Kesehatan Perempuan

Cara Meningkatkan Produksi ASI – Demi Sang Buah Hati

Cara Meningkatkan Produksi ASI

Apakah ibu pernah bertanya-tanya tentang cara meningkatkan produksi ASI? Terutama saat ASI sedang “seret”. Nah, artikel ini akan membahas bagaimana cara meningkatkan produksi ASI.

Penasaran bagaimana caranya?

Yuk simak demi sang buah hati!

9 Cara Tingkatkan Produksi ASI yang Wajib Dicoba

Selain mengonsumsi bahan-bahan makanan yang telah dibahas sebelumnya, ada beberapa hal yang dapat melancarkan produksi ASI, diantaranya yaitu:

1. Rajin Menyusui

Rangsangan dari hisapan bayi pada payudara ibu akan mengirimkan sinyal ke otak untuk memproduksi hormon penghasil ASI.

Oleh karena itu, semakin sering bayi menyusu, maka semakin banyak pula produksi ASI.

Berikan ASI 2-3 jam sekali atau ketika bayi lapar (on demand).

Bagi ibu yang bekerja, memompa ASI secara rutin juga penting untuk menjaga produksi ASI.

2. Istirahat Cukup

Kurang istirahat dapat memengaruhi produksi ASI.

Ibu harus pandai-pandai mencuri waktu istirahat ketika mengasuh buah hati. Libatkan suami atau anggota keluarga lainnya jika dibutuhkan.

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting agar kamu tetap bisa memproduksi ASI sesuai kebutuhan bayi. 

3. Hindari Stres

Stres mungkin tidak secara langsung membatasi produksi ASI. Namun, dapat menghambat let-down reflex.

Apabila distribusi ASI ke saluran payudara terhambat, maka bayi akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya.

Jika ada keresahan dan kekhawatiran yang kamu rasakan, komunikasikan pada pasangan atau keluarga.

Jaga pikiran agar tetap bahagia.

4. Hindari Konsumsi Alkohol

Menurut CDC, konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan durasi menyusui yang lebih pendek.

Ini disebabkan karena penurunan produksi ASI.

Konsumsi alkohol berlebihan saat menyusui juga dapat memengaruhi pola tidur dan perkembangan awal bayi. 

5. Minum Banyak Air

Minum air adalah cara paling sederhana untuk memastikan tubuh ibu dapat memproduksi ASI yang cukup.

Ketika menyusui, ibu harus mengonsumsi lebih banyak air dibandingkan biasanya.  Air Susu Ibu (ASI) terdiri dari 87% air.

Selain itu, setelah melahirkan, ibu biasanya kehilangan banyak air.

Pastikan untuk mengonsumsi air minimal 8 gelas setiap hari. 

6. Hindari Penggunaan Botol

Penggunaan botol susu dapat memengaruhi kekuatan hisapan bayi pada payudara ibu.

Bayi yang sudah terbiasa minum melalui botol, akan cenderung lebih malas untuk menyusu langsung ke payudara ibu.

Hal ini dikarenakan ASI yang keluar lebih sedikit jika dibandingkan dengan minum melalui botol.

Apabila hisapan bayi kurang optimal, maka produksi ASI juga akan menurun. 

7. Pijat Payudara dan Pijat Oksitosin

Pijat payudara dapat membantu meningkatkan volume dan kandungan lemak pada ASI.

Saat bayi sedang menyusu, ibu dapat melakukan pijatan secara perlahan di dekat dada, kemudian lebih jauh ke arah puting.

Pijat payudara juga berfungsi untuk melemaskan otot dan kelenjar di area payudara. 

Selain pijat payudara, ada juga pijat oksitosin, yaitu pijatan di area punggung yang dapat membantu pelepasan hormon oksitosin dan melancarkan produksi ASI

8. Perhatikan Obat yang Kamu Konsumsi

Beberapa obat dapat memengaruhi produksi ASI.

Obat-obatan tersebut diantaranya jenis obat antihistamin, dekongestan, diuretik, kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen, dan beberapa obat penurun berat badan.

Konsultasikan ke dokter obat-obatan yang aman dikonsumsi ketika kamu sedang menyusui

9. Mengonsumsi Makanan Pelancar ASI

Makanan seperti daun katuk, jahe, almond, dan jahe dapat melancarkan produksi ASI, serta menambah kualitas dan kuantitasnya.

Makanan pelancar ASI bisa kamu baca selengkapnya di artikel berikut.

ASI Lancar = Ibu dan Bayi Bahagia

Cara meningkatkan produksi ASI diperlukan agar bayi terjaga kesehatan dan asupan makananannya. Anak yang sehat pasti akan membuat orang tuanya bahagia.

Ingin produksi ASI lancar selalu demi sang buah hati? Ayo klik link ini!

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

View Comments

  • Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

Share
Published by
Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago