Makanan manis secara natural disukai oleh anak-anak dan orang dewasa. Makanan dan minuman manis juga sangat mudah ditemui, baik di toko kelontong sampai supermarket besar. Namun herannya, setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang manis ini, kita justru semakin ingin mengonsumsinya lagi. Fenomena ini disebut sebagai sugar craving.
Jadi apa sih fenomena yang disebut sebagai sugar craving ini? Apa ada dampak yang berbahaya dari fenomena ini? Bagaimana mengatasi sugar craving? Mari kita bahas!
Sugar Craving adalah keinginan untuk mengonsumsi makanan-makanan atau minuman manis. Terkadang fenomena ini disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan dari gula darah.
Saat gula darah kita rendah akibat tidak mengonsumsi makanan dalam waktu yang lama, secara natural kita akan mengalami keinginan untuk konsumsi makanan manis.
Namun, fenomena ini juga dapat muncul akibat konsumsi makanan manis itu sendiri. Saat tubuh mencerna makanan manis, maka level gula darah akan naik. Setelah gula darah naik, maka tubuh akan mengeluarkan hormon insulin. Hormon insulin adalah hormon yang dapat menurunkan gula darah dengan cara menyimpan gula ke otot dan liver. Ketika insulin menurunkan level gula pada darah, maka kita akan kembali merasakan sugar craving.
Rasa manis adalah rasa yang pertama kali kita rasakan saat bayi. Orang tua juga sering memberikan makanan manis pada saat bayi untuk membantu bayi tumbuh dan berkembang. Hal ini membuat kita terkondisikan untuk menyukai makanan manis.
Konsumsi gula juga menyebabkan tubuh mengeluarkan hormon endorfin. Hormon endorfin adalah hormon yang dikeluarkan tubuh agar tubuh merasa bahagia dan senang. Secara langsung, konsumsi gula dapat menyebabkan kita merasa senang.
Konsumsi gula yang berlebihan meningkatkan risiko diabetes melitus. Diabetes melitus tipe 2, terjadi akibat resistensi insulin. Resistensi insulin muncul ketika kita mengonsumsi gula yang terlalu banyak. Akibatnya, insulin kesulitan untuk menurunkan gula darah. Jika hal ini terus berlanjut, maka gula darah akan terus menerus tinggi dan menyebabkan diabetes melitus.
Gula adalah sumber energi. Ketika konsumsi sumber energi ini terjadi secara berlebihan, maka tubuh akan lebih cenderung untuk menyimpan energi.
Jika konsumsi gula dilakukan secara terus menerus, maka penyimpanan energi akan terjadi dengan cepat dan menyebabkan berat badan naik.
Mungkin sulit untuk sama sekali tidak mengonsumsi gula. Oleh karena itu, langkah yang lebih tepat adalah untuk mengatur dan membatasi konsumsi gula. Pilihlah makanan manis dengan porsi sedikit, dan batasi frekuensi konsumsinya. Jika kesulitan untuk mencari porsi yang kecil, bagilah makanan manis tadi dengan orang terdekat.
Untuk membatasi konsumsi gula, makanan yang manis dapat dikombinasikan dengan makanan yang lebih sehat. Contohnya, ketika kamu lagi ingin makan donat cokelat, cobalah kombinasikan cokelat dengan buah pisang.
Buah pisang memberikan zat gizi yang cukup sambil menghindari asupan kalori lebih banyak yang muncul dari donat.
Secara natural buah memiliki rasa yang manis. Mengganti konsumsi makanan yang manis dengan buah dapat membantu menurunkan sugar craving dan mencegah terjadinya peningkatan gula darah. Selain itu,buah juga sangat bergizi dan baik untuk kesehatan.
Sugar craving disebabkan oleh gula darah yang rendah. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya makanlah dengan teratur sesuai dengan jam makan. Melupakan waktu makan dapat menjadi pemicu sugar craving.
Sugar craving adalah fenomena yang wajar pada orang yang memang memiliki level gula yang rendah. Namun perlu diwaspadai bahwa fenomena ini dapat menimbulkan peningkatan risiko penyakit berbahaya seperti diabetes melitus.
Kontrol sugar craving dengan makan teratur, konsumsi makanan yang lebih sehat, serta ganti makanan manis dengan buah.
Jika kamu butuh panduan makan untuk mengatasi sugar craving dan ingin belajar untuk menerapkan mindful eating dan mengatasi sugar craving, ayo klik link berikut ini!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…