Deprecated: The PSR-0 `Requests_...` class names in the Requests library are deprecated. Switch to the PSR-4 `WpOrg\Requests\...` class names at your earliest convenience. in /opt/wordpress/blog/wp-includes/class-requests.php on line 24
Lebaran Usai, Ayo Cek Kesehatan Setelah Lebaran!
Lainnya

Lebaran Usai, Ayo Cek Kesehatan Setelah Lebaran!

Cek Kesehatan setelah Lebaran

Setelah berpuasa selama bulan Ramadhan, umat Islam di Indonesia merayakan hari raya Idul Fitri. Hari raya Idul Fitri atau yang disebut lebaran juga disemarakkan oleh tradisi mudik. Mudik berarti berkunjung ke rumah sanak saudara dan keluarga. Tradisi mudik dan berkunjung ini biasanya juga disertai dengan makan-makanan besar yang cenderung enak. Makanan yang dikonsumsi cenderung mengandung banyak gula, garam, dan kolesterol. Cek kesehatan setelah lebaran sebaiknya dilakukan.

Kondisi ini tentu dapat menyebabkan perubahan pada kesehatan seseorang, meningkatkan berat badan, dan memicu berbagai penyakit. Apa saja aspek kesehatan yang perlu diperhatikan setelah lebaran usai? Apakah perlu cek kesehatan setelah lebaran? Mari kita simak!

Puasa dan Lebaran Mengubah Pola Makan

Tidak bisa dipungkiri bahwa berpuasa di bulan Ramadhan akan merubah pola makan seseorang. Normalnya masyarakat Indonesia makan tiga kali sehari: sarapan, makan siang, dan makan malam. 

Saat berpuasa Ramadan, orang akan makan hanya dua kali, yaitu saat sahur dan saat berbuka. Berbuka puasa identik dengan makanan manis dan “balas dendam” setelah seharian berpuasa. Buka puasa identik dengan konsumsi makanan dan minuman manis dalam jumlah banyak. Hal ini tentu saja dapat mengubah pola makan seseorang. 

Setelah mengalami perubahan pola makan saat puasa Ramadhan, kemudian datanglah lebaran yang juga dirayakan, salah satunya dengan makan. Makan pada saat lebaran juga dapat menjadi ajang balas dendam setelah berpuasa satu bulan penuh. 

Faktor lain yang juga penting adalah saat lebaran kita disibukkan dengan berbagai aktivitas sosial dengan sanak saudara dan kolega, yang membuat kita sulit mengontrol jumlah makanan yang dikonsumsi. 

Berat Badan Malah Naik setelah Lebaran?

Semua faktor-faktor di atas justru dapat menyebabkan peningkatan berat badan setelah berpuasa di bulan Ramadhan. Ajang balas dendam dengan konsumsi makanan enak dalam jumlah banyak ini dapat berkontribusi terhadap peningkatan berat badan dan perburukan kondisi kesehatan. 

Tidak jarang, berat badan yang turun saat puasa justru malah naik setelah lebaran. 

Cek Kesehatan Setelah Lebaran

Untuk memastikan kamu tetap sehat setelah lebaran, ada beberapa parameter yang perlu kamu perhatikan dalam cek kesehatan setelah lebaran.

a. Berat Badan

Berat badan yang meningkat dapat menjadi penanda kamu makan terlalu banyak. Menimbang  berat badan setelah lebaran menjadi hal yang penting untuk dilakukan. 

Timbang berat badan pagi hari sebelum sarapan dan setelah buang air kecil dan/atau air besar. Jika terjadi kenaikan berat badan antara sebelum dan setelah bulan Ramadhan, segera terapkan pola makan sehat sesuai prinsip defisit kalori.

b. Tekanan Darah

Tekanan darah yang tinggi bisa menjadi penanda diet tinggi garam. Jika tekanan darahmu tinggi setelah lebaran, kurangi konsumsi makanan asin. Orang dewasa disarankan hanya konsumsi satu sendok teh garam setiap harinya. 

c. Gula Darah

Konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat bisa meningkatkan gula darah. Lakukan cek rutin gula darah di fasilitas kesehatan terdekat setelah lebaran. 

d. Kolesterol

Level kolesterol yang tinggi bisa menyebabkan berbagai penyakit berbahaya seperti stroke dan serangan jantung. Level kolesterol yang tinggi setelah lebaran dapat menjadi tanda kamu mengonsumsi terlalu banyak makanan berlemak. 

Balik ke Gaya Hidup Sehat Yuk!

Setelah berkunjung dan menikmati makanan lebaran, saatnya kita kembali ke gaya hidup sehat. Batasi konsumsi makanan manis, asin, dan yang mengandung banyak kolesterol.

Jika terdapat kenaikan berat badan dari sebelum Ramadhan, lakukan diet dengan prinsip defisit kalori untuk mencapai berat badan normal. Selain itu, lakukan olahraga rutin, minimal 150 menit per minggu yang terbagi dalam 3-5 sesi. 

Hal yang penting, jangan sampai kebiasaan makan berlebihan dan tidak sehat terbawa sampai setelah lebaran ya!

Itu merupakan beberapa cek kesehatan yang sebaiknya kamu lakukan. Kamu juga bisa melakukan cek kesehatan lainnya sesuai anjuran dokter. Jika kamu membutuhkan panduan terkait pola makan yang dipersonalisasi sesuai kondisimu, konsultasikan dengan ahli gizi Sirka. Klik link berikut ini.

Dokter Rizki Nur Rachman Putra Gofur# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Suplemen MCT Oil – Apakah bisa Menurunkan Berat Badan?

Suplemen MCT Oil - Apakah bisa Menurunkan Berat Badan? MCT oil atau medium-chain triglycerides oil…

1 day ago

Benzphetamine – Obat untuk Menurunkan Berat Badan?

Benzphetamine – Obat untuk Menurunkan Berat Badan? Dalam program penurunan berat badan, perbaikan pola makan…

2 days ago

Apakah Jalan Kaki Bisa Menurunkan Berat Badan? Ini Faktanya!

Apakah Jalan Kaki Bisa Menurunkan Berat Badan? Ini Faktanya! Jalan kaki dianggap sebagai salah satu…

4 days ago

Naltrexone – Bisakah untuk Menurunkan Berat Badan?

Naltrexone – Bisakah untuk Menurunkan Berat Badan?  Naltrexone adalah obat yang sering digunakan untuk menangani…

1 week ago

Topiramate – Bisakah untuk Menurunkan Berat Badan?

Topiramate – Bisakah untuk Menurunkan Berat Badan? Topiramate merupakan obat yang umum digunakan untuk mengobati…

1 week ago

Khasiat Minyak Kayu Putih Untuk Hubungan Intim – Mitos atau Fakta?

Khasiat Minyak Kayu Putih Untuk Hubungan Intim - Mitos atau Fakta? Sama seperti tanaman herbal…

2 weeks ago