Kondisi Medis

Retinopati Diabetik – Komplikasi Diabetes pada Mata

Retinopati Diabetik

Diabetes melitus adalah salah satu penyakit metabolik yang banyak diderita masyarakat dunia. Penyakit ini memiliki berbagai komplikasi seperti penyakit retinopati diabetik, jantung koroner, stroke, hingga kanker. Selain komplikasi tadi, diabetes melitus juga dapat menimbulkan komplikasi yang berupa kecacatan. 

Salah satu komplikasi diabetes melitus yang dapat menyebabkan kebutaan adalah retinopati diabetik. Konon dibutuhkan screening atau penapisan untuk mencegah terjadinya komplikasi ini. Jadi, apa sih retinopati diabetik itu? Bagaimana cara mencegah retinopati diabetik? Mari kita simak! 

Apa Itu Retinopati Diabetik?

Retinopati diabetik adalah komplikasi diabetes melitus yang mengenai mata. Penyakit ini ditandai dengan kerusakan pada pembuluh darah retina. Retina adalah bagian mata yang bertugas untuk menangkap cahaya. Jika terjadi kerusakan pada retina maka akan timbul kerusakan pada mata. 

Bagaimana Proses Terjadinya Retinopati Diabetik?

Pada pasien diabetes melitus, proses penyakit yang terjadi adalah peningkatan gula darah yang berlebihan. Gula darah yang berlebihan ini dapat menyebabkan kebuntuan pada pembuluh darah di mata. Kebuntuan ini dapat merusak retina. 

Untuk mengatasi hal ini, mata akan membuat pembuluh darah baru. Namun, pembuluh darah baru ini tidak berkembang dengan baik dan dapat bocor. 

Faktor Risiko Retinopati Diabetik

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko retinopati diabetik. Faktor risikonya, yaitu: 

Gejala Retinopati Diabetik

Pada fase awal retinopati diabetik, biasanya pasien tidak akan mengeluhkan gejala. Dengan berkembangnya penyakit, maka gejala akan semakin jelas. Gejala yang umum ditemukan pada pasien retinopati diabetik adalah : 

  • Adanya titik-titik buta di mata (bagian yang tidak terlihat)
  • Pandangan buram
  • Pandangan buram yang hilang timbul
  • Ada area mata yang tidak terlihat
  • Tidak bisa melihat

Komplikasi Retinopati Diabetik

a. Lepasnya Retina

Pembuluh darah baru yang muncul pada retinopati diabetik akan menyebabkan bekas luka. Bekas luka ini dapat menarik retina dari tempatnya. Hal ini akan melepaskan retina, menyebabkan munculnya gangguan penglihatan. 

b. Glaukoma

Pembuluh darah baru yang muncul pada retinopati diabetik menganggu aliran cairan bola mata. Pembuntuan pada aliran cairan bola mata akan meningkatkan tekanan bola mata dan dapat memicu glaukoma

c. Kebutaan

Pada pasien-pasien dengan penyakit yang berat dan tidak tertangani dengan baik, kebutaan dapat menjadi komplikasi fase akhir retinopati diabetik. 

Pengobatan Retinopati Diabetik

Jika kamu menderita diabetes melitus dan memiliki gejala gangguan penglihatan, segera konsultasikan diri ke dokter mata. Dokter akan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis retinopati diabetik. 

Pada retinopati diabetik yang ringan, dokter mata biasanya hanya menyarankan untuk melakukan kontrol gula darah. Namun pada penyakit yang berat, dokter dapat menyarankan untuk melakukan tindakan operatif. 

Pencegahan Retinopati Diabetik

Pencegahan utama retinopati diabetik dilakukan dengan penapisan atau screening rutin. Pada pasien diabetes melitus, penapisan sebaiknya dilakukan tiap 1-2 tahun sekali. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah retinopati diabetik

a. Kontrol Gula Darah

Kontrol gula darah yang baik dapat mencegah terjadinya retinopati diabetik. Hal ini dilakukan dengan batasi konsumsi gula, minum obat teratur, dan cek gula darah secara teratur. 

b. Stop Merokok

Merokok adalah faktor risiko dari retinopati diabetik. Stop merokok dapat mencegah penyakit ini menjadi semakin berat. 

c. Kontrol Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko retinopati diabetik. Konsumsi obat dan kontrol teratur agar tekanan darah tinggi tidak meningkatkan risiko retinopati diabetik. 

Mari Cegah Retinopati Diabetik

Retinopati diabetik adalah komplikasi diabetes melitus pada mata. Penyakit ini dapat menimbulkan kebutaan pada pasien. Untuk menghindari penyakit ini, lakukan penapisan penglihatan, stop merokok, dan kontrol tekanan darah.

Kontrol gula darah dengan penerapan pola makan sesuai dengan prinsip diet diabetes melitus dan kondisimu. Untuk mendapatkan panduan pola makan yang dipersonalisasi. Klik link berikut ini!

Dokter Rizki Nur Rachman Putra Gofur# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago