Mastitis merupakan salah satu masalah yang paling sering dialami oleh ibu menyusui. Meskipun demikian, ternyata mastitis juga dapat terjadi pada wanita yang tidak menyusui dan juga pada pria loh, kok bisa? Yuk kita bahas bersama!
Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara yang terkadang melibatkan infeksi. Peradangan ini dapat menyebabkan nyeri payudara, pembengkakan, demam, dan kemerahan.
Mastitis yang sering terjadi pada ibu menyusui dapat disebabkan oleh penumpukan Air Susu Ibu (ASI). Namun, wanita yang tidak menyusui juga dapat terkena mastitis, begitu juga dengan pria, beberapa kemungkinan penyebabnya yaitu:
Racun yang ditemukan dalam tembakau dapat merusak jaringan payudara sehingga dapat menimbulkan peradangan payudara (mastitis).
Cedera di area puting akibat tindik atau kondisi kulit seperti eksim dapat menyebabkan mastitis.
Mastitis merupakan salah satu komplikasi dari prosedur operasi payudara seperti pada tindakan implan payudara. Tindakan penambahan volume pada jaringan payudara ini sangat rentan menimbulkan peradangan atau infeksi.
Wanita dengan diabetes, penyakit kronis, AIDS, atau gangguan sistem kekebalan tubuh lainnya lebih rentan mengalami mastitis.
Trauma fisik yang dapat muncul ketika mencukur atau mencabut rambut di sekitar puting dapat menimbulkan peradangan.
Beberapa tanda dan gejala mastitis diantaranya yaitu:
Berikut adalah beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan jika kamu mengalami mastitis:
Segera ke dokter apabila gejala yang kamu rasakan tidak membaik dalam 12-24 jam setelah dilakukan penanganan awal di rumah. Apabila gejala tidak membaik dalam 48 jam, maka dokter akan meresepkan antibiotik. Periksakan diri ke dokter apabila kamu mengalami mastitis, tetapi tidak sedang menyusui.
Mastitis umumnya dialami oleh ibu menyusui karena adanya bendungan payudara yang tidak segera diatasi. Namun, mastitis juga dapat dialami oleh wanita yang tidak menyusui mau pun pria. Mastitis dapat terjadi di salah satu payudara saja atau keduanya. Penanganan awal mastitis dapat dilakukan di rumah.
Segera periksakan diri ke dokter, apabila tanda dan gejala yang kamu alami tidak segera membaik dengan penanganan awal yang telah dijelaskan di atas.
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…