Tidur itu memang nikmat, baik itu di pagi, siang, sore, atau pun malam. Pernahkah kamu tidur di sore hari/tidur sore? Apakah ada dampaknya terhadap kesehatan?
Apa saja dampak tidur di sore hari terhadap kesehatan? Simak pada artikel ini!
Tidur sore adalah tidur yang dilakukan pada rentang sore hari hingga senja/maghrib atau dengan kata lain rentang pukul 15.00-18.00 WIB.
Dampak tidur sore hari terhadap kesehatan berkaitan dengan jam biologis tubuh/ritme sirkadian karena metabolisme tubuh berbeda di tiap jamnya.
Pada sore hari, terjadi peningkatan metabolisme yang maksimal, sehingga apabila seseorang tertidur pada waktu tersebut, laju metabolisme akan melambat sehingga cadangan energi akan lebih banyak tersimpan dalam bentuk lemak. Akhirnya? Terjadi peningkatan kadar kolesterol.
Menurut studi yang dilakukan di Cina (populasi paruh baya) pada tahun 2021, tidur di sore hari berkorelasi positif dengan sindrom metabolik, salah satunya adalah naiknya kadar kolesterol LDL.
Sore hari yang dilewati dengan tidur akan berpengaruh terhadap rendahnya aktivitas fisik yang dilakukan, sehingga berpengaruh terhadap produksi dan efektivitas kerja insulin. Nah, inilah yang menyebabkan risiko diabetes tipe 2 meningkat apabila tidur sore sering dilakukan.
Menurut studi pada 405 sampel gabungan dewasa muda dan paruh baya yang diterbitkan tahun 2022, tidur di sore hari (durasi lebih dari 1 jam) berkaitan dengan peningkatan HbA1C pada orang dengan durasi tidur malam normal.
Daripada tidur, cobalah untuk berolahraga meski hanya dengan intensitas rendah.
Ketika seseorang tidur sore terlalu lama, pembuangan racun tubuh sisa metabolisme akan terhambat, sehingga berpengaruh terhadap daya tahan tubuh. Karena itu, tidak jarang setelah bangun tidur sore, tubuh kita menjadi lesu dan terasa tidak fit, lebih-lebih merasa sakit kepala.
Menurut studi pada populasi >45 tahun di Cina, tidur di sore hari dengan durasi lebih dari atau sama dengan 90 menit berkaitan dengan hipertensi, terutama pada populasi wanita (peluang 39%) dan lansia (peluang 54%). Sedangkan untuk populasi pria lansia dan paruh baya, tidak ada korelasi yang signifikan.
Beberapa cara ini dipakai agar kamu tidak tidur di sore hari.
Sebenarnya waktu olahraga terbaik adalah di sore hari karena suhu tubuh paling tinggi pada sore hari. Jadi, daripada tidur, cobalah untuk berolahraga, apalagi jika kamu adalah pekerja yang remote working atau pengusaha yang waktu kerjanya fleksibel/lebih bebas daripada karyawan yang jelas jam kerjanya seperti 9-5.
Bekerja dengan fokus juga bisa menjadi cara agar tidak mengantuk. Baik itu bekerja di depan layar atau pun kerja lapangan seperti mengangkut barang.
Screen time juga dapat mencegah seseorang untuk tertidur, tetapi perhatikan durasinya karena lama screen time berbanding lurus dengan sedentari.
Kafein dapat membuatmu terjaga, tetapi jangan mengonsumsinya terlalu dekat dengan senja agar tidak mengganggu tidur malammu. Selain itu, atur juga konsumsi kafeinnya. Jangan sampai berlebihan.
Support system dapat membantumu untuk mengingatkan kepada dirimu akan risiko yang bisa didapat dari tidur di sore hari. Jadi, kamu akan mulai terbiasa untuk tidak tidur di sore hari.
Hormon melatonin dikenal sebagai hormon tidur. Karena itu, agar tidak tidur di sore hari, jangan/batasi konsumsi suplemen/makanan yang mengandung melatonin.
Contoh makanan yang mengandung melatonin adalah telur, susu, ikan, dan biji-bijian.
Produksi hormon melatonin bergantung pada paparan cahaya yang didapatkan tubuh. Semakin sedikit paparan cahaya, maka produksi melatonin akan semakin tinggi.
Jika kamu khawatir akan naiknya tagihan listrik karena menyalakan lampu di sore hari. Cobalah bekerja secara outdoor agar dapat paparan cahaya sinar matahari.
Kalau ingin kerja indoor tanpa menyalakan lampu, jangan tutup jendela dengan gorden.
Tidur sore terlihat nikmat, tetapi ternyata ada dampak kesehatan yang kurang baik jika dilakukan. Karena itu, daripada tidur, lebih baik beraktivitas di sore hari. Apalagi sore hari adalah waktu terbaik untuk berolahraga.
Ayo beraktivitas daripada tidur di sore hari!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…