Sakit lambung dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut. Selain itu, sakit lambung juga dapat menyebabkan gangguan yang signifikan pada kehidupan seseorang. Sakit lambung dapat membuat seseorang tidak mau makan, muntah, sehingga mengganggu proses makan. Di bulan Ramadhan, bagaimana puasa bagi penderita penyakit lambung?
Hal ini kemudian memunculkan pertanyaan, apakah penderita penyakit lambung boleh berpuasa? Dan apakah berpuasa dapat bermanfaat untuk penderita penyakit lambung? Mari kita simak!
Penyakit lambung tentu memiliki banyak istilah dan jenis. Namun, pada artikel ini yang akan dibahas adalah dispepsia. Dispepsia merupakan istilah untuk penyakit lambung tanpa sebab yang jelas.
Dispepsia memiliki banyak jumlah penderita, sekitar 10-20% masyarakat di dunia menderita penyakit ini. Gejala yang muncul akibat dispepsia bisa hilang dan timbul tanpa alasan yang jelas. Pada beberapa kasus dispepsia dapat menjadi kronis jika gejala bertahan lebih dari tiga sampai enam bulan.
Berikut ini adalah gejala yang dapat muncul pada pasien penyakit lambung :
Biasanya nyeri ini muncul pada ulu hati atau di sekitar tulang rusuk. Nyeri pada ulu hati paling banyak disebabkan oleh penyakit pada lambung walaupun dapat juga muncul dari liver atau kandung empedu.
Perut dapat terasa penuh dan tidak nyaman. Biasanya gejala ini muncul setelah makan.
Istilah ini digunakan untuk menyebut gejala rasa panas yang muncul antara perut dan tenggorokan. Biasanya gejala ini terjadi ketika ada refluks asam lambung.
Mual dan muntah adalah gejala berat dari penyakit lambung. Pada beberapa kasus mual dan muntah dapat menyebabkan dehidrasi dan membutuhkan kunjungan ke unit gawat darurat.
Pada prinsipnya, pasien dengan penyakit kronis tidak boleh langsung berpuasa. Sebelum memutuskan untuk berpuasa sebaiknya konsultasikan diri ke dokter. Dokter akan melakukan tanya jawab dan pemeriksaan fisik untuk menentukan apakah penderita boleh berpuasa.
Terdapat berbagai hal yang menjadi pertimbangan apakah seseorang dengan penyakit lambung boleh berpuasa. Hal tersebut contohnya adalah beratnya penyakit yang diderita, obat-obatan yang sedang dikonsumsi, dan respon pasien terhadap pengobatan.
Pada pasien penyakit lambung yang boleh berpuasa, ada beberapa tips dan trik yang dapat digunakan agar dapat berpuasa dengan aman. Berikut adalah tips dan trik puasa bagi penderita penyakit lambung.
Jika penderita diresepkan obat oleh dokter, maka sebaiknya konsumsi obat secara teratur agar gejala penyakit lambung tidak kambuh dan mengganggu jalannya puasa. Sebelum mulai berpuasa, konsultasikan diri ke dokter untuk mendapatkan dosis baru dari obat-obatan yang dikonsumsi.
Puasa mungkin menyebabkan craving pada makanan yang disukai. Namun sebaiknya tetap hindari makanan pedas pada saat sahur dan berbuka. Makanan pedas dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan memperberat gejala sakit lambung.
Saat buka puasa, jangan langsung konsumsi makanan dalam jumlah banyak. Mulailah buka puasa dengan air putih dan makanan ringan. Tunggu beberapa waktu sebelum mengonsumsi makanan dalam jumlah yang besar. Jika sudah merasa kenyang sebaiknya hentikan makan, dan lanjutkan makan ketika sahur.
Tidur setelah makan dapat memperberat gejala terkait refluks asam lambung. Sebaiknya, berikan jeda 1-2 jam setelah makan sebelum berbaring atau tidur.
Minum air yang cukup dapat membantu pencernaan. Air yang cukup dibutuhkan usus untuk melancarkan pencernaan. Kekurangan air dapat menimbulkan konstipasi yang memperberat gejala penyakit lambung. Pada orang dewasa sebaiknya konsumsi 1,5-2 liter air per hari.
Penyakit lambung dapat menimbulkan masalah pada puasa. Tidak semua pasien penyakit lambung boleh berpuasa, sebaiknya konsultasikan masalah ini ke dokter untuk menentukan apakah penderita penyakit lambung dapat berpuasa.
Selain itu, pengaturan pola makan yang baik juga perlu dilakukan untuk mencegah kambuhnya penyakit lambung. Kamu bisa konsultasi dengan Ahli Gizi Sirka untuk mendapatkan pendampingan yang sesuai dengan kondisimu.
Yuk optimalin diet Ramadanmu dengan mengklik link berikut ini!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…