Kondisi Medis

Cacingan bisa Membuat Berbagai Komplikasi?

Cacingan

Cacingan mungkin bukan penyakit yang asing di telinga masyarakat Indonesia. Penyakit ini banyak diidentikkan dengan pasien yang kurus dan tidak higienis.

Cacingan adalah penyakit infeksi yang umum di negara berkembang. Walau tidak selalu menimbulkan kematian, cacingan dapat menyebabkan tubuh menjadi kehilangan zat gizi yang penting. 

Hal ini tentunya berbahaya, terutama pada anak-anak. Anak jadi kehilangan zat gizi yang penting untuk tumbuh dan berkembang. Jadi apa sih cacingan itu? Apa saja gejala yang dapat muncul akibat cacingan? Apa saja komplikasi dari cacingan? Mari kita bahas!

Apa Itu Cacingan?

Cacingan adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing. 

Variasi cacing di Indonesia beraneka ragam dan menimbulkan gejala yang berbeda-beda pula. Variasi cacing ini juga dapat menular dengan cara yang berbeda. Untuk artikel ini, cacingan yang dibahas adalah infeksi akibat cacing Ascaris lumbricoides

Cacingan Akibat Infeksi Ascaris

Cacingan akibat infeksi Ascaris lumbricoides disebut juga sebagai askariasis. Cacing ini merupakan parasit yang menggunakan tubuh manusia sebagai inang. Cacing tumbuh dewasa di tubuh manusia mulai dari telur hingga cacing dewasa. 

Cacing Ascaris dewasa dapat bereproduksi dan dapat mencapai panjang 30 cm. Cacing ini adalah cacing yang paling banyak ditemukan di seluruh dunia, terutama di negara tropis atau subtropis. Penyakit akibat cacing ini paling banyak ditemukan pada daerah dengan sanitasi dan kebersihan yang buruk. 

Faktor Risiko Cacingan

a. Usia

Anak-anak sangat rentan untuk menderita penyakit ini, terutama pada anak dengan usia di bawah 10 tahun. Anak pada usia ini sangat rentan untuk menderita penyakit askariasis karena anak pada usia ini lebih sering bermain di tanah dan pasir. 

b. Iklim Hangat

Iklim hangat menyebabkan risiko penyakit askariasis lebih tinggi. Indonesia termasuk negara dengan iklim tropis dan merupakan faktor risiko untuk terjadinya askariasis. 

c. Sanitasi Buruk

Sanitasi yang buruk menyebabkan kotoran manusia mudah bercampur dengan tanah. Hal ini menyebabkan penularan askariasis menjadi lebih sering. 

Gejala Cacingan

Pada fase awal penyakit askariasis, pasien umumnya tidak menunjukkan gejala. Namun, dengan memberatnya penyakit, beberapa gejala dapat muncul seperti:

Komplikasi Cacingan

a. Gangguan Pertumbuhan

Pada pasien yang menderita askariasis, cacing akan menyebabkan gangguan pada penyerapan makanan. Hal ini menyebabkan anak jadi rentan mengalami malnutrisi dan gangguan pertumbuhan.

b. Pembuntuan pada Usus

Pada infeksi yang berat, usus akan menyebabkan pembuntuan pada usus (berbeda dengan kondisi radang usus buntu/apendisitis).

Cacing yang berkembang biak dengan cepat akan menutupi usus sehingga makanan tidak bisa lewat. Hal ini akan menyebabkan buntu pada usus dan nyeri perut yang berat. 

Pengobatan Cacingan

Jika kamu menemui dirimu atau keluarga dengan gejala cacingan, maka segera konsultasikan masalah ini ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tanya jawab untuk menegakkan diagnosis. 

Kalau dibutuhkan dokter dapat melakukan pemeriksaan feses lengkap untuk menegakkan diagnosis askariasis. 

Saat diagnosis askariasis sudah tegak, maka dokter akan memberikan obat anti cacing. Obat ini biasanya diminum selama 1-3 hari. Ikutilah petunjuk dokter mengenai dosis dan cara konsumsi obat yang tepat. 

Pencegahan Cacingan

a. Perilaku Hidup Bersih Sehat

Biasakan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan air mengalir dan sabun. Untuk makanan yang dimakan mentah seperti buah dan sayuran, pastikan sudah tercuci bersih. 

b. Hati-Hati Jika sedang Traveling

Hati-hati jika sedang tamasya atau bepergian. Pilihlah air minum dalam kemasan dan makanan yang bersih serta matang. 

Mari Cegah dan Waspadai Cacingan

Cacingan dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya seperti gangguan pertumbuhan dan pembuntuan usus.

Mari cegah dan waspadai cacingan dengan selalu mempraktikkan perilaku hidup bersih sehat. Jika mendapat gejala cacingan, segara konsultasi ke dokter terdekat. 

Dokter Rizki Nur Rachman Putra Gofur# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago