Apakah kamu atau mungkin kerabatmu, punya keluhan seperti radang sendi atau katarak? Jika iya, kamu pasti tidak asing atau setidaknya pernah mendengar kondroitin.
Apa itu kondroitin?
Kondroitin adalah zat alami yang bisa ditemukan secara alami di dalam tubuh. Terutama di bagian jaringan ikat.
Hal ini dikarenakan kondroitin adalah salah satu bahan baku pembentuk jaringan ikat.
Dalam fungsinya, kondroitin berikatan dengan sulfat, membentuk kondroitin sulfat.
Tidak hanya dalam bentuk alami, kondroitin juga ditemukan di makanan dan suplemen.
Khusus suplemen, kondroitin sering dikemas bersama glukosamin yang sama-sama komponen pembentuk jaringan ikat.
Benarkah kondroitin benar-benar efektif mengurangi gejala radang sendi dan katarak?
Apa saja makanan yang mengandung tinggi kondroitin?
Bagaimana dosis kondroitin yang tepat?
Penasaran? Yuk, simak artikel ini!
Kondroitin dipercaya bisa mengurangi gejala radang sendi dan baik untuk penderita katarak.
Bagaimana kondroitin bisa bermanfaat untuk mengurangi gejala dua penyakit tersebut?
Radang sendi atau osteoartritis adalah penyakit yang paling umum terjadi pada sendi.
Pada penyakit ini, terjadi pengikisan tulang rawan pada sendi. Hal ini dapat menimbulkan gejala seperti nyeri, bengkak, hingga kesulitan bergerak.
Tentu gejala-gejala ini sangat mengganggu jalannya aktivitas sehari-hari.
Konsumsi suplemen kondroitin dapat meningkatkan pembentukan tulang rawan pada sendi.
Hal ini terjadi karena kondroitin adalah salah satu bahan baku dalam pembuatan tulang rawan. Seperti yang sudah dibahas di bagian sebelumnya.
Sebuah tinjauan studi menunjukkan, konsumsi suplemen kondroitin (bersama glukosamin) secara efektif mampu mengurangi gejala radang sendi.
Namun, penelitian dari tahun 2017 memaparkan hal yang berbeda. Dijelaskan bahwa konsumsi kondroitin tidak cukup efektif dalam mengurangi gejala radang sendi.
Masih perlu diadakannya penelitian lebih lanjut agar dapat memahami fungsi kondroitin lebih utuh.
Kamu juga bisa melakukan beberapa pola hidup sehat untuk mengurangi gejala radang sendi seperti:
Tidak hanya katarak, kondroitin punya manfaat yang lebih luas terhadap mata.
Kondroitin sering dijadikan larutan untuk obat tetes mata.
Selain itu, kondroitin (bersama sulfat) juga dimanfaatkan sebagai larutan dalam proses operasi mata.
Sebuah studi menunjukkan jika kondroitin dapat melindungi beberapa bagian mata selama operasi katarak ataupun operasi mata lainnya. Selain itu, risiko komplikasi pun juga dapat dikurangi.
Dosis terbaik kondroitin untuk mengurangi radang sendi adalah 800-1200 mg per hari dengan konsumsi melalui mulut.
Namun, ada beberapa efek samping yang dapat timbul jika kamu tidak mengonsumsinya dengan bijak.
Apapun itu suplemennya, lebih baik berkonsultasi dengan dokter dahulu.
Apalagi ada fakta bahwa kondroitin yang dijual di pasaran berasal dari hewan.
Jika kamu seorang vegan atau vegetarian, konsultasi dengan dokter juga bisa membantumu menemukan solusi terbaik jika memang suplementasi kondroitin diperlukan.
Beberapa efek samping kondroitin adalah:
Untuk menghindari hal tersebut, kamu bisa membagi kondroitin menjadi beberapa dosis dalam sehari (tergantung hasil konsultasi dengan dokter).
Tidak hanya dari suplemen saja, kondroitin juga bisa kamu dapat dari makanan.
Meskipun jumlahnya tidak sebanyak suplemen, namun makanan tetap mampu memberi asupan kondroitin bagi tubuhmu.
Contoh makanan yang mengandung kondroitin adalah kaldu tulang.
Selain itu, masakan yang menggunakan jaringan ikat sebagai bahan masaknya juga mengandung kondroitin (misalnya sup daging).
Suplemen kondroitin bisa dipandang sebagai solusi bagi penderita radang sendi.
Namun, sama halnya dengan suplemen lain, tidak disarankan mengonsumsi suplemen kondroitin tanpa pengawasan dan konsultasi dengan dokter.
Ini dilakukan agar suplemen kondroitin dikonsumsi dalam dosis yang pas serta mencegah munculnya efek samping yang mengganggu kesehatan.
Kondroitin bisa membantu penderita radang sendi untuk aktif bergerak. Tentu, juga harus dibarengi dengan pola hidup sehat.
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…