Kesehatan Perempuan

Perubahan Fisiologis Masa Nifas – Apa saja?

Perubahan Fisiologis Masa Nifas

Masa nifas adalah masa yang dilalui wanita setelah melahirkan. Pada masa ini banyak hal yang terjadi, termasuk perubahan psikologis dan fisiologis masa nifas. Apa saja yang terjadi pada masa nifas? Bagaimana cara menghadapinya (perubahan fisiologis masa nifas)? Baca lebih lanjut pada artikel ini!

Apa itu Masa Nifas?

Masa nifas atau disebut juga postpartum adalah periode yang terjadi setelah wanita melahirkan. Pada masa ini akan terjadi involusi, yaitu kembalinya organ ke keadaan tidak hamil. Bukan hanya secara anatomis, namun seorang wanita juga mengalami perubahan fisiologis dan psikologis selama masa nifas. 

Apa saja Perubahan Fisiologis Masa Nifas?

1. Sistem Reproduksi

Banyak perubahan terjadi pada organ reproduksi. Ukuran rahim kembali seperti sebelum hamil. Area perlekatan plasenta akan menutup kembali. Pada periode ini, kontraksi memainkan peran yang sangat penting untuk involusi dan mencegah perdarahan. 

Serviks dan vagina juga mengalami perubahan ke keadaan semula. Mungkin bentuknya tidak persis seperti sebelum melahirkan, tetapi senam kegel dapat membantu mengembalikan kekencangan dan kekuatan otot vagina. 

2. Sistem Hormonal

Begitu plasenta lepas, hormon kehamilan akan mulai berkurang. Progestin, estron dan estradiol kembali ke kadar sebelum hamil seminggu setelah melahirkan. FSH (follicle-stimulating hormone) tetap rendah selama 12 hari dan akan meningkat kembali untuk menandakan siklus menstruasi baru. 

3. Sistem Perkemihan

Segera setelah lahir, tubuh akan melakukan mekanisme untuk membersihkan kelebihan cairan yang menumpuk selama kehamilan. Pada hari kedua hingga kelima setelah melahirkan, urin wanita bisa meningkat hingga 3000 mL per hari. Kandung kemih mungkin mengalami overdistensi (peningkatan tekanan yang berlebihan) setelah proses persalinan. 

Kemampuan kandung kemih untuk mengosongkan urin secara sempurna mungkin akan berkurang pada masa ini, sehingga terjadi retensi urin. Sebaliknya, keluarnya urin tanpa disadari (inkontinensia urin) juga dapat terjadi pada beberapa wanita. 

4. Sistem Peredaran Darah

Volum darah akan kembali ke seperti sebelum hamil pada minggu ke-1 atau ke-2 setelah persalinan. Hematokrit dan hemoglobin menurun akibat banyak kehilangan darah.

Hematokrit mencapai kadar normal sebelum hamil pada minggu ke-6. Selain itu, terjadi peningkatan leukosit dan plasma fibrinogen pada minggu pertama masa nifas sebagai mekanisme pertahanan terhadap infeksi dan perdarahan. 

5. Sistem Pencernaan

Wanita akan merasa lapar dan haus segera setelah melahirkan. Pencernaan dan penyerapan akan segera aktif kembali setelah melahirkan pada wanita yang bersalin normal. Tetapi, akan membutuhkan waktu yang lebih lama pada wanita yang menjalani operasi sesar.

Buang air besar mungkin akan tertunda pada masa awal nifas dikarenakan hormon relaksin yang masih ada di usus. 

Lochea

Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari rahim, serviks dan vagina. Keluarnya lochea merupakan pertanda terjadinya pembersihan jaringan setelah melahirkan. Lochea terdiri dari tiga jenis, yaitu:

a. Lochea Rubra

Berwarna merah kehitaman, biasanya diiringi dengan gumpalan-gumpalan jaringan. Muncul mulai hari pertama hingga hari ke-3 setelah persalinan. 

b. Lochea Sanguinolenta

Berwarna merah kekuningan. Berupa sisa darah bercampur lendir. Muncul pada hari ke-3 sampai ke-7 masa nifas.

c. Lochea Serosa

Berwarna kecoklatan. Lebih sedikit darah, lebih banyak serum, dan mengandung leukosit. Muncul pada hari ke-8 hingga ke-14 masa nifas.

d. Lochea Alba

Berwarna putih, mengandung leukosit dan selaput lendir serviks. Muncul pada hari ke-14 hingga selesai masa nifas. 

Pentingnya Dukungan untuk Kenyamanan Ibu!

Seperti namanya, perubahan fisiologis merupakan mekanisme alami dari tubuh yang normal terjadi pada setiap wanita pasca melahirkan. Tetapi, perubahan fisiologis tersebut mungkin akan menimbulkan ketidaknyamanan pada wanita. Perubahan fisiologis juga dapat berubah menjadi patologis apabila tidak ditangani dengan tepat. 

Oleh karena itu, support system yang baik sangat diperlukan selama masa nifas. Karena kenyamanan ibu selama masa nifas, juga sangat berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan bayi.

Ingin proses menyusui dan masa postpartum lancar? Ayo klik link ini!

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Sirka Curriculum Team#

View Comments

Share
Published by
Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Sirka Curriculum Team#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago