janin
  4. Nyeri perut hebat
  5. Perdarahan dari jalan lahir

Bagaimana Penanganan IUFD?

Jika diagnosis IUFD telah ditegakkan, maka terminasi kehamilan harus segera dilakukan agar tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut. Dokter akan melakukan prosedur dilatasi dan kuretase untuk mengeluarkan janin dari dalam rahim. Pada beberapa kondisi, persalinan secara spontan dapat ditunggu untuk terjadi dengan pemberian obat-obatan perangsang kontraksi (induksi persalinan). 

Pentingnya Dukungan Emosional Post IUFD

IUFD merupakan keadaan yang tidak diharapkan oleh semua orang tua. Kondisi ini tak hanya berdampak pada fisik, namun juga dapat mengguncang ibu secara emosional. Oleh karena itu, dukungan emosional sangatlah penting diberikan pada ibu hamil yang mengalami IUFD. 

Beberapa ibu mungkin akan merasa bersalah, marah, sedih dan depresi atas akhir dari kehamilannya ini. Tenaga kesehatan dan keluarga harus memahami dan memberikan dukungan terbaik untuk membantu ibu menghadapi periode duka ini.

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Share
Published by
Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago